Makam Arung Palakka

Makam Arung Palakka adalah kompleks pemakaman yang terletak di Kampung Bontobiraeng, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Di dalam kompleks terdapat 21 jumlah makam tua yang masih dapat dikenali namanya. Situs makam ini digunakan sebagai situs pemakaman raja Kerajaan Bone ke-XIV (1667-1696) yang bernama La Tenritatta' Arung Palakka yang wafat pada tanggal 6 April 1698. Selain itu, terdapat makam sultan Kesultanan Gowa ke-XX yaitu Sultan Ismail (1709-1711) yang wafat pada tanggal 1 April 1724. Kompleks makam juga memiliki makam dari para kerabat Arung Palakka. Tokoh-tokoh lain yang dimakamkan di tempat tersebut adalah Sitti Hawa, Tumenanga ri Bontobiraeng Karaeng Pattingalloang yang wafat pada 17 September 1654 dan Karaeng Matowaya. Sedangkan makam-makam lainnya tidak diketahui namanya.

Tipe Jirat Pemakaman sunting

Tata letak makam pada situs kompleks makam Arung Palakka berjejer dari timur ke barat. Secara keseluruhan terdapat empat tipe jirat makam, yakni:

  1. Tipe jirat cungkup kubah, yaitu makam dengan jirat berbentuk kubah sebanyak tiga buah. Kubah pertama yaitu kubah yang terletak di sisi barat dan di dalamnya terdapat makam Arung Palakka dan istrinya. Di dalam kubah terdapat dua buah makam dengan jirat berbentuk peti batu dan masing-masing menggunakan dua buah nisan, yaitu nisan tipe balok polos untuk Arung Palakka dan nisan tipe menhir untuk istrinya. Di dalamnya terdapat kubah ketdua dengan tiga buah makam jirat peti batu dan nisan yang sudah direnovasi menggunakan semen, yaitu makam Karaeng Pattingalloang, istri dan anaknya. Sedangkan kubah ketiga yaitu kubah makam Karaeng Matowayya dan istrinya. Bentuk ukuran dan bahan sama dengan kubah kedua.
  2. Tipe jirat cungkup punden berundak, yaitu jirat makam dengan bentuk yang semakin ke atas semakin kecil. Terdapat tiga buah jirat pundek berundak, semuanya terdiri dari lima teras, bahan dibuat dari bahan balok batu andesit.
  3. Tipe jirat teras berundak, yaitu jirat makam yang terbuat dari balok batu andesit dan terdiri dari dua sampai tiga teras,. Makam ini menggunakan nisan tipe balok berpelipit dan nisan pipih bertangkai. Jumlah makam yang menggunakan tipe jirat ini sebanyak lima makam.
  4. Tipe jirat peti batu, yaitu jirat yang dibuat dari balok papan batu andesit yang disusun menyerupai peti batu. Makamnya menggunakan nisan tipe balok polos, nisan tipe pipih berbentuk pedang atau tipe silindrik polos. Jumlah makam sudah tidak diketahui secara pasti.[1]

Referensi sunting

  1. ^ Duli, A., dkk. (2013). Monumen Islam di Sulawesi Selatan (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. hlm. 181–183. ISBN 978-602-8405-50-8.