Konklaf 2025
Artikel ini membahas suatu pemungutan terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. Silakan hapus templat ini apabila sudah lebih dari satu bulan (Mei 2025) |
Konklaf diadakan pada 7–8 Mei 2025 untuk memilih paus baru untuk menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dalam usia 88 tahun.[1][2] Dari 135 kardinal elektor yang memenuhi syarat, dua di antaranya absen. Pada pengambilan suara keempat, konklaf memilih Kardinal Robert Francis Prevost, Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Setelah menerima pemilihannya, ia memilih nama kepausan Leo XIV.[3]
Konklaf Mei 2025 | |
---|---|
![]() Lambang Kekosongan Takhta Suci | |
Tanggal dan lokasi | |
7–8 Mei 2025 Kapel Sistina, Istana Apostolik, Kota Vatikan | |
Pejabat penting | |
Ketua | Giovanni Battista Re[catatan 1] |
Wakil Ketua | Leonardo Sandri[catatan 1] |
Elektor Pertama | Pietro Parolin |
Camerlengo | Kevin Farrell |
Proto-imam | Michael Michai Kitbunchu[catatan 1] |
Proto-diakon | Dominique Mamberti |
Sekretaris | Ilson de Jesus Montanari |
Pemilihan | |
Elektor | 133 dari 135 (daftar) |
Kandidat | Lihat Papabili |
Balot | 4 |
Paus terpilih | |
Robert Francis Kardinal Prevost (Nama pilihan: Leo XIV) | |
![]() | |
Proses pemilihan paus
Sama seperti dalam konklaf tahun 2013, baik kepala Dewan Kardinal (Giovanni Battista Re, 91 tahun) maupun wakil kepala Dewan Kardinal (Leonardo Sandri, 81 tahun), berusia lebih dari 80 tahun sehingga mereka tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam konklaf. Maka dari itu, Pietro Parolin, uskup kardinal paling senior yang berusia di bawah 80 tahun, akan memimpin jalannya konklaf.[4]
Waktu pelaksanaan dan peraturan
Menurut Konstitusi Apostolik yang dikeluarkan Paus Yohanes Paulus II, Universi Dominici Gregis, dan dimodifikasi oleh motu proprio yang dikeluarkan Paus Benediktus XVI, Normas nonnullas, para kardinal elektor memiliki setidaknya 15 hari setelah terjadi kekosongan takhta untuk berkumpul. Para kardinal memiliki diskresi untuk memulai konklaf lebih awal atau di kemudian hari namun tidak lebih dari 20 hari sejak kosongnya takhta.[5] Pada 28 April, kongregasi umum kelima kardinal menetapkan konklaf dimulai pada 7 Mei.[6]
Kardinal elektor
Italia
|
17 |
Eropa lainnya
|
35 |
Asia
|
23 |
Amerika Utara
|
20 |
Amerika Selatan
|
17 |
Afrika
|
17 |
Oseania
|
4 |
Total elektor | 133 |
---|---|
Paus pendahulu | Fransiskus (2013–2025) |
Paus penerus | Leo XIV |
Kardinal yang berusia 80 tahun atau lebih sebelum hari periode sede vacante tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam konklaf. Hingga 21 April 2025, terdapat 252 kardinal, 136 di antaranya berusia di bawah 80 tahun. 108 (80 persen) elektor potensial diangkat sebagai kardinal oleh Fransiskus.[7][8]
Menurut konstitusi apostolik Romano Pontifici Eligendo (1975) dan Universi Dominici gregis, jumlah kardinal elektor diatur paling banyak 120 orang. Konklaf tahun 2025 menjadi konklaf pertama di mana terdapat lebih dari 120 kardinal yang memenuhi syarat mengikuti konklaf pada saat hari takhta kepausan kosong.[9][a] Kardinal manapun yang berusia di bawah 80 tahun yang belum melepaskan atau kehilangan hak memberikan suaranya memiliki hak di bawah hukum kanonik untuk memberikan suara dalam konklaf. Keputusan seorang Paus menunjuk lebih dari 120 kardinal elektor yang memenuhi syarat berpartisipasi dalam konklaf, seperti yang dilakukan Paus Fransiskus, membuat aturan pembatasan jumlah kardinal elektor ini gugur.[9][10] Pada 30 April, Kongregasi Umum Kardinal mengonfirmasi bahwa seluruh kardinal elektor yang hadir di konklaf dapat memberikan suaranya.[11] Para kardinal yang tidak memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan dapat menghadiri kongregasi umum dan berpartisipasi dalam sejumlah diskusi yang mendahului konklaf.[12]
Walaupun kardinal elektor dapat memilih pria yang telah dibaptis Katolik manapun, tetapi sejak tahun 1389 mereka selalu memilih paus dari sesama kardinal elektor.[13]
Non-partisipan
Setelah sebelumnya ia akan mencoba untuk berpartisipasi dalam konklaf,[14] Kardinal Angelo Becciu, yang telah melepaskan hak-hak yang ia miliki sebagai seorang kardinal setelah dirinya terlibat dalam sebuah skandal finansial,[15] pada 29 April menyatakan bahwa ia akan menaati keinginan Paus Fransiskus untuk tidak berpartisipasi dalam konklaf.[16]
Kardinal Antonio Cañizares Llovera dan Kardinal John Njue tidak menghadiri konklaf karena alasan kesehatan,[17] sehingga jumlah partisipan berkurang menjadi 133; maka dari itu, dibutuhkan 89 suara untuk memperoleh suara supermayoritas sebanyak dua pertiga dari total partisipan. Jumlah elektor yang berpartisipasi dalam konklaf kali ini adalah yang terbanyak sepanjang sejarah.[18]
Spekulasi
Dirawatnya Paus Fransiskus di rumah sakit pada bulan Februari dan Maret 2025 memicu spekulasi tentang akan terselenggaranya konklaf dalam waktu dekat.[19]
Karena bertambahnya keanggotaan Dewan Kardinal internasional di bawah Paus Fransiskus secara besar-besaran menjadi 252, dengan lebih dari 140 kardinal non-Eropa ditunjuk selama masa kepausannya, baik BBC dan Time berpendapat bahwa ada kemungkinan paus berikutnya berasal dari luar Eropa.[20][21] Konklaf 2025 awalnya diperkirakan akan memiliki 135 elektor dari 71 negara; sementara konklaf 2013 memiliki 115 elektor dari 48 negara, dan konklaf 2005 memiliki 115 elektor dari 52 negara. Beberapa kardinal tidak dapat berbicara dalam bahasa Italia, bahasa yang digunakan Kuria Roma dalam pekerjaan sehari-hari.[22]
Mengikuti pepatah Italia "paus gemuk, paus kurus", beberapa komentator memprediksi bahwa penerus Fransiskus akan lebih konservatif.[21][23][24] Menurut The Pillar, sampai kongregasi umum ketiga dan keempat, terdapat keinginan substantif di antara para kardinal untuk memilih seorang "paus yang menjabat sepuluh tahun lamanya" yang saat ini berusia di akhir 70-an dengan pengalaman dalam Kuria Roma yang akan lebih berfokus kepada hal internal, sehingga akan memberikan Gereja waktu untuk mencerna masa kepausan Paus Fransiskus.[25] The Wall Street Journal berargumen bahwa lebih memungkinkan terpilih paus yang berusia lebih muda.[26]
Sampai 5 Mei, melihat dari kompleksitas dan heterogenitas yang dimiliki konklaf kali ini[27] dibandingkan konklaf 2013 yang memilih Paus Fransiskus dalam dua hari, Rainer Woelki memperkirakan konklaf kali ini akan menghabiskan waktu yang lebih lama daripada konklaf 2013,[28] sedangkan Kardinal Louis Sako[29] dan Gregorio Rosa Chávez memperkirakan konklaf akan berlangsung cepat, sekitar dua atau tiga hari,[30]; Kardinal Gregorio Rosa Chávez berkata "Maksimal tiga hari".[31]
Papabili
