Kunjungan Ratu Juliana ke Indonesia 1971

Kunjungan Ratu Juliana ke Indonesia merupakan peristiwa bersejarah untuk pertama kalinya penguasa Belanda ke Indonesia. Juliana beserta suaminya, Bernhard, tiba di Bandara Kemayoran pukul 13.00 WIB, pada 26 Agustus 1971.[1] Lawatan kenegaraan ini merupakan balasan atas kunjungan Presiden Soeharto ke Belanda setahun sebelumnya. Kunjungan Juliana disambut Presiden bersama ibu negara dan para pejabat pemerintahan. Rombongan beranjak dari Kemayoran menuju Istana Merdeka untuk melakukan pertemuan. Pada pertemuan itu Juliana memberikan benda-benda kristal serta naskah manuskrip Kakawin Nagarakretagama. Naskah lontar ini berasal dari Lombok dan sampai ke Belanda karena dijarah oleh KNIL pada tahun 1894, sewaktu tentara Belanda menaklukkan Lombok.[2]

Selama berada di Indonesia, Juliana beserta suami berkunjung ke beberapa tempat wisata di Indonesia. Mereka mengunjungi Kebun Raya dan Istana Bogor, Kawah Tangkuban Parahu, Yogyakarta, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Tampaksiring, Ubud dan beberapa objek wisata di bali. Selain mengunjungi objek wisata, mereka juga berkunjung ke tempat penampungan anak, penyadang disabilitas, dan tempat-tempat sosial lainnya.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b "Kunjungan Pertama Penguasa Belanda ke Indonesia". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2020-03-13. Diakses tanggal 2020-11-26. 
  2. ^ developer, mediaindonesia com (2017-09-06). "1948: Juliana Jadi Ratu Belanda". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2020-11-26.