Keuskupan Malang

wilayah administratif gereja di Indonesia

Keuskupan Malang merupakan keuskupan sufragan pada Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Semarang. Berada di Jawa Timur bagian timur Keuskupan Malang meliputi umat Katolik yang tinggal di Kawasan Malang Raya, Pulau Madura, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo dengan luas wilayah 24.400 km². Terdapat 29 paroki di Keuskupan Malang.

Keuskupan Malang

Dioecesis Malangensis
Katolik
frameless
Gereja Katedral St. Perawan Maria dari Gunung Karmel Malang
Coat of arms of Henricus Pidyarto Gunawan.png
Lambang Uskup Petahana,
Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm.
Lokasi
Negara Indonesia
Wilayah
Semarang
Dekanat
  • Kota
  • Utara Malang
  • Selatan Malang
  • Jember
  • Blambangan
  • Madura
Kantor pusat
Jl. Guntur 2, Malang 65112, Jawa Timur
Koordinat7°58′08″S 112°37′26″E / 7.968751°S 112.624000°E / -7.968751; 112.624000
Statistik
Luas24.409 km2 (9.424 sq mi)[2]
Populasi
- Total
- Katolik
(per 2015)
18830950[1]
82,497 (0,44%)
Paroki31
Kongregasi128
Imam44
Informasi
DenominasiKatolik Roma
Gereja sui iuris
Gereja Latin
RitusRitus Roma
Pendirian27 April 1927 (96 tahun, 22 hari)
sebagai Vikariat Apostolik Malang
KatedralSanta Perawan Maria dari Gunung Karmel, Malang
Kepemimpinan kini
PausFransiskus
UskupHenricus Pidyarto Gunawan, O. Carm.
Vikaris jenderal
R.D. Dr. Alphonsus Tjatur Raharso
Vikaris episkopal
  • Regio Timur: R.P. Hugo Sudiyanto, O.Carm.
  • Kerohanian: R.D. Dr. Antonius Denny Firmanto
  • Kemasyarakatan: R.D. D.M.T. Andi Wibowo
Vikaris yudisial
R.D. Dr. Alphonsus Tjatur Raharso
Sekretaris jenderal
R.P. Ignatius Joko Purnomo, O.Carm.
EkonomR.D. Hubertus Tangguh Ardi Wardana
Peta
Lokasi Keuskupan Malang
Lokasi Keuskupan Malang
Situs web
keuskupanmalang.com
Lokasi keuskupan di Provinsi Gerejawi Semarang.

Garis waktuSunting

  • Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Malang pada tanggal 27 April 1927, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Batavia
  • Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Malang pada tanggal 15 Maret 1939
  • Ditingkatkan menjadi Keuskupan Malang pada tanggal 3 Januari 1961

WaligerejaSunting

OrdinarisSunting

Prefek Apostolik Malang
Vikaris Apostolik Malang
  • Antonius Everard Jean Avertanus Albers, O.Carm. (15 Maret 1939 s.d. 3 Januari 1961, naik tingkat)
Uskup Malang

Prelat titulerSunting

Proprefek Apostolik Malang
  • R.P. Mattheus Franciscus Henckens, O.Carm. (16 Desember 1933 s.d. 18 Januari 1935, jabatan selesai)
Administrator Diosesan Keuskupan Malang
  • R.P. Dr. Piet Go Twan An, O.Carm. (30 Agustus 1988 s.d. 15 Mei 1989, jabatan selesai)

SejarahSunting

Sejarah Keuskupan Malang dimulai saat para imam dan biarawan fransiskan datang ke pelabuhan Panarukan sekitar tahun 1569. Imam dan biarawan tersebut datang dari kapal berbendera Portugis. Adapun kaum religius yang datang tersebut meliputi Jorge de Viseu, Manuel de Elvas, Pedro Arouca, dan bruder Jeronymo Valente.[3] Catatan dari Bernardino Ferrari S.J. pada Mei 1579 hanya menyebutkan bahwa terdapat pemukiman orang Portugis di Panarukan yang sudah menetap setelah sekian lama.[4] Imam Manuel de Elvas kemudian membaptis sekitar 600 orang warga Blambangan pada tahun 1584. Aktivitas tersebut didukung oleh ibu daripada Raja Prabu Sontoguno.[3] Aktivitas misi ini berhenti sesudah penaklukkan oleh Adipati Pasuruan pada tahun 1595.[5]

