Maria dari Portugal, Ratu Kastilia

(Dialihkan dari Maria dari Portugal)

Infanta Maria dari Portugal (9 Februari 1313 – 18 Januari 1357) merupakan seorang (putri) infanta dan permaisuri Kastilia berkebangsaan Portugis. [1]Ia adalah putri pertama Raja Afonso IV dari Portugal dan istri pertamanya Beatriz. Kakek dari pihak ibundanya adalah Sancho IV dari Kastilia dan María de Molina.

Biografi sunting

Ia dilahirkan pada tanggal 9 Februari 1313. Maria menjadi Ratu Kastilia dari pernikahannya dengan Alfonso XI pada tahun 1328. Ia adalah ibunda Pedro dari Kastilia.

Hubungan antara Maria dan Alfonso tidak bahagia: dari tahun 1327 sebelum pernikahan mereka, Alfonso memiliki hubungan gelap dengan Leonor Núñez de Guzmán. Pada tahun 1335, Maria kembali ke ayahandanya di Evora, yang meminta agar Alfonso berpisah dengan Leonor dengan menggunakan hubungannya dengan Paus, para muslim dan pemberontak di dalam Kastilia, dan akhirnya dengan perebutan kekuasaan. Di dalam perjanjian perdamaian di Sevilla pada bulan Juli 1340, Alfonso setuju untuk memenjarakan Leonor di dalam biara.[1]

Ketika Alfonso meninggal pada tanggal 26 Maret 1350, Maria mengamankan posisi kekuatannya dengan menggunakan pengaruh atas kepemimpinan dewan putranya, Juan Alfonso de Alburquerque. Ia berpartisipasi di dalam pemberontakan melawan putranya pada tahun 1354, dan menyerahkan Toro kepada para pemberontak, yang menyebabkannya dipenjara. Setelah itu, ia kembali ke Portugal.

Ia meninggal di Évora pada tanggal 18 Januari 1357 dan dimakamkan di dalam kapel para raja di Katedral Sevilla.

Keturunan sunting

  • Fernando (1332 - 1333). ia dimakamkan di dalam Biara San Clemente, Sevilla .
  • Pedro dari Kastilia (1334 - 1369), Raja Kastilia dan León pada saat kematian ayahandanya tahun 1350. Ia menikahi Maria de Padilla, Blanche dari Bourbon dan Jeanne de Castro. Ia dimakamkan di dalam kapel bawah tanah Gereja Seville.

Kematian sunting

 
Makam María dari Portugal di Biara Kerajaan San Clemente, Seville.

María meninggalkan sepucuk surat wasiat di Valladolid on 8 November 1351 yang isinya bahwa ia berharap untuk dimakamkan di Kapel Kerajaan Katedral Seville dimana suaminya Alfonso XI dimakamkan dan bahwa, jika jenazah suaminya dipindahkan ke gereja lain, maka jenazahnya juga harus dipindahkan dan dimakamkan di sisi suaminya.[2]

Ia meninggal di Évora pada tanggal 18 Januari 1357 dan dimakamkan disana sampai, berlawanan dengan permintaaannya di dalam wasiatnya, jenazahnya dipindahkan ke Biara Kerajaan San Clemente, Seville. Pada tahun 1371, Raja Enrique II memerintahkan bahwa ayahandanya, Raja Alfonso XI harus dimakamkan di Real Colegiata de San Hipólito, Córdoba dan pada saat yang bersamaan, ia tampaknya memutuskan bahwa María, yang bertanggungjawab atas kematian ibundanya, harus dimakamkan di dalam sebuah biara di Seville.[3] Di batu nisan yang terbuat dari ubin yang sederhana di Biara menyatakan bahwa ia dimakamkan disana dengan kedua "anak prematur"nya.[a]

Silsilah sunting

Catatan sunting

  1. ^ Until recently, it was believed that she and King Alfonso had been the parents of the firstborn, Fernando, who died as an infant a few months after his birth. The reference to another infant in the tombstone is also mentioned in some parchments discovered in 1813 when the remains buried at the church of the Monastery were exhumed. These parchments mention that two infants had been buried with their mother, Queen María. Cfr. Borrero Fernández (1991), p. 69.

Referensi sunting

Bibliografi sunting

Didahului oleh:
Constanza dari Peñafiel
Ratu Kastilia dan León
1328–1350
Diteruskan oleh:
Blanche dari Bourbon