Lembah Sind

lembah

Koordinat: 34°17′21″N 74°48′45″E / 34.28917°N 74.81250°E / 34.28917; 74.81250

Lembah Sind adalah sebuah lembah di Pegunungan Himalaya yang merupakan bagian dari Lembah Kashmir di Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India. Area masuk menuju Lembah Sind berada 33 kilometer (21 mi) timur laut Srinagar ibu kota Jammu dan Kashmir. Lembah Sind membentang sepanjang 65 kilometer (40 mi)[2] dengan lebar rata-rata 1 kilometer (0,62 mi).

Lembah Sind
Valley
Wayil, Lembah Sind
Negara India
Provinsi Jammu dan Kashmir
Region Divisi Kashmir
Kabupaten Ganderbal
Munisipalitas Kangan
Batas Zojila (timur)
Lembah Kashmir (barat)
Sungai Sungai Sind
Titik tertinggi
 - lokasi Baltal
 - elevasi 9.364 m (30.722 ft)
Titik terendah
 - lokasi Wayil
 - elevation 5.505 ft (1.678 m)
Panjang 40 mi (64 km)
Lebar 0,6 mi (1 km)
Population 97.874[1] (2001)
Easiest access NH 1D

Sejarah sunting

Lembah Sind memiliki peran penting di masa Jalur Sutra. Lembah ini berfungsi sebagai pengubung antara India, China, dan Asia Tengah bersama dengan Jalur Srinagar-Skardu.[3] Agama Hindu[4] dan Islam tersebar di Kashmir melalui rute di lembah ini. Rute tersebut juga dilalui oleh Shah Hamdan untuk menuju ke Lembah Kashmir pada tahun 1372 bersama dengan 700 pengikutnya[5] yang juga membawa berbagai pengetahuan seni ke wilayah lembah.[6] Lembah Sind kini masih menghubungkan Ladakh dengan daerah India lainnya melalui Jalan Raya Nasional NH 1D yang ditutup selama musim dingin akibat adanya salju yang kerap turun lebat di Zojila.[7]

Geografi sunting

 
Domail, Baltal, Lembah Sind.
 
Sungai Sind di Sonamarg.
 
Gatribal, Lembah Sind.

Lembah Sind secara administratif berada di daerah Kangan di Distrik Ganderbal. Lembah ini dibatasi oleh Lembah Kashmir di barat, Zojila di timur, Kishanganga di utara, dan Lembah Lidder di selatan.[8] Lembah Sin memilik panjang 65 kilometer (40 mi) dan terdapat 9 kilometer (5,6 mi) lebih di Desa Preng di utara melalui Wangath Nala yang mengalir dari Danau Gangabal. Pada beberapa tempat, lebar lembah hanya sekitar 500 meter (1.600 ft) yang dipakai oleh Jalan Raya Nasional NH 1D untuk menghubungkan Ladakh dan Lembah Kashmir. Lembah Sind terbentuk dari aliran Sungai Sind yang mengalir dari timur ke barat. Sungai tersebut berasal dari Himalaya bagian dala di Drass, tepatnya di Gletser Machoi.[9][10] Lembah Sind memiliki peran besar bagi perekonomian Jammu dan Kashmir sebagai sumber tenaga air untuk listrik serta sebagai penyuplai kebutuhan air untuk rumah tangga dan irigasi. Sungai Sind melewati lembah dan beberapa titik penting seperti Baltal, Sonamarg, Gagangear, Naranag, dan Wayil.[11]

Geologi sunting

 
Gund, sebuah desa di Lembah Sind.

Lembah Sind terbentuk selama ribuan tahun, memotong Pegunungan Himalaya. Ukuran gletser di Lembah Sind mengalami penyusutan.[12] Hingga kini, Sungai Sind mengendapkan material pasir di wilayah Ganderbal.[13] Proses erosi juga telah menyapu bagian-bagian utan dan menggali lembah lebih dalam di beberapa tempat.

