Lucia Rizka Andalusia

Lucia Rizka Andalusia (lahir Surabaya, 26 Februari 1968) adalah seorang apoteker sekaligus Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI. Ia juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berdasarkan surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 148/TPA tentang Penunjukan Pelaksana Tugas Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang diserahkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin.[1]

Pendidikan

sunting

Lucia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga. Setelah mendapatkan gelar sarjana, ia melanjutkan pendidikan magister di program studi Administrasi Rumah Sakit, Universitas Indonesia. Selama menjalani karier, ia meraih gelar doktor kehormatan di bidang Ilmu Biomedik dari Universitas Gadjah Mada.[2]

Karier

sunting

Setelah lulus dari Universitas Airlangga, Lucia terjun ke dalam dunia farmasi di beberapa rumah sakit. Ia pernah menjadi farmasi klinis hingga manajemen farmasi rumah sakit. Ia mengawali kariernya di bidang farmasi pada tahun 1996 di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Pada tahun 2012, ia bekerja sebagai pimpinan dalam research and development (penelitian dan pengembangan). Kemudian, pada tahun 2017, ia menjabat sebagai Kepala Departemen Farmasi di rumah sakit tersebut.[3][4]

Pada tahun 2021, Lucia menjabat sebagai Dirjen Farmalkes. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Di samping itu, ia pernah menjadi Direktur Registrasi Obat BPOM. Selama menjabat, ia pernah menjalankan tugas sebagai inspektur pelaksanaan uji klinis vaksin CoronaVac. Pengadaan vaksin tersebut ditangani oleh PT Bio Farma dan uji klinis dilakukan tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.

Kemudian pada tahun yang sama, Lucia diberi kepercayaan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny F. Lukito, untuk menjadi juru bicara vaksinasi COVID-19. Ia bertugas untuk menyampaikan informasi mengenai legalitas dan perizinan vaksin COVID-19 serta kebijakan BPOM. Atas kesepakatannya dan tim uji klinis, vaksin Sinovac dapat digunakan untuk melawan Covid-19. Selain itu, ia juga mengawal jalannya uji klinis vaksin Merah Putih Universitas Airlangga pada awal Februari 2022. Selain itu, dirinya juga harus memberikan tanggapan dan mengedukasi masyarajat mengenai perizinan, keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ "Keputusan Presiden Republik Indonesia Menetapkan Lucia Rizka Andalusia Sebagai Plt Kepala Badan POM". omaidigital.id. Diakses tanggal 2025-03-07. 
  2. ^ "7. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan". PPID (dalam bahasa Inggris). 2023-11-15. Diakses tanggal 2025-03-07. 
  3. ^ "Lucia Rizka Andalusia Jabat Plt Kepala BPOM Gantikan Penny Lukito, Lulusan Unair, UI, dan Raih Doktor Kehormatan di UGM". Tempo. 2023-11-09. Diakses tanggal 2025-03-07. 
  4. ^ "Buku Jejak Ksatria Airlangga". alumni.unair.ac.id. Diakses tanggal 2024-11-01. 
  5. ^ Times, I. D. N.; Dewi, Santi. "Profil Rizka Andalusia, Jubir BPOM yang Tangkis Hoaks Vaksinasi". IDN Times (dalam bahasa In). Diakses tanggal 2024-11-05.