Keuskupan Surabaya
Keuskupan Surabaya merupakan keuskupan sufragan pada Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Semarang. Wilayah mencakup wilayah Jawa Timur bagian barat (selain itu termasuk wilayah Keuskupan Malang) dan dua kabupaten di Jawa Tengah (Blora dan Rembang).
Keuskupan Surabaya Diœcesis Surabayana | |
---|---|
![]() Tampak dalam Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Surabaya | |
![]() Lambang Uskup Petahana, Vincentius Sutikno Wisaksono | |
Lokasi | |
Negara | ![]() |
Wilayah |
|
Provinsi Gerejawi | Semarang |
Dekenat |
|
Pusat | Jl. Polisi Istimewa 17, Keputran, Tegalsari, Surabaya |
Koordinat | 7°16′51″S 112°44′32″E / 7.280930°S 112.742169°E |
Statistik | |
Luas wilayah | 24.461 km2 (9.444 sq mi)[2] |
Populasi - Total - Katolik | (per 2013) 22.339.949[1] 169,717 (0.76%) |
Jumlah paroki | 42[1] |
Jumlah imam religius | 73 |
Informasi | |
Denominasi | Katolik Roma |
Gereja sui iuris | Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Didirikan | 15 Februari 1928 (94 tahun, 88 hari) |
Katedral | Hati Kudus Yesus, Surabaya |
Jumlah imam | 95 |
Kepemimpinan saat ini | |
Paus | Fransiskus |
Uskup | Vincentius Sutikno Wisaksono |
Vikaris Jenderal | R.D. Yosef Eko Budi Susilo[3] |
Vikaris Episkopal | R.P. Godefridus Meko, S.V.D. |
Vikaris Yudisial | R.D. Laurensius Rony |
Sekretaris | R.D. Paulus Febrianto |
Ekonom | R.D. Edward Paulus Suryandoko |
Situs web | |
www |
SejarahSunting
Pada tahun 1810 Surabaya hanyalah salah satu stasi dari Prefektur Apostolik Batavia (Jakarta). Pada tahun 1859 beberapa imam Serikat Yesus (Yesuit) ditempatkan melayani Surabaya sampai tahun 1923, ketika Surabaya kemudian diserahkan kepada para imam Lazaris (CM) pada bentang segitiga Surabaya-Kediri-Rembang. Selanjutnya bentang wilayah itu melebar hingga Madiun pada 1928. Umat Katolik berkembang dari 5000 orang pada 1924 menjadi 7625 pada tahun 1928. Pada 15 Februari 1928 didirikan Prefektur Apostolik Surabaya, dilepaskan dari Vikariat Apostolik Batavia (Jakarta). Status itu ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Surabaya pada 16 Oktober 1941, dan jumlah umat bertambah menjadi 18.000 orang. Dua puluh tahun kemudian, bersamaan dengan didirikannya hierarki Gereja Katolik di Indonesia, pada 3 Januari 1961, Vikariat Apostolik Surabaya berubah status menjadi Diosis atau Keuskupan Surabaya. Jumlah umat mengalami peningkatan hingga 21.890 orang pada tahun 1950, menjadi 57.000 pada tahun 1970, kemudian 91.000 pada tahun 1980. Menurut statistik tahun 2005, jumlah umat Katolik Keuskupan Surabaya pada tahun 2004 tercatat 150.457 orang tersebar di 37 paroki.
KronikSunting
- Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Surabaia pada 15 Februari 1928, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Batavia
- Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Surabaia pada 16 Oktober 1941
- Ditingkatkan menjadi Keuskupan Surabaia pada 3 Januari 1961
- Berganti ejaan nama menjadi Keuskupan Surabaya pada 22 Agustus 1973
GembalaSunting
Prefek Apostolik SurabaiaSunting
- Teofilo Emilio de Backere, C.M. (6 Juni 1928–24 Desember 1936, mengundurkan diri)
- Sede vacante (24 Desember 1936–22 Oktober 1937)
- Michele Verhoeks, C.M. (22 Oktober 1937–16 Oktober 1941)
Vikaris Apostolik SurabaiaSunting
- Michele Verhoeks, C.M. (16 Oktober 1941–8 Mei 1952, wafat)
- Sede vacante (8 Mei 1952–19 Februari 1953)
- Jan Antonius Klooster, C.M. (19 Februari 1953–3 Januari 1961)
Uskup SurabaiaSunting
- Jan Antonius Klooster, C.M. (3 Januari 1961–22 Agustus 1973)
Uskup SurabayaSunting
- Jan Antonius Klooster, C.M. (22 Agustus 1973–2 April 1982, mengundurkan diri)
- Aloysius Josef G Dibjokarjono (2 April 1982–26 Maret 1994, pensiun)
- Johannes Sudiarna Hadiwikarta (26 Maret 1994–13 Desember 2003, wafat)
- Sede vacante (13 Desember 2003–3 April 2007) diisi oleh Julius Haryanto, C.M. sebagai administrator diosesan
- Vincentius Sutikno Wisaksono (3 April 2007–sekarang)
Terjadi peningkatan jumlah imam Praja dari 6 orang pada 1980, menjadi 16 orang pada 1990, dan meningkat jadi 52 orang pada tahun 2000. Jumlah imam tarekat religius relatif konstan, dari 50 orang pada tahun 1980, menjadi 53 orang pada tahun 1990 dan 54 orang pada tahun 2000. Menurut statistik 2005 terdapat 49 imam Praja dan 53 imam tarekat religius di Keuskupan Surabaya.