Pada 1865, Malang merupakan suatu stasi yang dilayani imam Serikat Jesus (SJ) atau Jesuit dari Surabaya. Umat Katolik yang pada umumnya warga Eropa pada waktu itu tersebar mengikuti jalur rel kereta lori perkebunan tebu dan pabrik gula, pada segitiga Pasuruan, Malang, Jatiroto, yang kemudian melebar ke Jember. Pada tahun 1923 Jesuit (SJ) mengundurkan diri dari wilayah Jawa Timur, dan wilayah gerejani Malang diserahkan kepada Ordo Karmel (O.Carm). Pada 27 April 1927 didirikan Prefektur Apostolik Malang, sebagai Prefektur Apostolik pertama di Jawa di luar Vikariat Apostolik Batavia, yang kemudian pada 13 Maret 1939 ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik. Dengan berdirinya hierarki Gereja Katolik di Indonesia pada 3 Januari 1961, Vikariat Apostolik Malang diubah statusnya menjadi diosis atau Keuskupan Malang.

Umat Katolik Keuskupan Malang yang pada tahun 1950 berjumlah 5000 orang di 11 paroki, dengan jumlah imam tarekat religius yang melayani umat sejumlah 28 orang dan tidak ada imam praja. Pada tahun 1970, jumlah umat menjadi 28.000 di 24 paroki, serta seorang imam praja dan 28 imam tarekat religius. Pada tahun 1980 jumlah umat bertambah menjadi 48.000, dengan jumlah imam praja bertambah menjadi 4 orang dan imam tarekat religius 52 orang; dan pada tahun 1990 umat menjadi 66.000. Menurut statistik tahun 2005, jumlah umat pada tahun 2004 adalah 88.000 dan tersebar di 28 paroki, sementara jumlah imam adalah sebanyak 25 imam praja dan 117 imam tarekat religius di Keuskupan Malang.

ParokiSunting

Dekanat KotaSunting

 
 
Blimbing
 
Sukun
 
Kayu Tangan
 
Kesatrian
 
Langsep
 
Celaket
Paroki di Kota Malang
 
 
Tumpang
 
Lawang
 
Kalipare
 
Kepanjen
Paroki di Kabupaten Malang
Kota Malang
Kabupaten Malang

Dekanat Utara MalangSunting

Kota Batu
Kabupaten Malang
Kota Pasuruan
  • Paroki Pasuruan – Santo Antonius Padua
Kabupaten Pasuruan
  • Paroki Pandaan – Santa Theresia

Dekanat Selatan MalangSunting

Kabupaten Malang

Dekanat JemberSunting

 
 
Ambulu
 
Kepatihan
 
Tanggul Wetan
Paroki di Jember
 
 
Kanigaran
 
Kraksaan
Paroki di Probolinggo
 
 
Situbondo
 
Bondowoso
Paroki di Situbondo
Kabupaten Jember
Kabupaten Situbondo
Kabupaten Bondowoso
Kota Probolinggo
Kabupaten Probolinggo
Kabupaten Lumajang

Dekanat BlambanganSunting

 
 
Fatima
 
Ratu
Para
Rasul
 
Karmel
Paroki di Dekanat Madura
 
 
Pengantigan
 
Curahjati
 
Genteng Wetan
 
Gambiran
Paroki di Dekanat Blambangan
Kabupaten Banyuwangi

Dekanat MaduraSunting

Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Sumenep

ReferensiSunting

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-20. Diakses tanggal 2019-09-11. 
  2. ^ "= 21 Ekaristi.org". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-19. Diakses tanggal 2019-09-11. 
  3. ^ a b Dokumentasi dan Penerangan (1972). Sejarah Gereja Katolik Indonesia: Umat Katolik perintis ±645 - ±1500. Awal mula, abad ke-14 - abad ke-18. Jakarta Pusat: Konferensi Waligereja Indonesia. hlm. 349. 
  4. ^ Mardiatmadja, B.S. (Agustus 2020). Eklesiologi Langkah Demi Langkah: Sudut-Sudut Hening Ziarah Gereja. Depok, Sleman: Kanisius. hlm. 23. 
  5. ^ Heuken, Adolf (1993). Ensiklopedi gereja: Kons-Pe. Menteng, Jakarta Pusat: Cipta Loka Caraka. hlm. 119. 

Pustaka tambahanSunting

  • KWI, Buku Petunjuk Gereja Katolik
  • Dr. F. Hasto Rosariyanto SY, (2001), Becermin pada Wajah-wajah Keuskupan Gereja Katolik Indonesia. Kanisius.

Pranala luarSunting