Pengamat proses pemilihan paus melihat, dengan beragam kriteria, beberapa kardinal lebih mungkin terpilih menjadi paus daripada yang lain – mereka disebut sebagai papabili, bentuk jamak dari papabile, sebuah istilah dalam bahasa Italia yang secara praktis diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai "pope-able" (ia yang dapat menjadi paus). Tetapi, konklaf tidak selalu memilih calon dari papabili. Sebelum terpilih menjadi paus pada konklaf Oktober 1978, Paus Yohanes Paulus II tidak dianggap masuk ke dalam daftar potensial calon paus.[32] Hal ini sesuai dengan kata-kata populer di kalangan Vatikanologis: "Dia yang memasuki konklaf sebagai seorang paus, akan meninggalkan konklaf sebagai seorang kardinal,”[33] walaupun pada kenyataannya, calon unggulan dalam papabili seringkali terpilih menjadi paus, seperti pada konklaf tahun 1939 (Paus Pius XII), 1963 (Paus Paulus VI), dan 2005 (Paus Benediktus XVI).[34] Ahli Vatikan, Professor Anna Rowland, menolak seluruh prediksi yang beredar saat ini, mengatakannya sebagai "murni spekulasi".[35] Media-media di seluruh dunia merilis berbagai analisis papabili di hari yang sama dengan kematian Paus Fransiskus.[32][b]
Beberapa papabili yang disebutkan di media di antaranya adalah Anders Arborelius, Jean-Marc Aveline, Fridolin Ambongo Besungu, Péter Erdő, Mario Grech, Pietro Parolin, Pierbattista Pizzaballa, Robert Sarah, Luis Antonio Tagle, Peter Turkson, dan Matteo Zuppi.[41] Prevost, yang akhirnya terpilih dalam konklaf, juga dispekulasikan sebagai papabile, paling menonjol oleh The New York Times, tapi kebanyakan media tidak memperhitungkan ia sebagai papabile karena memilih paus dari Amerika Serikat dianggap hal yang tabu.[42]
Perjudian
Judi pada konklaf memiliki sejarah panjang, dan beberapa perusahaan judi daring menawarkan pasar judi pada konklaf 2025. Sebelum pengumuman hasil konklaf, pasar prediksi menggunakan mekanisme pasar untuk menghitung siapa yang akan menjadi calon paus dan peringkat mereka.[26] Pasar judi merefleksikan ketertarikan budaya yang sangat besar terhadap kepausan.[43][44][45]
Peristiwa-peristiwa sebelum konklaf
Persiapan logistik
Setelah kematian Paus Fransiskus, persiapan untuk menyediakan tempat tinggal bagi para kardinal elektor dimulai di Domus Sanctae Marthae. Persiapan-persiapan tersebut meliputi memasang lapisan film legap pada jendela-jendela untuk mencegah kontak dengan dunia luar, dan juga konstruksi ruang-ruang untuk perayaan Sakramen Tobat, doa pribadi, dan makan.[46][47][48] Kontak dengan dunia luar juga akan dibatasi dengan alat penghambat sinyal.[48][49][50] Karena gedung ini hanya memiliki total 129 kamar tidur, diperlukan penggunaan fasilitas Vatikan lainnya untuk akomodasi 133 elektor.[51][52][53] Jumlah ini juga tidak mencakup personel pendukung lainnya yang diizinkan untuk tinggal di Domus selama pelaksaan konklaf.[47] Ruangan-ruangan di Santa Marta Vecchia, yang terletak di sebelah asrama utama, juga dijadikan sebagai ruang tambahan.[54][55][56]
Pada Kapel Sistina, persiapan-persiapan yang dilakukan meliputi penambahan meja dan kursi seperti bilik paduan suara, penutupan jendela-jendela, serta pemasangan kompor dan cerobong asap yang membakar surat suara setelah pemungutan suara.[57][58][59] Lantai kayu dipasang di kapel untuk melindungi tatahan marmer pada permukaan, membuat permukaan lantai menjadi sama tinggi, dan menyembunyikan penghambat sinyal elektronik.[59][60] Baik Domus Sanctae Marthae maupun Kapel Sistina diperiksa secara menyeluruh sebelum konklaf untuk keberadaan perangkat terlarang apapun.[48] Pada 2 Mei, pemadam kebakaran Vatikan memasang cerobong asap di Kapel Sistina.[61]
Pasukan Gendarmeri Vatikan, di bawah kepemimpinan Gianluca Gauzzi Broccoletti, menghadapi berbagai tantangan kontra-intelijen dalam menjaga integritas konklaf. Menurut Jorge Garay, yang menulis di majalah Wired, ancaman-ancaman yang mungkin ada di antaranya adalah sistem kecerdasan buatan, drona, mikrofon berukuran mikroskopik, kampanye misinformasi, kehadiran media sosial di berbagai tempat, dan bahkan satelit. Ada juga kekhawatiran akan kemungkinan kampanye disinformasi dan berita palsu dapat memberi efek terhadap konklaf, dengan berbagai berita bohong di media sosial yang mencoba untuk mendiskreditkan kandidat paus tertentu.[22][48] Pasukan Gendarmeri mengerahkan 650 kamera pengawas di Vatikan, serta sarana pesan terenkripsi serta deteksi dan respon endpoint untuk mengamankan jalannya konklaf.[50]
Menu makanan untuk konklaf 2025 berisi makanan-makanan sederhana yang khas dari daerah Lazio dan Abruzzo, wilayah Italia terdekat dengan Italia.[62]
Kongregasi umum
Hukum kanonik mengatur bahwa kongregasi umum, yang merupakan pertemuan-pertemuan harian seluruh kardinal apapun status elektor mereka, akan dimulai sebelum seluruh kardinal tiba di Roma. Pertemuan-pertemuan awal difokuskan pada logistik pelaksanaan pemakaman paus dan konklaf, termasuk persiapan di Domus Sanctae Marthae (sebagai asrama) dan Kapel Sistina (sebagai tempat pemungutan suara).[63] Pembahasan pertemuan-pertemuan selanjutnya, biasanya pertemuan kedelapan dan seterusnya, bergeser pada diskusi terkait kebutuhan gereja dan dunia, dan isu-isu besar yang dihadapi Kuria Roma.[64][65][66] Kongregasi umum yang dilaksanakan di kemudian hari ini dipandu oleh refleksi-refleksi yang diberikan oleh dua imam "otoritas terhormat dan tepat secara moral" yang dipilih oleh para kardinal.[63] Para kardinal juga diberikan kesempatan untuk membuat pernyataan formal terkait isu yang dihadapi gereja.[67] Seluruh pidato dan diskusi dalam kongregasi umum ini diistilahkan interventi – 'intervensi' dalam bahasa bahasa Italia.[68] Kongregasi umum melakukan pertemuan di Aula Sinode Baru, di lantai pertama ruang pertemuan Aula Audiensi Paulus VI yang berukuran lebih luas, yang terletak di belakang Istana Kantor Suci, di sisi timur Domus Sanctae Marthae.[69][70]
Lebih luas lagi, perkumpulan ini memungkinkan para kardinal untuk saling bertemu sesuai dengan inisiatif mereka masing-masing, sehingga dapat mengenal satu sama lain dan juga mengemukakan pandangan spiritual mereka — banyak dari mereka yang belum pernah saling bertemu akibat keputusan Paus Fransiskus yang memilih untuk tidak mengadakan pertemuan para kardinal sebelum konsistori kepausan.[71][72][73] Sebelum berangkat ke Roma pada 24 April, Kardinal Pablo Virgilio David menekankan bahwa konklaf bukanlah sebuah kampanye politik, melainkan sebuah retret religius. Ia juga menekankan bahwa merupakan tugas Dewan Kardinal untuk memberikan penilaian satu sama lain melalui doa, surat pribadi, dan bahkan riset pada laman internet yang berisi biografi dan informasi lain yang dibuat untuk tujuan tersebut;[74] konklaf bukanlah soal "kandidat".[75] Baik diskusi formal maupun nonformal[76] diperkirakan akan bersifat sangat substantif dalam persiapan untuk, dan dalam harapan untuk, penyelenggaraan konklaf yang cepat.[77] Diskusi-diskusi yang diadakan dalam inisiatif pribadi para kardinal—pratiche, atau 'latihan'—harus dilakukan dengan sangat terbuka dan jujur.[78] Menurut hukum kanon, kongregasi terikat dengan kerahasiaan yang sama seperti dengan konklaf.[79]