ParokiSunting
Berikut adalah artikel tentang Daftar paroki di Keuskupan Surabaya
Kevikepan Surabaya SelatanSunting
- Paroki Katedral Hati Kudus Yesus (1921)
- Paroki Gembala Yang Baik, Jemur Andayani (1982)
- Paroki Santa Maria Annuntiata, Sidoarjo (1995)
- Paroki Santo Paulus, Juanda (2003)
- Paroki Roh Kudus, Puri Mas (2008)
- Paroki Salib Suci, Trodopo (1989)
- Paroki Santo Yohanes Pemandi, Wonokromo (1964)
Kevikepan Surabaya BaratSunting
- Paroki Santo Aloysius Gonzaga (1986)
- Paroki Redemptor Mundi (1997)
- Paroki Sakramen Mahakudus, Pagesangan (2001)
- Paroki Santo Stefanus, Tandes (1995)
- Paroki Santo Yakobus, Citraland (2007)
- Paroki Santo Yusup, Karang Pilang (1991)
Kevikepan Surabaya UtaraSunting
- Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria, Kepanjen (1811)
- Paroki Kristus Raja, Tambaksari (1936)
- Paroki Santa Maria Tak Bercela, Ngagel (1969)
- Paroki Santo Marinus Yohanes, Kenjeran (1996)
- Paroki Santo Mikael, Perak (1961)
- Paroki Ratu Pecinta Damai, Pogot (2004)
- Paroki Santo Vincentius A Paulo, Widodaren/Sawahan (1951)
Kevikepan BlitarSunting
- Paroki Santo Fransiskus Asisi, Mojorejo
- Paroki Santo Fransiskus Asisi, Resapombo (2014)
- Paroki Santa Maria Dengan Tidak Bernoda Asal, Tulungagung (1951)
- Paroki Santa Maria, Blitar (1968)
- Paroki Santo Petrus dan Paulus, Wlingi (1994)
- Paroki Santo Yusup, Blitar (1929)
Kevikepan MadiunSunting
- Paroki Santo Cornelius, Madiun (1897)
- Paroki Santo Hilarius, Klepu (2012)
- Paroki Santa Maria, Ponorogo (1970)
- Paroki Mater Dei, Madiun (2000)
- Paroki Regina Pacis, Magetan (1972)
Kevikepan MojokertoSunting
- Paroki Santo Paulus, Bojonegoro (1962)
- Paroki Santa Perawan Maria, Gresik (1996)
- Paroki Santo Petrus, Tuban (1976)
- Paroki Santo Yosef, Mojokerto (1933)
Kevikepan KediriSunting
- Paroki Santa Maria, Jombang (1971)
- Paroki Santo Mateus, Pare (1970)
- Paroki Santo Paulus, Nganjuk (1995)
- Paroki Santo Vincentius A Paulo, Kediri (1925)
- Paroki Santo Yosef, Kediri (1967)
Kevikepan BloraSunting
- Paroki Santo Petrus dan Paulus, Rembang (1954)
- Paroki Santo Pius X, Blora (1970)
- Paroki Santo Willibrordus, Cepu (1932)
- Paroki Santo Yosef, Ngawi (1971)
CatatanSunting
- ^ a b http://www.dokpenkwi.org/2015/10/26/keuskupan-surabaya
- ^ "Ekaristi.org". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-11. Diakses tanggal 2019-09-10.
- ^ Thomas Putut Indarto (14 April 2017), Keuskupan Surabaya: RD Yosef Eko Budi Susilo Jadi Vikjen, Sesawi.net, diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-08, diakses tanggal 2018-01-14
ReferensiSunting
- KWI, Buku Petunjuk Gereja Katolik
- Dr. F. Hasto Rosariyanto SY, (2001), Becermin pada Wajah-wajah Keuskupan Gereja Katolik Indonesia. Kanisius.
Pranala luarSunting
- Situs web resmi
- (Inggris) Diocese of Surabaya
- (Inggris) Annuario Pontifico 2005