Mary Celeste

kapal yang ditemukan terlantar di Samudra Atlantik pada 1872

Mary Celeste (atau "Marie Celste" mengacu pada karya fiksi oleh Sir Arthur Conan Doyle) adalah kapal dua tiang jenis pengangkut kargo dan penumpang yang ditemukan di Samudra Atlantik tanpa awak dan terabaikan, meskipun terdapat fakta bahwa cuaca cerah serta mempunyai kru yang berpengalaman. Mary Celeste dalam kondisi layak melaut ketika menuju Selat Gibraltar pada tahun 1872. Kapal tersebut berada di lautan selama sebulan dan penuh dengan persediaan makanan untuk enam bulan. Muatannya terlihat tak tersentuh dan barang-barang pribadi milik penumpang serta kru tetap berada di tempatnya, termasuk barang-barang berharga. Para kru tak pernah terlihat ataupun terdengar lagi. Menghilangnya mereka sering disebut sebagai misteri bahari terbesar sepanjang masa.

Banyak spekulasi beredar tentang kejadian yang menimpa kru kapal; teori berkisar antara asap alkoholik hingga gempa bumi bawah laut, semburan air, hingga penjelasan paranormal terkait dugaan makhluk asing, UFO, monster laut serta dugaan fenomenal Segitiga Bermuda.

Mary Celeste sering digambarkan sebagai prototipe kapal hantu sejak ditemukan telantar tanpa penjelasan yang nyata dan namanya menjadi sinonim dalam budaya modern untuk kejadian yang sama.

Asal Usul sunting

Mary Celeste memiliki tinggi 103 kaki (31 m), berat 282 ton merupakan kapal bertiang dua. Dibuat di tempat pembuatan kapal Joshua Dewis yang terletak di sebuah desa di Pulau Spencer, Nova Scotia pada Tahun 1861 dengan nama Amazon, dan merupakan kapal besar pertama yang dibuat oleh himpunan/kelompok kecil ini. Kapal ini di miliki oleh sebuah kelompok yang terdiri dari 8 investor dari Cumberland County dan Kings County, Nova Scotia. Dipimpin oleh sang pembuat kapal Joshua Dewis dan William Henry Bigalow, seorang pedagang lokal. Kapal ini di daftarkan di kota terdekat di Parrsboro, Nova Scotia. pelabuhan lokal untuk pendaftaran.

Kapten pertama dari kapal ini bernama Robert McLellan, yang merupakan anak dari salah satu pemilik kapal tersebut, mengidap pneumonia 9 hari setelah mengambil alih kepemimpinan dan akhirnya meninggal dunia. Dia adalah kapten pertama yang meninggal di atas kapal ini. John Nutting Parker, kapten selanjutnya dari kapal Amazon menabrak sebuah kapal nelayan yang membuatnya harus kembali ke pelabuhan untuk membetulkan kapal tersebut. Di pelabuhan, api tiba-tiba muncul dari tengah kapal. Karena kejadian-kejadian tersebut, dia diberhentikan sebagai kapten dari Amazon.

Tetapi, setelah awal yang berat, kapal dua tiang ini mangalami tahun-tahun menguntungkan dan tak ada kejadian aneh lainnya di bawah kepemilikan Nova Scotian sampai dia berlayar di saat angin topan di Glace Bay, Nova Scotia pada tahun 1867. Dia diselamatkan dan sesudah itu dijual seharga $1750 kepada Richard Haines dari New York, dan telah di betulkan dengan biaya $8,825.03. Pada tahun 1868 dia telah di daftarkan di Amerika, dan mengganti namanya menjadi Mary Celeste. Dengan pemilik baru nya dia telah melintasi atlantik dan telah telah ikut serta dalam perdagangan di pelabuhan di wilayah Adriatic.

Penjelajahan Terakhir sunting

 
Mengukir Mary Celeste sewaktu dia dirasa ditinggalkan..