Untuk konklaf 2025, setelah kematian Paus Fransiskus, kongregasi umum melakukan pertemuan setiap hari sampai dimulainya konklaf pada 7 Mei, kecuali tanggal 26 dan 27 April serta 1 dan 4 Mei.[57][80]
Ringkasan harian
Pada 22 April, anggota staff dan rumah tangga kepausan diminta untuk mengosongkan ruangan mereka di Domus Sanctae Marthae setelah meninggalnya Paus Fransiskus di kamar tidurnya di lantai kedua untuk memungkinkan dimulainya persiapan konklaf di gedung tersebut.[46] Di hari yang sama, kongregasi umum pertama dari 12 kongregasi diselenggarakan. Pada kongregasi pertama, sekitar 60 kardinal hadir untuk mendengarkan Kardinal Kevin Farrell membacakan surat wasiat dari Paus Fransiskus. Kanonisasi Carlo Acutis, yang dijadwalkan untuk dilaksanakan di Roma pada 27 April, ditunda, dan para kardinal menetapkan tanggal untuk prosesi pemakaman paus. Pertemuan ini juga membahas logistik prosesi pemakaman.[81][82] Meskipun faktanya kongregasi umum bersifat tertutup terhadap para non-kardinal, Sr. Simona Brambilla, seorang biarawati yang merupakan perempuan pertama yang mengepalai sebuah departemen Vatikan, secara tidak sengaja dikirimi surat elektronik standar yang mengundang dirinya untuk berpartisipasi dalam kongregasi umum.[83]
Pada 23 April, Museum Vatikan mengumumkan penutupan Kapel Sistina mulai 28 April untuk persiapan pelaksanaan konklaf.[84][85] Pada kongregasi umum kedua, program untuk novemdiales, atau sembilan hari masa berkabung untuk paus yang meninggal, disetujui oleh 103 kardinal yang hadir.[86] Norberto Rivera Carrera menyatakan bahwa diskusi-diskusi yang terjadi kebanyakan bersifat prosedural, karena banyak kardinal dari seluruh dunia masih berada dalam perjalanan.[87]
Pada kongregasi umum ketiga, tanggal 24 April, dilakukan penunjukkan terhadap dua imam konklaf, Donato Ogliari dan Kardinal Raniero Cantalamessa. Para kardinal yang berjumlah 113 orang memulai pembicaraan mengenai gereja dan dunia, dan 34 dari mereka berbicara dalam kongregasi umum.[88][89] Pada kongregasi umum keempat tanggal 25 April, 149 kardinal yang hadir mendengarkan presentasi ritus pemakaman Paus Fransiskus.[90] Sampai saat ini, hampir 70 pidato formal, atau "intervensi", telah diberikan.[91] Terdapat diskusi juga menyangkut status Angelo Becciu sebagai kardinal elektor di tengah-tengah partisipan, yang berlanjut di kongregasi berikutnya sampai penerimaan status non-elektor dirinya pada 29 April.[73]
Kongregasi umum kelima pada 28 April memutuskan bahwa konklaf akan dimulai pada 7 Mei 2025, 16 hari setelah kematian Paus Fransiskus.[6][92] Pertemuan ini juga mendiskusikan krisis pelecehan seksual oleh klerus, tantangan dalam penginjilan, dan hubungan antar agama. Dua puluh kardinal memberikan intervensi dengan tema yang relevan terhadap masa depan Gereja. Kongregasi umum diputuskan akan terus diadakan setiap pagi pada jam 9.00, kecuali pada 1 dan 4 Mei.[57] Para kardinal konservatif, seperti Gerhard Müller dan Francis Arinze (bukan elektor), secara khusus vokal pada sesi ini.[93][94]
Hari selanjutnya, pada kongregasi umum keenam tanggal 29 April menetapkan konklaf akan dimulai pada pada pukul 16.30, dan Kardinal Re ditetapkan sebagai selebran untuk Misa pembukaan konklaf.[95] Donato Ogliari menyampaikan refleksi terjadwalnya terhadap 183 kardinal yang hadir, 124 di antara mereka adalah elektor, dan menekankan tema sinodalitas dari kepausan Fransiskus.[93][95][96]
Kongregasi ketujuh pada 30 April berisi diskusi seputar masalah-masalah keuangan Vatikan oleh 180 kardinal yang hadir, 124 di antaranya adalah kardinal elektor.[97][98] Rainer Woelki menyatakan bahwa pertemuan-pertemuan yang sudah diadakan sejauh ini telah bersifat "persaudaraan dan ramah ... suasana kerja yang sangat terkonsentrasi, tenang, dan faktual".[28] Beniamino Stella membuat kritikan keras terhadap keputusan Paus Fransiskus untuk mengizinkan orang awam memiliki pengaruh dalam pemerintahan gereja yang sebelumnya terbatas untuk kaum klerus. Hal ini mengejutkan banyak kardinal karena Stella dipandang sebagai salah satu penasihat terpercaya Paus Fransiskus dan pendukung utama Parollin dalam pemilihan.[99][100]
Kongregasi umum tidak melakukan pertemuan pada 1 Mei, hari perayaan St. Yusuf Sang Pekerja, hari libur publik Takhta Suci dan padanan gerejawi untuk Hari Buruh Internasional sekuler yang diperingati pada hari yang sama.[57][80] Pada kongregasi kesembilan tanggal 2 Mei, 177 kardinal hadir, 127 di antaranya adalah elektor. Dua puluh enam kardinal berbicara dalam kongregasi ini. Di antara subjek-subjek yang dibahas adalah tentang persekutuan dalam Gereja dan persaudaraan dengan dunia, harapan bahwa paus berikutnya akan menjadi profetik, dan peringatan Yubelium tahun ini.[101] Kongregasi kesepuluh dan kesebelas diadakan tanggal 5 Mei dan membahas berbagai topik gerejawi.[102][103] Pada tanggal 6 Mei, kongregasi kedua belas dan terakhir dari Dewan Kardinal berlangsung.[104] Kongregasi ini menandai kematian Paus Fransiskus dengan penghancuran cincin nelayan dan segel timah miliknya. Ini adalah pertama kalinya salah satu ritual ini direkam secara digital dan dibuat terlihat oleh publik.[104]
Konklaf
Hari pertama: 7 Mei
Pada 7 Mei, konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus dimulai. Dimulainya konklaf secara resmi telah didahului oleh Misa Pro Eligendo Pontifice ("Untuk Pemilihan Paus") yang dipimpin Kardinal Giovanni Battista Re, Kepala Dewan Kardinal, di Basilika Santo Petrus pada pukul 10.00 CEST.[105] Seluruh staff pendukung, seperti koster, staff medis, operator elevator, dan kepala keamanan Vatikan, bersama dengan petugas dan pejabat konklaf, melakukan sumpah kerahasiaan mereka pada 5 Mei.[55][106][107]
Pada pukul 16.30 waktu setempat, konklaf secara resmi dimulai dengan kebaktian doa di Kapel Paulina, yang pada akhirnya para elektor memasuki Kapel Sistina dalam prosesi sambil menyanyikan doa Litani Orang Kudus. Sesampainya di sana, himne Veni Creator Spiritus ("Datanglah, Sang Roh Pencipta") dinyanyikan dan 133 kardinal yang memberikan suara kemudian disumpah untuk menjaga kerahasiaan konklaf.[95][108][109][110] Kardinal Raniero Cantalamessa menyampaikan refleksi kepada para kardinal setelah prosesi mereka memasuki konklaf.[111] Kemudian, setiap kardinal elektor berdasarkan urutan senioritas meletakkan tangannya di atas Injil dan mengucapkan pernyataan berikut dengan lantang dalam bahasa Latin:
Et ego [forename] Cardinalis [surname] spondeo, voveo ac iuro. Sic me Deus adiuvet et haec Sancta Dei Evangelia, quae manu mea tango.
