Lukas 4

(Dialihkan dari Lukas 4:8)

Lukas 4 (disingkat Luk 4) adalah pasal keempat Injil Lukas pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Disusun oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]

Lukas 4
Lukas 6:4-16 pada Papirus 4, yang ditulis sekitar tahun 150-175 M.
KitabInjil Lukas
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
3
pasal 3
pasal 5

Teks sunting

Tempat sunting

Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di padang gurun (kemungkinan di bagian selatan Yudea) dan kemudian di Galilea, terutama kota Nazaret, Kapernaum dan kota-kota lain di sekitarnya.

Struktur sunting

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Yesus dicobai oleh Iblis di padang gurun sunting

Ayat 1-13 sunting

Riwayat pencobaan di padang gurun dicatat di Injil Matius pasal 4 dan Injil Lukas pasal 4 dengan sejumlah perbedaan, antara lain urutan pencobaan kedua dan ketiga:

Injil Matius Pencobaan (P) &
Jawaban Yesus (J)
Injil Lukas Pencobaan (P) &
Jawaban Yesus (J)
4:3 P: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." 4:3 P: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
4:4 J: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah
."a
4:4 J: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."a
4:6 P: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."b
4:6-7 P: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
4:7 J: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"c 4:8 J: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"d
4:9 P: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." 4:9-11 J: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."b
4:10 J: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"d 4:12 J: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"c

Catatan:

Geisler dan Howe mengamati bahwa Injil Matius mencatat pencobaan ini secara "kronologis", sedangkan Injil Lukas mencantumkan secara "klimaktik", yaitu menurut topik, guna mengungkapkan klimaks yang ditekankannya.[3] Matius 4:5 dimulai dengan kata “kemudian” (Greek: Τότε, Tote; Inggris: then) sedangkan Matius 4:8 diawali dengan kata “lagi-lagi” atau "sekali lagi" (AYT, MILT, TL) (Greek: Πάλιν, Palin; Inggris: Again). Dalam bahasa Yunani, kata-kata ini mengindikasikan urutan peristiwa. Namun dalam Lukas 4:5 (MILT) dan Lukas 4:9 (MILT) masing-masing hanya memuat kata penghubung sederhana “dan” (bahasa Yunani: Καὶ, Kai; Inggris: And), yang dalam bahasa Yunani tidak untuk menyatakan urutan kronologis.[3] Yang jelas kedua sumber yang tidak terkait ini sama-sama menjadi saksi terjadinya pencobaan terhadap Yesus beserta materi pencobaan-pencobaan tersebut.[3]

Ayat 18 sunting

Terjemahan Baru

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku"[4]

Ayat 18 bahasa Yunani sunting

Textus Receptus:

πνευμα κυριου επ εμε ου ενεκεν εχρισεν με ευαγγελιζεσθαι πτωχοις απεσταλκεν με* ιασασθαι τους συντετριμμενους την καρδιαν κηρυξαι αιχμαλωτοις αφεσιν και τυφλοις αναβλεψιν αποστειλαι τεθραυσμενους εν αφεσει

Transliterasi Yunani

pneuma kuriou ep eme ou eneken echrisen me euangelizesthai ptōchois apestalken me* iasasthai tous suntetrimmenous tēn kardian kēryxai aichmalōtois aphesin kai typhlois anablepsin aposteilai tethrausmenous en aphesei

Ayat 18 catatan sunting

Merupakan kutipan dari Yesaya 61:1. Pada pembagian ayat dalam bahasa Indonesia, ayat 18 berakhir pada kata Yunani apestalken me ("mengutus Aku") sebelum tanda (*), dan sisanya ditempatkan pada ayat 19.

Yesus menerangkan maksud pelayanan-Nya yang diurapi Roh, yaitu:

  • 1) Untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, papa, menderita, hina, patah semangat, hancur hati, dan mereka yang "gentar kepada firman-Nya" (lihat Yesaya 61:1–3).
  • 2) Untuk menyembuhkan mereka yang memar dan tertindas. Penyembuhan ini meliputi segenap pribadi, baik jasmani maupun rohani.
  • 3) Untuk mencelikkan mata rohani mereka yang dibutakan oleh dunia dan Iblis agar mereka dapat melihat kebenaran kabar baik Allah (bandingkan Yohanes 9:39).
  • 4) Untuk memberitakan saat pembebasan dan penyelamatan yang sesungguhnya dari kuasa Iblis, dosa, ketakutan, dan rasa bersalah (bandingkan Yohanes 8:36; Kisah 26:18). Semua orang yang dipenuhi Roh terpanggil untuk ikut serta dalam pelayanan Yesus dengan cara-cara demikian. Untuk melakukannya kita harus menyadari sungguh-sungguh kebutuhan dan kesengsaraan yang diakibatkan oleh dosa dan kuasa Iblis yang dahsyat—keadaan perbudakan kepada kejahatan, kehancuran hati, kebutaan rohani, dan penderitaan fisik.[5]

Ayat 19 sunting

"untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (TB)[6]

Ayat 19 bahasa Yunani sunting

Textus Receptus:

κηρύξαι ἐνιαυτὸν κυρίου δεκτόν

Transliterasi Yunani

kēryxai eniauton kuriou dekton

Ayat 19 catatan sunting

Merupakan kutipan dari bagian awal Yesaya 61:2. Pada pembagian ayat dalam bahasa Indonesia, pada ayat 19 ini terdapat bagian teks yang pada Textus Receptus ditempatkan pada ayat 18; ayat 19 pada Textus Receptus hanya berisi frasa "untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan".

Yesus tidak meneruskan pembacaan pada Yesaya 61 ayat 2, berhenti pada frasa "tahun rahmat TUHAN" dan tidak menyebutkan frasa "dan hari pembalasan" ketika mengutip nubuat ini karena "hari pembalasan" baru akan terjadi ketika Ia datang kembali. Hukuman terakhir atas orang fasik akan terjadi pada masa kesengsaraan besar dan ketika Kristus kembali ke bumi (Wahyu 5:1–19:21; bandingkan Yesaya 34:8; Matius 24:30).[5]

Ayat 25 sunting

[Yesus berkata:] "Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. (TB)[7]

Perkataan Yesus ini merujuk kepada kisah yang dicatat dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 17:1.[8]Surat Yakobus mengutip lamanya masa kekeringan di Israel selama "tiga tahun dan enam bulan" dari ayat ini pada Yakobus 5:17.[9]

Ayat 26 sunting

[Yesus berkata:] "Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon." (TB)[10]

Perkataan Yesus ini merujuk kepada kisah yang dicatat dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 17:7-24.[11]

Ayat 27 sunting

[Yesus berkata:] "Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu." (TB)[12]

Perkataan Yesus ini merujuk kepada kisah yang dicatat dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 5:1-14.[13]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
  3. ^ a b c Norman Geisler and Thomas Howe. When Critics Ask: A Popular Handbook on Bible Difficulties (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1992).
  4. ^ Lukas 4:18 - Sabda.org
  5. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ Lukas 4:19 - Sabda.org
  7. ^ Lukas 4:25 - Sabda.org
  8. ^ 1 Raja–raja 17:1
  9. ^ Yakobus 5:17
  10. ^ Lukas 4:26 - Sabda.org
  11. ^ 1 Raja–raja 17:7–24
  12. ^ Lukas 4:27 - Sabda.org
  13. ^ 2 Raja–raja 5:1–14

Pranala luar sunting