Marquis Haihun
Liu He (Hanzi: 劉賀; Pinyin: Liú Hè; wafat 59 SM) adalah seorang kaisar dinasti Han Tiongkok dengan nama era Yuanping (Hanzi: 元平; Pinyin: Yuánpíng). Aslinya Raja (Pangeran) Changyi (Hanzi: 昌邑王; Pinyin: Chāngyì Wáng), ia diangkat oleh menteri Huo Guang sebagai kaisar pada 74 SM, tetapi digulingkan hanya pada 27 hari kemudian, dan dihapus dari daftar kaisar resmi. Ia kehilangan kerajaan aslinya Changyi dan diturunkan pada pangkat marquis. Ia diberi wilayah kekuasaan baru di Haihun, sekarang provinsi Jiangxi, sehingga ia dikenal sebagai Marquis Haihun (Hanzi: 海昏侯).
Disingkirkan dari kekuasaan
suntingHanya 27 hari sebagai kaisar baru, Huo Guang dan menteri-menteri lainnya memakzulkannya. Mereka mengumpulkan seluruh pejabat tinggi pemerintah untuk membahas rencana untuk menyingkirkan kaisar, memaksa pejabat lain untuk mengikuti rencana ini atau dibunuh. Secara bersamaan, mereka pergi menuju ke istana kediaman Janda Permaisuri Shangguan untuk melaporkan penyimpangan Liu He sebagai kaisar dan rencana mereka. Janda Permaisuri Shangguan setuju dan memerintah bahwa bawahan Liu He di misi Changyi tidak diperbolehkan masuk istana. Bawahan ini (ada sekitar 200 orang) kemudian ditahan oleh Zhang Anshi. Janda Permaisuri kemudian memanggil Liu He yang tidak mengetahui apa yang terjadi. Ia hanya tahu ada yang salah saat ia melihat Janda Permaisuri Shangguan duduk di singasananya dan memakai pakaian formal dan perhiasan, dan pejabat berbaris di sebelahnya.
Huo Guang dan penjabat lain kemudian membacakan pemakzulan mereka terhadap Liu He, dan pemakzulan ini dibacakan secara lantang didepan janda permaisuri. Janda permaisuri kemudian menegurnya secara keras. Pasal-pasal pemakzulan yang tercantum sebagai pelanggaran utama (total 1127 contoh pelanggaran) yang dilakukan Pangeran He selama 27 hari masa pemerintahannya sebagai kaisar:
- Menolak untuk tidak makan daging dan melakukan hubungan seks selama masa berkabung
- Gagal menjaga keamanan kekaisaran
- Tidak memberikan promosi dan penghargaan yang pantas kepada bawahannya di Changyi selama masa berkabung
- Berpesta dan bermain-main selama masa berkabung
- Memberikan sesaji kepada ayahnya selama masa berkabung untuk pamannya
Janda Permaisuri Shangguan menyetujui pasal-pasal pemakzulan tersebut dan memerintah agar Liu He disingkirkan dari posisi kaisar. Liu He dengan keamanan ketat dibawa kembali ke misi Changyi. Pangeran Liu He dan Huo Guang saling meminta maaf secara pribadi.
Pasca menjabat
suntingSebagai bagian dari pasal-pasal pemakzulan, para pejabat meminta Permaisuri Shangguan untuk mengasingkan Pangeran He ke lokasi terpencil. Akan tetapi, ia tidak melakukannya, tetapi malah mengembalikannya ke Changyi tanpa gelar apa pun, meskipun ia diberi wilayah kekuasaan kecil yang terdiri dari 2.000 keluarga yang akan membayar upeti kepadanya. Keempat saudara perempuannya juga diberi wilayah kekuasaan yang lebih kecil yang masing-masing terdiri dari 1.000 keluarga.
Bawahan Pangeran He di Changyi dituduh gagal mengendalikan perilakunya dan hampir semuanya dieksekusi. Wang dan Gong dibebaskan karena nasihat mereka sebelumnya kepadanya, tetapi diperintahkan untuk menjalani kerja paksa. Satu-satunya pejabat lain yang dibebaskan adalah guru Pangeran He, Wang Shi (王式), yang berhasil berargumen bahwa ia mencoba menggunakan ajaran puisinya untuk menunjukkan kepada Pangeran He apa yang pantas dan apa yang tidak pantas. Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa alasan mengapa pejabat Changyi diperlakukan sedemikian keras adalah karena Huo yakin bahwa mereka sedang berkomplot dengan Pangeran He untuk membunuhnya, tetapi tidak ada bukti konklusif mengenai adanya konspirasi semacam itu atau bahwa perlakuan kasar tersebut merupakan hasil dari konspirasi tersebut atau dugaan konspirasi semacam itu.
Huo Guang kemudian memilih Liu Bingyi (劉病已), cucu jelata mantan pangeran mahkota Liu Ju dan paman Liu He, sebagai kaisar baru. Liu Bingyi naik takhta dengan nama Kaisar Xuan dari Han 27 hari kemudian. Selama bertahun-tahun, meskipun Pangeran He tidak berdaya dan tanpa gelar, Kaisar Xuan curiga padanya, tetapi sebuah laporan oleh Zhang Chang (張敞), gubernur Komando Shanyang, pada tahun 64 SM, di mana Zhang meremehkan tingkat kecerdasan Pangeran He, meredakan kekhawatiran tersebut.
Pada tahun 63 SM, Kaisar Xuan mengangkat Pangeran He sebagai Marquis Haihun, sebuah daerah yang terletak di Jiangxi modern. Kaisar Xuan dianggap terus mengkhawatirkan Pangeran He meskipun Zhang telah melaporkannya, dan karena itu memilih untuk mengirimnya jauh dari bekas wilayah kekuasaannya. Pangeran He meninggal pada tahun 59 SM sebagai seorang marquis, meninggalkan 16 istri dan 22 anak. Putranya Liu Daizong (劉代宗) awalnya tidak diizinkan untuk mewarisi gelarnya, tetapi akhirnya diizinkan untuk melakukannya selama masa pemerintahan Kaisar Yuan.