Dan saya, [nama pemberian] Kardinal [nama keluarga], berjanji dan bersumpah. Semoga Tuhan menolong saya dan Injil Suci yang saya sentuh dengan tangan saya.
Saat melakukan sumpah, beberapa kardinal menggunakan bentuk Latin dari nama mereka.[112] Mgr. Diego Ravelli, pemimpin upacara kepausan, kemudian menyerukan kata-kata "Extra omnes!" ('Di luar, kalian semua!'), sebuah perintah bagi seluruh orang yang bukan kardinal elektor untuk meninggalkan ruangan pemilihan.[112] Pintu masuk Kapel Sistina secara resmi dikunci pada pukul 17.46 CEST.[108][112] Kardinal Raniero Cantalamessa kemudian memberikan refleksi kepada para kardinal setelah prosesi menuju konklaf.[111] Karena konklaf dimulai pada sore hari, hanya ada satu pemungutan suara yang diadakan pada hari ini.[113]
Balot pertama konklaf berakhir pada pukul 21.00 (19.00 UTC), setelah asap hitam muncul dari cerobong Kapel Sistina, menandakan bahwa para kardinal belum menemukan konsensus.[114] Media Vatikan melaporkan bahwa sebanyak 45.000 orang bekumpul di Lapangan Santo Petrus.[114]
Hari kedua: 8 Mei
Hari kedua konklaf dimulai dengan dua pemungutan suara, masing-masing selesai pada pukul 10.30 dan 11.45.[115] Asap hitam tampak pada pukul 11.51, lagi-lagi menandakan bahwa belum ada paus baru yang terpilih. Asap tidak harus dihasilkan di setiap pemungutan suara, karena kartu suara dari dua pemungutan suara yang gagal di sesi pagi atau sesi sore biasanya dibakar bersamaan, sehingga menghasilkan asap hanya di akhir setiap sesi.[116][117] Menurut media harian Italia Il Giornale, Kardinal Pietro Parolin menerima 40 sampai 50 suara, namun gagal memperoleh dukungan dari para kardinal Afrika dan Asia; para pendukung kuat Paus Fransiskus terbagi antara Kardinal Jean-Marc Aveline dan Mario Grech; dan Kardinal Timothy Dolan memainkan peran sebagai kingmaker, dengan sukses mengamankan dukungan bagi Kardinal Prevost dengan menggarisbawahi daya tarik mutlikultur yang ia miliki.[118] Wall Street Journal menambahkan bahwa Parolin tidak dapat menembus perolehan 40 suara, sementara suara sisa lainnya berkonsolidasi mendukung Prevost.[119] Para kardinal kemudian kembali ke Santa Marta untuk makan siang, di mana, menurut Wall Street Journal, luasnya dukungan bagi Prevost menjadi lebih jelas.[119][120]
Di akhir sesi pagi, terdapat 15.000 orang yang berkumpul di Lapangan St. Petrus dan 5.000 orang di Basilika Santa Maria Maggiore. Diperkirakan akan lebih banyak orang yang berkumpul di sesi sore, karena dalam dua konklaf terakhir, paus baru terpilih pada pemungutan suara keempat atau kelima.[121]
Setelah istirahat makan siang, para kardinal kembali ke Kapel Sistina untuk menjalani ronde pemungutan suara selanjutnya.[120] Setelah pemilihan keempat, asap putih muncul pada pukul 18.07, diikuti oleh bunyi lonceng Basilika Santo Petrus untuk menandakan pemilihan paus baru.[122][123] Tak lama kemudian, pasukan Garda Swiss dan Carabinieri berparade melalui Lapangan Santo Petrus dan membentuk formasi di bawah loggia pusat Basilika Santo Petrus, sambil melantangkan lagu kebangsaan Vatikan.[46] Dari sana, Kardinal Protodeacon Dominique Mamberti mengumumkan bahwa Robert Francis Prevost adalah Paus,[124] dan memilih nama Leo XIV.[46] Setelah ia menerima pemilihannya sebagai paus, para kardinal bertepuk tangan dan ia memeluk mereka segera setelah ia keluar dari Kapel Sistina, setelah itu[125] situs web Vatikan diubah, mencantumkan "Habemus papam".[126] Paus yang baru terpilih itu melangkah ke balkon tak lama setelah pengumuman resmi pemilihannya dan menyapa umat beriman di Lapangan Santo Petrus dan dunia dengan Urbi et Orbi dan pesan dalam bahasa Italia dan Spanyol.[127]
Segera setelah munculnya asap putih, 40.000 orang dilaporkan hadir di Lapangan Santo Petrus;[128] menurut penegak hukum Italia, pada saat pengumuman Habemus papam, ada hingga 150.000 orang di lapangan tersebut.[129]
Ronde
Balot | Tanggal | Pengumuman | Hasil |
---|---|---|---|
1 | 7 Mei 2025 | 21:00 | Asap hitam–inkonklusif |
2–3 | 8 Mei 2025 | 11:51 | Asap hitam–inkonklusif |
4 | 8 Mei 2025 | 18:09 | Asap putih–habemus papam |
Peristiwa-peristiwa pascakonklaf
Leo mengumumkan bahwa acara publik besar pertamanya pascakonklaf adalah perayaan Misa bersama para kardinal pada tanggal 9 Mei pukul 11.00 di Kapel Sistina. Ia juga mengumumkan bahwa Angelus pertamanya akan dilaksanakan pada tanggal 11 Mei, disampaikan dari jendela Istana Apostolik Vatikan.[130]
Reaksi
Berbagai pemimpin negara menyampaikan ucapan selamat dan komentar mereka atas terpilihnya paus baru.