Pada 5 November 1872, di bawah pimpinan Kapten Benjamin Briggs, Mary Celeste membawa muatan 1.701 barel alkohol industri yang dikapalkan oleh Meissner Ackermann & Co seharga $35.000: Kapal dan muatannya sendiri diasuransikan sebesar $46.000. Mary Celeste berangkat dari Staten Island, New York menuju Genova, Italia. Selain kapten dan kru yang sebanyak tujuh orang, dia juga membawa dua penumpang, istri kapten, Sarah E. Briggs (perdana nama Cobb), dan anak perempuan berumur dua tahun mereka, Sophia Matilda, yg totalnya membawa 10 orang penumpang. Kapten Briggs menghabiskan hampir seluruh hidupnya di laut, dia pernah memimpin sedikitnya lima kapal dan memiliki beberapa kapal sendiri. Kru dalam pelayaran ini termasuk seorang berkebangsaan Denmark dan empat orang Jerman, tetapi semuanya dapat berbahasa Inggris dengan fasih, memiliki catatan yang baik, berpengalaman sebagai pelaut dan dapat dipercaya.

Mary Celeste memulai pelayaran tujuh hari lebih awal dari kapal Dei Gratia, yang berasal dari pelabuhan dan tujuan yang sama. Kapten dari Dei Gratia, David Reed Morehouse, mengenal kapten Briggs secara pribadi.

Beberapa laporan tentang cuaca buruk terjadi selama bulan Oktober, tetapi pada pelayaran Dei Gracia melalui Samudra Atlantik tidak menemukan hambatan cuaca. Pada tanggal 4 Desember 1872 (beberapa laporan menyebuutkan tanggal 5 Desember 1872) sekitar pukul 1 siang, juru mudi Dei Gratia melihat sebuah kapal melalui teropongnya, mengapung sejauh 5 mil dari posisi mereka saat itu yaitu sekitar 600 mil sebelah barat Portugal. Berdasarkan pada pengalamannya, dia merasakan ada keganjilan pada kapal tersebut. Kapal tersebut hanya mengapung dan layarnya tampak ganjil. kemudian dia melapor kepada perwira dua, John Wright, yang merasakan keanehan yang sama. Setelah melapor pada kapten Morehouse, yang kemudian menginstruksikan untuk mendekat, dan di ketahui kemudian bahwa kapal tersebut adalah Mary Celeste. Morehouse bertanya tanya kenapa Mary Celeste belum juga berlabuh di Itali. Kapten memerintahkan untuk memeriksa kapal tersebut hampir selama 2 jam. Mary Celeste sendiri hanya berlayar mengapung perlahan mendekati terusan Gibraltar, karena tidak ditemukan siapapun di ruang kemudi dan juga dek kapal.

Oliver Deveau melaporkan bahwa dia tidak menemukan seorangpun di dalam kapal, selain itu hampir seluruh ruangan terendam air. Hanya ada satu pompa yang berfungsi, sedang yang dua lainnya tampaknya telah dibongkar, air memenuhi dek setinggi 1,1 meter. Namun kapal tidak tenggelam bahkan masih dapat berlayar. Semua berkas yang ada di kapal menghilang kecuali buku harian kapten kapal. Jam kapal tidak berfungsi, kompas telah rusak, sedangkan sextant dan marine chronometer telah hilang. Satu satunya sekoci Mary Celeste juga menghilang. kapten Morehouse memerintahkan beberapa anak buah kapal untuk mengemudikan Mary Celeste, kemudian kedua kapal tersebut melanjutkan perjalanan dan berlabuh di Genoa, Italia. Pada saat muatan Mary Celeste diturunkan, ditemukan bahwa 9 barel muatannya telah kosong.

Persediaan makanan dan air bersih untuk enam bulan dalam Mary Celeste, juga benda benda pribadi milik para kru dibiarkan tidak tersentuh. Keadaan ini mencoret kemungkinan adanya pembajakan kapal oleh perompak. Tampaknya para kru meninggalkan kapal dengan tergesa-gesa. Tidak tampak tanda-tanda adanya perkelahian atau bukti kekerasan yang mungkin terjadi.

Pranala luar sunting