Laddu
Laddu atau laddoo atau avinsh (laḍḍū, lāḍḍū) adalah manisan berbentuk bola yang berasal dari anak benua India dan dunia Melayu; nama tersebut berasal dari kata Sanskerta Lattika. Laddu terbuat dari tepung, lemak (ghee atau mentega atau minyak samin), dan gula; dengan bahan lain yang bervariasi sesuai resep, seperti kacang cincang atau kismis kering. Laddu sering disajikan pada perayaan atau acara keagamaan.[1][2]
| Laddu | |
|---|---|
 Laddu | |
| Tempat asal | Anak benua India |
| Daerah | Anak benua India dan dunia Melayu |
| Bahan utama | Tepung, susu, gula, minyak samin hewani (ghee) |
| Variasi | Tepung gram, rava |
  | |
Komposisi sunting
Tepung yang umum digunakan untuk membuat laddu yaitu tepung gram (tepung buncis), gandum semolina dan kelapa bubuk. Ini dikombinasikan dengan gula dan perasa lainnya, dimasak dalam ghee dan dibentuk menjadi bola. Beberapa resepnya menggunakan bahan-bahan obat Ayurweda, termasuk laddu methi, multigrain, dan laddu resin. Kacang-kacangan seperti pistacio dan almond biasanya dimasukkan ke dalam laddu.
Laddu boondi sunting
Laddu boondi atau laddu bundiar terbuat dari tepung gram bengal (besan) berbasis boondi.[3] Itu sering disajikan pada festival seperti Raksha Bandhan dan Diwali.
Laddu motichoor terbuat dari boondi halus yang berbentuk bola-bola kecil dan dimasak dengan ghee atau minyak. Resepnya berasal dari India utara, namun sekarang populer di seluruh anak benua India.
Laddu besan sunting
Laddu besan adalah hidangan manis India populer yang terbuat dari besan (tepung buncis atau tepung gram), gula dan ghee. Besan dipanggang dalam ghee sampai tampak coklat keemasan dengan aroma kacang. Kemudian gula ditambahkan ke dalamnya. Potongan pistacio dimasukkan, tetapi hal ini opsional. Kemudian campuran ini dibentuk menjadi bola-bola kecil. Ini memiliki umur penyimpanan yang lama.[4] Ia sering disajikan di festival, acara keluarga dan acara keagamaan di India.
Laddu kelapa sunting
Ada beberapa resep laddu kelapa. Bentuk awalnya Narayl Nakru berasal dari zaman Kekaisaran Chola, ketika itu adalah manisan yang dikemas untuk para pelancong dan pejuang sebagai simbol keberuntungan untuk ekspedisi mereka.[5]
Laddu paan sunting
Pedha sunting
Pedha (bola krim) adalah hidangan penutup yang populer di anak benua India, dibuat dari Khoa (keju dari penguapan). Di India, di antara umat Hindu, sering dipersiapkan sebagai persembahan kepada para dewa.[6][7]
Semolina atau laddu rava sunting
Laddu ini dibuat dari rava (semolina), gula, dan ghee. Ada varian pada resep ini yang memasukkan keju khoa sebagai bahan tambahan.[8]
Laddu dengan gom arab sunting
Di India, laddu ini secara tradisional diberikan kepada ibu menyusui karena membantu dalam produksi susu.[9] Laddu ini disebut dinkache ladoo di Marathi dan gond ka laddu dalam bahasa Urdu. Bahan utamanya adalah getah arab yang dikumpulkan dari pohon babhul. Bahan-bahan lain termasuk kelapa, almond, kacang mede, kurma, rempah-rempah seperti pala dan kapulaga, biji poppy, ghee, dan gula.[10]
Laddu oatmeal sunting
Laddu oatmeal adalah variasi dari manisan tradisional.[11] Laddu ini disiapkan dengan biji wijen putih panggang, gandum, kacang beraneka ragam, ghee, bubuk kapulaga hijau dan jaggery. Penggunaan bahan tambahan lainnya dalam resep khoya.[12]
Rekor dunia sunting
Laddu tunggal terbesar memiliki berat 29.465 kg (64.959 lb) dan diraih oleh PVVS Mallikharjuna Rao (India), di Tapeswaram, Andhra Pradesh, India, pada 6 September 2016.[13] Laddu tersebut dibuat menggunakan resep tradisional Boondi. Bahan-bahannya yaitu ghee, minyak sulingan, kacang mede, gula, almond, kapulaga, dan air.
Referensi budaya sunting
Dalam episode Sesame Street "Rakhi Road", laddu ditampilkan secara menonjol sebagai hidangan penutup India yang disukai. Elmo ditampilkan membuat laddu dan memakannya sebagai bagian dari perayaan festival Rakhi.[14]
Dalam film English Vinglish, protagonis Shashi Godbole (Sridevi) adalah seorang ibu rumah tangga yang membuat dan menjual laddu untuk hidup.[15]
Lihat pula sunting
Referensi sunting
- ^ "Sweet shops make hay in Diwali shine". The New India Express. 31 Oktober 2013. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ Dundoo, Sangeetha Devi (31 Oktober 2013). "As good as home". The Hindu (dalam bahasa Inggris). ISSN 0971-751X. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ Krondl, Michael (2011). Sweet Invention: A History of Dessert (dalam bahasa Inggris). Chicago Review Press. ISBN 978-1-56976-954-6.
- ^ Collingham, Lizzie (2007). Curry: A Tale of Cooks and Conquerors (dalam bahasa Inggris). Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-803850-4.
- ^ Dash, Madhulika (16 Oktober 2014). "Food Story: The journey of ladoo from a medicine to the much-loved Indian sweet". The Indian Express (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ Kumar, K.R. "Packaging Aspects of Milk & Milk Based Products". Plastics in Food Packaging (PDF). Mysore, India: Central Food Technological Research Institute. hlm. 198.
- ^ Sanjeev Kapoor. Mithai. Popular. ISBN 9788179917121.
- ^ Kachru, Braj B. (Editor); Bhatia, Vijay (2006). The handbook of world Englishes (edisi ke-2. print.). Malden, Mass.: Blackwell. hlm. 395–396. ISBN 9781405111850.
- ^ Singh, Mayank (2012). "Traditional Herbal Care of Human Health in Jaunpur (U.P.)" (PDF). Indian J. L. Sci. 1 (2): 61–65. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-08-09. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ "Dinkache ladoo, Gund ladoo, Gond Ladoo, Gond Ka Laddu.....Easy Recipes on CuisineCuisine.com". www.cuisinecuisine.com. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ Collingham, Lizzie. Curry: A Tale of Cooks and Conquerors (dalam bahasa Inggris). Random House. ISBN 978-1-4070-7330-9.
- ^ "Oatmeal Laddu". Living Foodz (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-02. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ "Largest laddu (individual)". Guinness World Records (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ "Episodes". Sesame Workshop. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-26. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ Bhandari, Aparita (4 Oktober 2012). "Bollywood veteran Sridevi returns in English Vinglish". The Toronto Star (dalam bahasa Inggris). ISSN 0319-0781. Diakses tanggal 27 November 2019.