- Afrika Selatan – Presiden Cyril Ramaphosa berkomentar bahwa “penekanan awal Paus Leo XIV pada perdamaian adalah seruan yang beresonansi dengan sebagian besar umat manusia dan merupakan penghormatan terhadap warisan mendiang Paus Fransiskus".[104]
- Amerika Serikat – Presiden Donald Trump menulis pesan di Truth Social, mengucapkan selamat kepada Leo XIV untuk orang Amerika pertama yang menjadi paus dan menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan paus baru segera.[104] Ia juga menggambarkan terpilihnya paus dari Amerika sebagai "sebuah penghargaan besar" bagi Amerika Serikat.[131][132] Para mantan presiden, Joe Biden (Presiden AS Katolik kedua), Barack Obama (sama-sama berasal dari Chicago), George W. Bush, dan Bill Clinton juga mengucapkan selamat kepada paus baru.[133]
- Australia – Perdana Menteri Anthony Albanese menulis pada media sosial, "Ucapan selamat yang tulus dari lubuk hati saya untuk Paus Leo XIV atas pemilihannya", menyebutnya sebagai sebuah "momen kegembiraan", sebelum memohon berkat Tuhan.[134]
- Filipina – Presiden Bongbong Marcos mengucapkan selamat kepada Paus yang baru terpilih, dan menambahkan bahwa ia “berdoa agar [Paus] akan terus membawa Gereja lebih dekat dengan orang miskin dan kurang beruntung".[135]
- India – Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan "ucapan selamat yang tulus dan harapan terbaik" kepada kepala baru Gereja Katolik melalui cuitan Twitter.[136][137]
- Indonesia – Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengucapkan selamat kepada Paus baru, menambahkan bahwa presiden sendiri akan segera mengeluarkan pernyataan resmi.[138]
- Inggris Raya – Perdana Menteri Keir Starmer menekankan bahwa "terpilihnya Paus Leo XIV adalah sebuah peristiwa dengan kebahagiaan mendalam bagi para umat Katolik di Inggris Raya dan seluruh dunia, dan memulai bab baru untuk kepemimpinan Gereja dan dunia".[104] Istana Buckingham mengatakan bahwa Raja Charles III telah menyampaikan "harapan terbaik yang paling tulus untuk kepausannya".[139]
- Irlandia – Presiden Michael D. Higgins berkata, “Saya sampaikan ucapan selamat terbaik saya kepada Paus Leo di awal masa kepausannya, dan saya menyambut baik pernyataannya bahwa ia siap memimpin dengan penuh kasih sayang."[140]
- Israel – Presiden Isaac Herzog menyatakan bahwa Israel akan "menantikan untuk meningkatkan hubungan antara Israel dan Takhta Suci, dan memperkuat persahabatan antara Yahudi dan Kristen di Tanah Suci dan di seluruh dunia",[104] mengisyaratkan keinginan untuk memperkuat hubungan antar kedua negara setelah sikap pro-Palestina Paus sebelumnya.[141][142]
- Italia – Perdana Menteri Giorgia Meloni menyatakan bahwa "di waktu yang ditandai dengan konflik dan kerusuhan, kata-kata Paus dari Loggia adalah sebuah seruan kuat untuk perdamaian, persaudaraan, dan tanggung jawab".[104]
- Jerman – Kanselir Friedrich Merz mengucapkan selamat kepada Paus baru, mengatakan melalui perannya, ia akan memberikan "harapan dan tuntunan kepada jutaan orang beriman di seluruh dunia di waktu-waktu sulit saat ini".[104]
- Kolombia – Presiden Gustavo Petro menyatakan bahwa ia berharap Paus Leo XIV akan menjadi pemimpin hebat bagi orang-orang dengan latar belakang migran di seluruh dunia, memberi semangat kepada para saudara-saudara migran Amerika Latin asal Kolombia yang, menurut dirinya, menghadapi penghinaan di Amerika Serikat di bawah pemerintahan saat ini.[104]
- Lebanon – Presiden Joseph Aoun mengucapkan selamat kepada Paus baru dan menyatakan bahwa ia berharap Paus baru akan "memperkuat dialog antara agama dan budaya".[143]
- Malaysia – Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyebut pemilihan Paus Leo XIV sebagai "sebuah peristiwa bersejarah" dan menyatakan keyakinannya bahwa hal ini akan membawa tujuan dan inspirasi baru bagi komunitas Katolik global. Ia juga menekankan hubungan berharga antara Malaysia dengan Takhta Suci, menggarisbawahi harapan untuk keterlibatan berkelanjutan yang berakar pada rasa saling menghormati, dialog, dan komitmen bersama untuk perdamaian dan martabat manusia.[144]
- Maroko – Raja Mohammed VI mengucapkan selamat kepada Paus Leo, menyoroti hubungan antara Takhta Suci dan Maroko, yang menurutnya "dipersatukan oleh komitmen yang teguh terhadap perdamaian dan prinsip-prinsip hidup bersama".[145]
- Meksiko – Presiden Claudia Sheinbaum memuji nilai-nilai Paus Leo “yang mendukung perdamaian dan kesejahteraan dunia".[104]
- Peru – Presiden Dina Boluarte menulis di media sosial bahwa pemilihan Paus Leo XIV adalah sebuah hari "kebanggaan dan harapan" bagi bangsa Peru, yang selama lebih dari 20 tahun adalah "rumahnya, misinya dan imannya".[146]
- Polandia – Presiden Andrzej Duda meminta Paus untuk “menerima jaminan kesiapan Republik Polandia untuk lebih memperkuat” “ikatan uniknya dengan Vatikan—atas nama nilai-nilai bersama, tanggung jawab untuk kebaikan bersama dan penguatan perdamaian di dunia".[104]
- Prancis – Presiden Emmanuel Macron mengucapkan selamat kepada Paus baru dengan pesan sebagai berikut: "Kepada Paus Leo XIV, dan kepada semua umat Katolik di Prancis dan di seluruh dunia, saya menyampaikan pesan persaudaraan."[104]
- Rusia – Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa dia "yakin bahwa dialog dan kerja sama konstruktif yang terjalin antara Rusia dan Vatikan" akan "terus berkembang berdasarkan nilai-nilai Kristen" yang menyatukan kedua negara.[104]
- Singapura – Perdana Menteri Lawrence Wong mengucapkan selamat kepada Paus Leo di Facebook, mengakui nilai-nilai "hubungan jangka panjang dengan Takhta Suci dan menghargai kontribusi Gereja Katolik dalam mempromosikan perdamaian, kasih sayang, dan kerukunan beragama di negara kita."[147]
- Spanyol – Perdana Menteri Pedro Sánchez berharap kepemimpinan Paus akan "berkontribusi pada penguatan dialog dan pembelaan hak asasi manusia di dunia yang membutuhkan harapan dan persatuan."[104]
- Taiwan – Presiden Lai Ching-te mengucapkan selamat kepada Paus baru melalui Kementerian Luar Negeri. Ia juga menulis di Twitter, "Kami menantikan untuk membangun hubungan diplomatik dengan Takhta Suci, yang telah terjalin selama 83 tahun, untuk memajukan perdamaian, keadilan, solidaritas, dan kebajikan."[108]
- Tiongkok – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV. Ia juga menyatakan bahwa "di bawah kepemimpinan Paus baru, Vatikan akan terus berdialog dengan Tiongkok dalam semangat yang konstruktif, melakukan komunikasi mendalam mengenai isu-isu internasional yang menjadi kepentingan bersama, bersama-sama terus memajukan peningkatan hubungan Tiongkok-Vatikan, dan memberikan kontribusi bagi perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran dunia."[148] Dua kelompok Katolik yang berafiliasi dengan pemerintah, Asosiasi Patriotik Katolik Tiongkok dan Konferensi Waligereja Tiongkok, juga mengucapkan selamat kepada Paus baru.[108]
- Ukraina – Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa "di masa yang menentukan untuk Ukraina saat ini", bangsa Ukraina berharap untuk "berkelanjutannya dukungan moral dan spiritual dari Vatikan bagi usaha Ukraina untuk mengembalikan keadilan dan mencapai perdamaian abadi".[104]
- Yunani – Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis memberikan ucapan selamat secara daring, menyoroti pentingnya kepemimpinan Paus yang baru di "masa ketika dunia menghadapi tantangan besar".[149]
Catatan
- ^ a b c Tidak dapat berpartisipasi dalam konklaf karena usianya telah melampaui batas 80 tahun, mengikuti aturan Universi Dominici Gregis.
Referensi
- ^ Asaf, Seher; Davies, Maia (21 April 2025). "Vatican announces death of Pope Francis aged 88". BBC News (dalam bahasa Inggris). BBC. Diakses tanggal 21 April 2025.
- ^ Watkins, Devin (21 April 2025). "Pope Francis has died on Easter Monday at age of 88" (dalam bahasa Inggris). Vatican News. Diakses tanggal 21 April 2025.
- ^ Krupa, Jakub (9 Mei 2025). "Conclave live: cardinals resume voting on new pope". The Guardian (dalam bahasa Inggris (Britania)). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 9 Mei 2025.
- ^ "Electing a New Pope and Remembering Francis". www.gonzaga.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ "Universi Dominici Gregis". Vatican.va (dalam bahasa Inggris). Holy See. 22 Februari 2013. Diakses tanggal 21 April 2025.
- ^ a b Zengarini, Lisa (28 April 2025). "Conclave to elect new Pope to begin on May 7th". Vatican News. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 28 April 2025. Diakses tanggal 28 April 2025.
- ^ White, Christopher. "Who will be the next pope? Inside the race to succeed Francis". National Catholic Reporter (dalam bahasa Inggris).
- ^ Sherwood, Harriet (21 April 2025). "Conclave: the Vatican's secret process for choosing a new pope". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 21 April 2025.
