Lobster amerika
Rentang waktu: Pleistosen–Sekarang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Infraordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
H. americanus
Nama binomial
Homarus americanus
Habitat alami H. americanus (blue)
Sinonim
  • Astacus marinus Say, 1817 (non Fabricius, 1775)
  • Astacus americanus Stebbing, 1893
  • Homarus mainensis Berrill, 1956

Lobster Amerika adalah salah satu spesies lobster (klasifikasi biologis Homarus americanus) yang ditemukan di pantai Atlantik Amerika Utara, terutama dari Labrador hingga New Jersey. Ukuran tubuhnya bisa mencapai panjang 64 cm dan berat melebihi 20 kg, yang menjadikannya sebagai krustasea terberat di dunia. Kerabat terdekatnya adalah lobster Eropa, Homarus gammarus, yang dapat dibedakan dari warnanya dan duri yang lebih sedikit di bawah rostrum. Lobster Amerika biasanya berwarna hijau kebiruan hingga coklat dengan duri berwarna merah, tetapi sejumlah variasi warna telah terlihat.

Penyebaran

sunting

Homarus americanus tersebar di sepanjang pantai Atlantik Amerika Utara, dari Labrador di utara hingga Tanjung Hatteras, Carolina Utara di selatan.[2] Satu fosil capit Homarus americanus telah ditemukan di Nantucket, diperkirakan dari periode Pleistosen.[3][4] Pada 2013, seekor lobster Amerika ditangkap di Kepulauan Farallon, di lepas pantai California.[5]

Deskripsi

sunting
 
Bagian anterior lobster Amerika

Homarus americanus umumnya mencapai panjang 8–24 inci (200–610 mm) dan berat hingga 44 pon (20 kg), yang menjadikannya krustasea terberat di dunia.[6] Bersama-sama dengan Sagmariasus verreauxi, lobster Amerika juga menjadi krustasea decapoda terpanjang di dunia;[7] Menurut Guinness World Records, krustasea terberat yang pernah tercatat adalah seekor lobster Amerika yang ditangkap di Nova Scotia, Kanada, dengan berat 444 pon (201,4 kg).[6][8]

Kepala

sunting

Lobster Amerika memiliki antena yang panjangnya sekitar 2 inci (51 mm) dan terbelah dua dengan masing-masing berujung runcing. Setiap ujung memperlihatkan zona rambut dalam susunan zigzag. Rambut-rambut tersebut ditutupi dengan sel-sel saraf yang dapat mendeteksi bau. Rambut-rambut yang lebih tebal dan lebih besar terlihat di sepanjang tepi antena yang mengendalikan aliran air, yang mengandung molekul bau, menuju rambut sensor yang lebih dalam.[9] Antena yang lebih pendek mampu memberikan daya cium yang lebih peka. Dengan memiliki sepasang organ penciuman, seekor lobster dapat menentukan lokasi sumber bau. Selain mengindra bau, antena dapat merasakan kecepatan air untuk meningkatkan kemampuan menentukan arah.

Lobster memiliki dua kandung kemih yang terletak di kedua sisi kepala. Lobster menggunakan bau-bauan yang berasal dari urin untuk berkomunikasi. Mereka mengarahkan bulu-buluh panjang urin 1–2 meter (3 ft 3 in – 6 ft 7 in) di depan mereka dan mereka melakukannya ketika mereka mendeteksi saingan atau calon pasangan di wilayah tersebut.[10]

Mereka biasanya hidup di perairan yang dingin dan dangkal yang di situ banyak lindungan dan cadas untuk bersembunyi dari predator. Lobster Amerika ini unik karena penyendiri. Mereka hidup di suatu kompleks kehidupan di mana untuk makan mereka keluar pada malam hari, sehingga bersifat nokturnal.

Lobster Amerika merupakan makanan terkenal, dan umumnya dimasak atau dikukus; untuk salah satu cara, mereka harus tetap hidup hingga dimasak (untuk mencegah keracunan). Mereka dapat hidup di luar air selama beberapa jam bila disimpan di dalam kulkas.

Sekitar 1 dari 2 juta lobster berwarna biru, disebut krustasianin. Hal ini terjadi akibat cacat genetik, yang memproduksi banyak protein bernama astaxantin.

Referensi

sunting
  1. ^ R. Wahle, M. Butler, A. Cockcroft & A. MacDiarmid (2011). "Homarus americanus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2011.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal January 1, 2012. 
  2. ^ Gro I. van der Meeren, Josianne Støttrup, Mats Ulmestrand & Jan Atle Knutsen (2006). "Invasive Alien Species Fact Sheet: Homarus americanus" (PDF). Online Database of the North European and Baltic Network on Invasive Alien Species. NOBANIS. Diakses tanggal 2011-05-04. 
  3. ^ Davis, J.D. (1967). "Note on a fossil lobster claw from Nantucket Island, Massachusetts". Turtox News. 45 (7): 166–167. 
  4. ^ Tshudy, Dale (2003). "Clawed lobster (Nephropidae) diversity through time". Journal of Crustacean Biology. 23 (1): 178–186. doi:10.1651/0278-0372(2003)023[0178:CLNDTT]2.0.CO;2. JSTOR 1549871. 
  5. ^ Stienstra, Tom (November 2013). "Maine lobster caught, released at Farallon Islands". San Francisco Chronicle. 
  6. ^ a b "Heaviest marine crustacean". Guinness World Records. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-28. Diakses tanggal 2006-08-03. 
  7. ^ Holthuis, Lipke B. (1991). "Homarus americanus". FAO Species Catalogue, Volume 13. Marine Lobsters of the World. FAO Fisheries Synopsis No. 125. Food and Agriculture Organization. hlm. 58. ISBN 92-5-103027-8. 
  8. ^ "Giant lobster landed by boy, 16". BBC News. 2006-06-26. Diakses tanggal 2014-06-18. 
  9. ^ "ScienceNotes2002". University of California, Santa Cruz. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-09-20. Diakses tanggal 2010-09-21. 
  10. ^ Wyatt, Tristram D. (2003). "Sex pheromones: finding and choosing mates". Pheromones and Animal Behaviour: Communication by Smell and Taste. Cambridge University Press. hlm. 37–73. ISBN 978-0-521-48526-5. 

Pranala luar

sunting