Ekologi sunting

Lembah Sind memiliki banyak gletser yang menjadi sumber air bagi anak Sungai Sind. Sungai Sind menjadi habitat bagi beberapa jenis ikan trout seperti trout coklat.[14] Lembah Sind juga merupakan habitat bagi beruang hitam Himalaya, beruang cokelat Himalaya, rusa kesturi, macan tutul salju, dan hangul.[15] Markhor dan ibex juga dilaporkan terlihat di Sonamarg.[16]

Referensi sunting

  1. ^ "Census of India 2001: Data from the 2001 Census, including cities, villages and towns (Provisional)". Census Commission of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-06-16. Diakses tanggal 2008-11-01. 
  2. ^ "Sonamarg as a climbing centre". himalayanclub. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-26. Diakses tanggal 2012-06-18. 
  3. ^ Eric S. Margolis (2000). War at the Top of the World: The Struggle for Afghanistan, Kashmir, and Tibet. Routledge, 2000. hlm. 123–. ISBN 9780415927123. Diakses tanggal 2 July 2012. 
  4. ^ S.R. Bakshi (1997). Kashmir: History and People Volume 1 of Kashmir through ages. Sarup & Sons, 1997. hlm. 78–. ISBN 9788185431963. Diakses tanggal 2 July 2012. 
  5. ^ Saligram Bhatt (2008). Kashmiri Scholars Contribution to Knowledge and World Peace: Proceedings of National Seminar by Kashmir Education Culture & Science Society (K.E.C.S.S.), New Delhi. APH Publishing, 2008. hlm. 110–. ISBN 9788131304020. Diakses tanggal 2 July 2012. 
  6. ^ Jalees Ahmed Khan Tareen (2005). Fire Under Snowflakes: The Return of Kashmir University. Mittal Publications, 2005. hlm. 90–. ISBN 9788183240673. Diakses tanggal 2 July 2012. 
  7. ^ Moonis Raza, Aijazuddin Ahmad, Ali Mohammad (1978). The Valley of Kashmir: The land. Vikas Pub. House, 1978. hlm. 31–. ISBN 9780706905250. Diakses tanggal 2 July 2012. 
  8. ^ Subodh Kapoor (2002). The Indian Encyclopaedia: Gautami Ganga -Himmat Bahadur. Genesis Publishing Pvt Ltd, 2002. hlm. 2872–. ISBN 9788177552669. Diakses tanggal 18 Juni 2012. [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Lulu. Explore Kashmiri Pandits. Lulu.com. hlm. 37–. ISBN 9780963479860. Diakses tanggal 2 Juli 2012. 
  10. ^ Kalhana (2001). Kalhana's Rajatarangini: A Chronicle of the Kings of Kasmi. Elibron.com, 2001. hlm. 12–. ISBN 9781402173486. Diakses tanggal 2 Juli 2012. 
  11. ^ Chris Ackerley, Lawrence Jon Clipper (1984). A Companion to Under the Volcano. UBC Press, 1984. hlm. 129, 130–. ISBN 9780774801997. Diakses tanggal 18 June 2012. 
  12. ^ Geological Society of London (1890). The Quarterly journal of the Geological Society of London, Volume 46. The Society, 1890. hlm. 66–. ISBN 9788170354895. Diakses tanggal 2 Juli 2012. 
  13. ^ Sir Walter Roper Lawrence (1895). The Valley of Kashmir. Asian Educational Services, 1895. hlm. 47–. ISBN 9788120616301. Diakses tanggal 18 June 2012. 
  14. ^ A Kumar (2008). Environmental Science: Appreciation & Perception. Daya Books, 2008. hlm. 133–. ISBN 9788170354895. Diakses tanggal 2 July 2012. 
  15. ^ Trevor Drieberg (1978). Jammu and Kashmir: a tourist guide. Vikas Pub. House, 1978. hlm. 115–. ISBN 9780706905755. Diakses tanggal 18 Juni 2012. 
  16. ^ Gardeners' chronicle, horticultural trade journal, Part 2. Haymarket Publishing, 1875. 1875. hlm. 715–. Diakses tanggal 2 Juli 2012. 

Pranala luar sunting