- ^ a b Condon, Ed (10 Maret 2025). "Is there really a limit on the number of cardinals in a conclave?". The Pillar (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 April 2025.
- ^ Allen, John L. (Juli 2004). Conclave: The Politics, Personalities, and Process of the Next Papal Election. New York, New York: Doubleday. hlm. 110. ISBN 0-385-50453-5. Diakses tanggal April 22, 2025. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ "Cardinals recognize right to vote of all Cardinal electors in conclave". Vatican News (dalam bahasa Inggris). 30 April 2025. Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ Villalvilla, Elena L. (22 April 2025). "El Vaticano pierde a uno de sus cardenales españoles electores: Antonio Cañizares no participará en el cónclave". infobae (dalam bahasa Spanyol).
- ^ Thavis, John (Februari 2013). "Election of new Pope follows detailed procedure" (dalam bahasa Inggris). Catholic News Service. Diarsipkan dari asli tanggal 14 Februari 2013. Diakses tanggal 21 Februari 2013.
- ^ Said-Moorhouse, Lauren; Lamb, Christopher (23 April 2025). "Convicted cardinal demands to be part of conclave to choose new pope, setting up Vatican standoff". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ "Vatican Cardinal Angelo Becciu resigns from office and 'rights' of cardinals". Catholic News Agency. 24 September 2020. Diakses tanggal 24 September 2020.
- ^ "Cardinal Becciu renounces participation in upcoming conclave". Vatican News (dalam bahasa Inggris). 29 April 2025. Diakses tanggal 29 April 2025.
- ^ Millare, Kristina (30 April 2025). "2 cardinal electors, from Spain and Kenya, to miss papal conclave". Catholic News Agency (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 30 April 2025. Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ Balmer, Crispian; McElwee, Joshua; Pullella, Philip (7 Mei 2025). "Black smoke signals no pope elected in first conclave vote". Reuters (dalam bahasa Inggris).
- ^ Toth, Albert (3 Maret 2025). "What is a conclave? Process to select a Pope explained as Francis undergoes hospital treatment". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21 April 2025.
- ^ "What happens after the death of Pope Francis and when is the funeral?". www.bbc.com (dalam bahasa Inggris (Britania)). 23 April 2025. Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ a b Jeyaretnam, Miranda (23 April 2025). "Did Pope Francis 'Pack' the Conclave?". TIME (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ a b Domínguez, Íñigo (22 April 2025). "The Vatican heads toward a conclave with 15 papal candidates already emerging". EL PAÍS English (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Who Will the Next Pope Be?". Inside The Vatican (dalam bahasa American English). 1 November 2020. Diakses tanggal 24 April 2025.
- ^ McDonagh, Melanie (22 April 2025). "Who could be the next Pope? All the cardinals in the running for the Papacy". The Standard (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 April 2025.
- ^ Flynn, J. D. (22 April 2025). "Ep. 209: What Cardinals Want". www.pillarcatholic.com. Diterima 26 April 2025. Sekitar. 15:00-20:00.
- ^ a b Walker, Marcus. "Who Might Succeed Pope Francis?". WSJ.
- ^ Condon, Ed. "The short and the long of conclave timing". www.pillarcatholic.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Mei 2025.
- ^ a b "Cardinal Woelki predicts longer conclave than 2013 election of Pope Francis". Catholic News Agency (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ Brennan, David; Natanson, Phoebe (29 April 2025). "Papal conclave will last only 2 or 3 days, cardinal predicts". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Mei 2025.
- ^ "Cardinals say they are expecting a short conclave". America Magazine (dalam bahasa Inggris). 30 April 2025. Diakses tanggal 2 Mei 2025.
- ^ AFP (30 April 2025). "Cardinals lay groundwork for the conclave, hope for quick vote". Times of Malta (dalam bahasa Inggris (Britania)). Diakses tanggal 2 Mei 2025.
- ^ a b c "Which cardinals are seen as contenders to be the next pope?" (dalam bahasa Inggris). Associated Press. 21 April 2025. Diakses tanggal 22 April 2025.
- ^ Allen Jr., John L. (13 Maret 2013). "Papabile of the Day: The Men Who Could Be Pope". National Catholic Reporter (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 16 Oktober 2023.
- ^ Winters, Michael Sean (29 April 2025). "The conclave cliché that is wrong. What history tells us about conclaves". Nation Catholic Reporter (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 April 2025.
- ^ Fox, Aine (25 April 2025). "Conclave choice for the next pope 'totally unpredictable', says Vatican expert". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 25 April 2025.
- ^ Sherwood, Harriet (21 April 2025). "Who will be the next pope? Some potential candidates to succeed Francis". The Guardian. ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 21 April 2025.
- ^ "15 potential successors to Pope Francis". RFI. Agence France-Presse. 21 April 2025. Diakses tanggal 21 April 2025.
- ^ McGarry, Patsy. "Who will be the next pope after Francis and how does the process work?". The Irish Times. Diakses tanggal 21 April 2025.
- ^ Clemmer, Don (11 March 2025). "The 12 cardinals who might succeed Pope Francis". Claretians. Diakses tanggal 21 April 2025.
- ^ Cicchetti, Enrico (21 April 2025). "Chi sarà il prossimo Papa? I nomi papabili per il dopo Francesco". Il Foglio. Diakses tanggal 29 April 2025.
- ^ "Who will be the next pope? We profile the conclave – from Arborelius to Zuppi". The Tablet (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2 Mei 2025. Diakses tanggal 7 Mei 2025.
- ^ "There's Never Been a Pope From the U.S. Could This Cardinal Change That?". The New York Times. 2 Mei 2025. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ Sherwood, Harriet (27 April 2025). "Lobbying for next pope heats up, with outcome less predictable than ever". The Guardian (dalam bahasa Inggris (Britania)). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 28 April 2025.
- ^ Ramirez, Marc (3 Mei 2025). "What are the odds? As two favorites emerge, longtime practice of conclave betting thrives". USA Today (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 7 Mei 2025.
- ^ Murru, Maria Grazia; Hui, Sylvia (4 Mei 2025). "Play your cardinals right: Betting on next pope gains popularity ahead of the conclave". NBC New York (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 5 Mei 2025. Diakses tanggal 7 Mei 2025.
- ^ a b c d "Preparing for the Conclave: The Transformation of Santa Marta". Il Mattino (dalam bahasa Inggris). 23 April 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 24 April 2025. Diakses tanggal 24 April 2025.
- ^ a b "Papal Interregnum". EWTN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 25 April 2025.
- ^ a b c d Garay, Jorge (23 April 2025). "The Tech That Safeguards the Conclave's Secrecy". Wired. Diakses tanggal 25 April 2025.
- ^ "Cardinal Vincent Nichols expects a 'mood of reflection' at his first conclave". NPR (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 April 2025.
- ^ a b "The Cyber Vatican – how the world's smallest country became a cybersecurity powerhouse". Cybernews (dalam bahasa American English). 27 April 2025. Diakses tanggal 1 Mei 2025.
- ^ "Inside Casa Santa Marta, Pope Francis's new digs". Culture (dalam bahasa Inggris). 25 April 2025. Diakses tanggal 25 April 2025.
- ^ "Record number of cardinal electors poses logistical challenge for conclave". Catholic Vote (dalam bahasa American English). 24 April 2025. Diakses tanggal 25 April 2025.
- ^ Bubola, Emma (28 April 2025). "Conclave to Choose New Pope Will Start May 7, Vatican Says". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari asli tanggal 28 April 2025. Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ Beltrán, José (30 April 2025). "Operación desalojo en la residencia de Santa Marta: ¿hay sitio para los 133 cardenales del cónclave?". Vida Nueva (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ a b "Vatican guesthouse offers cardinals privacy, relaxed comfort". Catholic Review (dalam bahasa American English). 1 Mei 2025. Diakses tanggal 1 Mei 2025.
- ^ "Casa Santa Marta undergoes transformation ahead of papal election" (dalam bahasa Inggris). 2 Mei 2025. Diarsipkan dari asli tanggal 4 Mei 2025. Diakses tanggal 4 Mei 2025.
- ^ a b c d Wimmer, AC. "Cardinals discuss Church's future as Sistine Chapel preparations begin". Catholic News Agency (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 April 2025.
- ^ "Conclave to elect next pope will begin May 7 | USCCB". USCCB (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 April 2025.
- ^ a b "Inside the conclave: A visual guide on how the next pope will be elected". The Washington Post (dalam bahasa Inggris). 30 April 2025. Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ "Inside the Sistine Chapel, before the College of Cardinals takes over for the Conclave". NPR (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ "Vatican firefighters install a chimney on the roof of the Sistine Chapel for the papal election". AP News (dalam bahasa Inggris). 2 Mei 2025. Diarsipkan dari asli tanggal 2 Mei 2025. Diakses tanggal 2 Mei 2025.
- ^ Tersigni, Elisa (1 Mei 2025). "The great conclave secret: What do would-be popes eat?". BBC (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 1 Mei 2025. Diakses tanggal 2 Mei 2025.
- ^ a b Zengarini, Lisa (22 April 2025). "What happens after the Pope dies? - Vatican News". Vatican News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 April 2025.
- ^ "Cardinals hold first meeting after pope's death". Florida Catholic Media (dalam bahasa Inggris). 23 April 2025. Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ Burga, Solcyré; Guzman, Chad de; Jeyaretnam, Miranda; Shah, Simmone (21 April 2025). "How a New Pope Is Chosen—and Who It Could Be". TIME (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ "EXPLAINER: What happens during the Vatican's 9 days of mourning for the pope?". EWTN Vatican (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ "A 'sede vacante' lexicon: Know your congregations from your conclaves". The Pillar (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ https://x.com/VaticanNews/status/1915747609282494642
- ^ Guerriero, Elio (2018). Benedict XVI : his life and thought (dalam bahasa Inggris). Internet Archive. San Francisco : Ignatius Press. ISBN 978-1-62164-183-4. Pemeliharaan CS1: Lokasi penerbit (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ "The start of the Synod – Cardinal Seán's Blog". cardinalseansblog.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ "Introduction". The College of Cardinals Report (dalam bahasa American English). 28 Juni 2024. Diakses tanggal 24 April 2025.
- ^ Barbuti, Angela (26 April 2025). "The 'unofficial' conclave has started, with cardinals privately chatting about Pope Francis' successor" (dalam bahasa Inggris).
- ^ a b Pinto, Susanna. "Cardinal Napier: 'We need someone to build on the Francis foundation'". The Pillar (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 April 2025.
- ^ San Mateo, Joseph (24 April 2025). "'There are no candidates in a conclave,' says Filipino Cardinal David". Crux (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 April 2025.
- ^ San Mateo, Joseph (24 April 2025). "A conclave doesn't deal in 'candidates', cardinal explains - Catholic Herald" (dalam bahasa Inggris).
- ^ "People pay respects as 'popemobile' carries Francis' coffin into Rome". www.bbc.com. 26 April 2025.
- ^ "What goes on inside the conclave to elect the next pope?". ABC Australia (dalam bahasa Inggris). 21 April 2025.
- ^ Weigel, George (23 April 2025). "The High Stakes in Choosing the Next Pope". WSJ (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 26 April 2025.
- ^ Condon, Ed (28 April 2025). "Politics, secrecy and excommunication in a conclave — and before". The Pillar (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 1 Mei 2025. Diakses tanggal 1 Mei 2025.
- ^ a b "Days ahead at Vatican: New pope's 1st trip? Canonizations?". Aleteia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 28 April 2025. Diakses tanggal 1 Mei 2025.
- ^ "General Congregations of Cardinals begin in the Vatican". Vatican News (dalam bahasa Inggris). 22 April 2025. Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ "Holy See: Canonization of Carlo Acutis Postponed". Exaudi (dalam bahasa American English). 21 April 2025. Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ "Francis legacy lives as top Vatican woman gets accidental invite to cardinals meeting". Crux (dalam bahasa Inggris). 21 April 2025. Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ "NOTICE". Vatican Museum. 23 April 2025. Diarsipkan dari asli tanggal 24 April 2025.
- ^ "Vatican's Sistine Chapel to close from Monday ahead of papal conclave". Yahoo News (dalam bahasa American English). 24 April 2025. Diakses tanggal 25 April 2025.
- ^ "Second General Congregation of Cardinals held in the Vatican". Vatican News (dalam bahasa Inggris). 23 April 2025. Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ "Cardinals in Rome hold short afternoon General Congregation". Catholic Vote (dalam bahasa American English). 23 April 2025. Diakses tanggal 23 April 2025.
- ^ "Cardinals hold third General Congregation, begin conversation about Church". Vatican News (dalam bahasa Inggris). 24 April 2025. Diakses tanggal 24 April 2025.
- ^ Wooden, Cindy (24 April 2025). "Cardinals choose prelates to offer reflections on church, future pope - OSV News". www.osvnews.com (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 25 April 2025.
- ^ "Cardinals hold 4th General Congregation, prepare for 'funeral of shepherd'". Vatican News (dalam bahasa Inggris). 25 April 2025. Diakses tanggal 25 April 2025.
- ^ White, Christopher. "The process to select a new pope has already begun. Cardinals are meeting almost daily in pre-conclave gatherings". National Catholic Reporter (dalam bahasa Inggris).
- ^ Mackintosh, Thomas (28 April 2025). "Conclave to elect new pope to begin on 7 May, Vatican says". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 April 2025.
- ^ a b White, Christopher. "Conclave roundup: Cardinal selfies, name tags and talk of Pope Francis as a 'dictator'". National Catholic Reporter (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 April 2025.
- ^ Beltrán, José (28 April 2025). "Los cardenales conservadores buscan imponer su ritmo y narrativa en el precónclave". Vida Nueva (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ a b c "Cardinals announce pre-conclave Mass at sixth General Congregation". Vatican News (dalam bahasa Inggris). 29 April 2025. Diakses tanggal 29 April 2025.
- ^ Donato, Ogliari (29 April 2025). "MEDITAZIONE ALLA CONGREGAZIONE GENERALE DEI CARDINALI" (PDF) (dalam bahasa Italia).
- ^ Beltrán, José (30 April 2025). "Fin del monopolio en el precónclave: el ala del Concilio Vaticano II toma la palabra". Noticias religiosas de última hora | Vida Nueva (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ "Cardinals discuss economic situation of the Holy See at General Congregation". Vatican News (dalam bahasa Inggris). 30 April 2025. Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ "Backer of Cardinal Parolin attacks Pope Francis' push for lay involvement in church governance". America Magazine (dalam bahasa Inggris). 30 April 2025. Diarsipkan dari asli tanggal 1 May 2025. Diakses tanggal 1 Mei 2025.
- ^ Barone, Camillo. "Conclave roundup: Conservative cardinals attack Pope Francis' legacy in US and Italian media". National Catholic Reporter (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Mei 2025.
- ^ "Cardinals discuss need for hope this Jubilee at ninth General Congregation - Vatican News". Vatican News (dalam bahasa Inggris). 3 Mei 2025. Diarsipkan dari asli tanggal 3 Mei 2025. Diakses tanggal 3 Mei 2025.
- ^ "All 133 Cardinal electors arrive in Rome as Cardinals hold tenth General Congregation - Vatican News". Vatican News (dalam bahasa Inggris). 5 Mei 2025. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
- ^ "11th General Congregation focuses on migration, synodality, unity - Vatican News". www.vaticannews.va (dalam bahasa Inggris). 5 Mei 2025. Diarsipkan dari asli tanggal 6 Mei 2025. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o "Cardinals witness destruction of Pope Francis' ring, seal". Catholic News Agency (dalam bahasa Inggris). 6 Mei 2025. Diakses tanggal 8 Mei 2025.
- ^ "Holy Mass for the Election of the Roman Pontiff". Vatican.va (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 1 Mei 2025. Diakses tanggal 1 Mei 2025.
- ^ "Oath of Officials and Conclave Officers". Takhta Suci (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 1 Mei 2025. Diakses tanggal 1 Mei 2025.
- ^ Esteves, Junno Arocho (29 April 2025). "Vatican drivers, staff to swear oath of secrecy ahead of conclave - OSV News". OSV News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 April 2025.
- ^ a b c d Brennan, David; Haworth, Jon; Jacobo, Julia; Forrester, Megan (7 May 2025). "Papal conclave live updates: Cardinals take oath of secrecy ahead of conclave". ABC News. Diakses tanggal 7 May 2025.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaNPR
- ^ "Entrance into Conclave and Oath". Vatican.va. Holy See. Diarsipkan dari asli tanggal 1 May 2025. Diakses tanggal 1 May 2025.
- ^ a b "How the College of Cardinals chose the date for the next conclave". America Magazine. 28 April 2025. Diakses tanggal 29 April 2025.
- ^ a b c Krupa, Jakub (7 Mei 2025). "Conclave begins as locking of Sistine Chapel signals formal start to process to elect new pope – live". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 7 Mei 2025.
- ^ Zengarini, Lisa (28 April 2025). "Conclave to elect new Pope to begin on May 7th - Vatican News". Vatican News Agency (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 28 April 2025. Diakses tanggal 28 April 2025.
- ^ a b Chowdhury, Christian Edwards, Lauren Kent, Olivia Kemp, Maureen (7 Mei 2025). "Live updates: New pope to be elected by the conclave". CNN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Mei 2025. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- ^ "What's happening today?". BBC News. 8 Mei 2025. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ Povoledo, Elisabetta (7 Mei 2025). "Black Smoke, White Smoke: How the Vatican Tells the World There's a New Pope". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 8 Mei 2025.
Lembar pemungutan suara dibakar setelah dua ronde pemungutan suara, kecuali paus baru telah terpilih
- ^ "Pope conclave live: Black smoke emerges in St Peter's Square, indicating no decision on new pope". BBC News (dalam bahasa Inggris). 7 Mei 2025. Diakses tanggal 8 Mei 2025.
- ^ "La delusione italiana. Il favorito Parolin rimasto senza i voti da Africa e Asia. Decisivi pre-conclave e la "regia" di Dolan". ilGiornale.it (dalam bahasa Italia). 9 Mei 2025. Diakses tanggal 9 Mei 2025.
- ^ a b Walker, Stacy Meichtry, Margherita Stancati, Ian Lovett and Marcus. "How an American Cardinal Beat the Odds to Become Pope". Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 10 Mei 2025. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- ^ a b "Seconda fumata nera: a che ora sarà la prossima e quante votazioni per il Papa ci sono oggi". Quotidiano Nazionale (dalam bahasa Italia). 2025-05-08. Diakses tanggal 2025-05-08.
- ^ "Conclave 2025, l'elezione del Papa in diretta: tutte le notizie | La prima fumata di oggi è nera. Re: «Auspico sia bianca stasera». Si ricomincia alle 16.30". Corriere della Sera (dalam bahasa Italia). 8 Mei 2025. Diakses tanggal 8 Mei 2025.
- ^ "2025 Papal Conclave Full Recap: Cardinal Robert Prevost Announced as Pope Leo XIV". People.com.
- ^ Hammond, Christian Edwards, Lauren Kent, Olivia Kemp, Billy Stockwell, Maureen Chowdhury, Elise (8 May 2025). "Live updates: Conclave elects new Pope". CNN. Diakses tanggal 8 May 2025. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- ^ "BREAKING: Chicago native Cardinal Prevost elected pope, takes name Leo XIV". Detroit Catholic. 8 May 2025. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ Staff, Post (May 8, 2025). "Pope Leo XIV live updates: Robert Prevost becomes first pontiff from the US". New York Post. Diakses tanggal May 8, 2025.
- ^ Vatican. "The Holy See". Vatican.va. Diarsipkan dari asli tanggal 8 May 2025. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ Wooden, Cindy (May 8, 2025). "Breaking: Chicago native Cardinal Prevost elected pope, takes name Leo XIV". Detroit Catholic. Diakses tanggal May 8, 2025.
- ^ "Oltre 40mila persone in piazza San Pietro - Ultima ora - Ansa.it". Agenzia ANSA (dalam bahasa Italia). 8 May 2025. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ Rainews, Redazione di (7 May 2025). "Habemus Papam, eletto l'americano Robert Francis Prevost: è Leone XIV. "La pace sia con voi"". Rai News 24 (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ White, Christopher. "HABEMUS PAPAM: Leo XIV is 1st American pope chosen to lead Catholic Church". National Catholic Reporter. Diakses tanggal 8 Mei 2025.
- ^ "Trump hails election of American pope, calls it 'great honor' for the US". Associated Press News. 8 May 2025. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ Faguy, Ana (8 May 2025). "Trump calls election of first American pope a 'great honour'". BBC News. BBC. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ Shields, Malcolm (2025-05-09). "Former presidents Biden, Bush, Obama, Clinton other officials with Florida ties react to the election of Pope Leo XIV". WPBF (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-09.
- ^ Olbrycht-Palmer, Joseph (9 May 2025). "PM congratulates incoming Pope Leo XIV, invites him to Australia". NT News. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ "PBBM congratulates Pope Leo XIV" (Press release). Presidential Communications Office. 9 May 2025. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ Lee, Chantelle; Guzman, Chad de; Sutherland, Callum (2025-05-08). "How World Leaders Are Reacting to Pope Leo". TIME (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-09.
- ^ https://x.com/narendramodi/status/1920755490285645831
- ^ Santoso, Anton, ed. (9 May 2025). "Indonesia congratulates Pope Leo XIV, applauds message of peace". Antara. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ Ward, Victoria (9 May 2025). "King congratulates Pope Leo in private message". The Telegraph. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ McCambridge, Jonathan (8 May 2025). "Higgins leads congratulations for new Pope Leo XIV in Ireland". The Independent. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ Boxerman, Aaron (22 April 2025). "Even in Sickness, Pope Francis Reached Out to Gaza's Christians". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ Nichols, John (20 April 2025). "A Pope Who Prays for Palestine". The Nation. ISSN 0027-8378. Diakses tanggal 8 May 2025.
- ^ "Lebanon president hopes Pope Leo will boost interfaith ties". L'Orient–Le Jour. 9 May 2025. Diakses tanggal 10 May 2025.
- ^ "PM Anwar welcomes election of first American pope, says Leo XIV brings renewed hope and shared values". Malay Mail. 9 May 2025. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ "HM King Mohammed VI, Commander of the Faithful, Sends Message of Congratulations to His Holiness Pope Leo XIV". Maghreb Arabe Presse. 2025-05-09. Diakses tanggal 2025-05-09.
- ^ President of Peru [@presidenciaperu] (9 May 2025). ""La presidenta Dina Boluarte, en nombre del Gobierno y del pueblo del Perú, saluda fraternalmente a su santidad León XIV, nuevo papa de la Iglesia católica."" (Tweet) (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 9 May 2025 – via X.
- ^ Wong, Lawrence (9 May 2025). "Congratulations to His Holiness Pope Leo XIV on his election as Pope. Singapore values our longstanding relationship with the Holy See and appreciates the Catholic Church's contributions to promoting peace, compassion, and religious harmony in our nation". Facebook. Diakses tanggal 9 May 2025.
- ^ "China congratulates Pope Leo XIV on election, hopes for 'dialogue'". Hong Kong Free Press. AFP. 2025-05-09. Diakses tanggal 2025-05-10.
- ^ "World reacts as Robert Prevost becomes Pope Leo XIV in historic first for America". The Greek Herald. 9 May 2025. Diakses tanggal 10 May 2025.