Kereta api batu bara swasta Sumatera Selatan

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api batu bara swasta Sumatera Selatan adalah layanan kereta api barang yang mengangkut batu bara milik sejumlah perusahaan batu bara swasta di Sumatera Selatan. Batu bara dari daerah di Sumatera Selatan dikirim menggunakan kereta api menuju Dermaga Kertapati atau Dermaga milik swasta di tepi Sungai Musi untuk kemudian diekspor atau digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.[2] Pengoperasian layanan ini merupakan kerja sama antara perusahaan tambang swasta dengan PT Kereta Api Indonesia dengan PT Kereta Api Logistik (PT KALOG).[3]

Kereta api Batu Bara Swasta Sumsel
KA Baracinta ditarik oleh lokomotif CC206 di Stasiun Kertapati dengan gerbong batubara kosong.
Ikhtisar
SistemKereta api Barang
StatusBeroperasi
LokasiDivisi Regional III Palembang
TerminusKertapati (PT BAU dan PT BMSS)
Simpang (PT. RMKE PT FMS PT KAI Logistik PT BMSS)
Serdang
Glumbang
Sukacinta
Banjarsari
Muara Lawai
Gunung Megang
Layanan9
Operasi
Dibuka2011; 13 tahun lalu (2011) (PT BAU)
2012; 12 tahun lalu (2012) (PT BMSS)
2016; 8 tahun lalu (2016) (PT. RMK)
2017; 7 tahun lalu (2017) (PT GPE)
2018; 6 tahun lalu (2018) (PT GGB)
2019; 5 tahun lalu (2019) (PT MME, PT BGG, dan PT SMS)[1]
PemilikPT Bara Alam Utama (PT BAU)
PT Bara Multi Sugih Sentosa (PT BMSS)
PT Rantai Mulia Kencana Energy (PT RMK)
PT Gumay Putra Energi (PT GPE)
PT Golden Great Borneo (PT GGB)
PT Manambang Muara Enim (PT MME)
PT Budi Gema Gempita (PT BGG)
PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (PT SMS)
PT Truba Bara Banyu Enim (PT TBBE)
PT Bima Putra Abadi Citranusa (PT BPAC)
PT Etika Sumber Alam (PT ESA)
PT Bukit Bara Alam (PT BBA)
PT Dizamatra Powerindo (PTDP / Dizacoal)
PT Mustika Indah Permai (PT MIP / Adaro Mining).
OperatorPerjalanan:
KAI
Logistik bongkar muat barang:
** KAI Logistik
Karakteristik lintasLintas Datar, dengan beberapa jalur tanjakan maupun turunan.
DepoLokomotif: *
  • Kertapati (KPT)
  • Tarahan (THN)

Gerbong: Simpang (SIG)
RangkaianCC202
CC206
Data teknis
Panjang lintas178,531 km (110,934 mi) Baracinta
166,975 km (103,753 mi) Barasimpang
110,391 km (68,594 mi) Baramegang
169,608 km (105,390 mi) Baramerapi
158,052 km (98,209 mi) Simpangrapi
150,233 km (93,350 mi) Simpangsari
145,946 km (90,687 mi) Simpangmuara
141,908 km (88,178 mi) Baraserdang
120,879 km (75,111 mi) Muaraserdang
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kecepatan operasiKecepatan Maksimal
60 km/h (17 m/s) dengan rangkaian
80 km/h (22 m/s) khusus perjalanan lokomotif KA Baraserdang dan Serdangmuara dari dipo induk Kertapati menuju stasiun serdang atau sebaliknya
Jumlah rute
  • 3220F-3229 (Baracinta)
    Relasi : Kertapati - Sukacinta PP
    Pemilik Muatan : PT Bara Alam Utama (BAU)
  • 3330-3337 (Barasimpang)
    Relasi : Simpang - Sukacinta PP
    Pemilik Muatan : PT Bara Alam Utama (BAU)
  • 3440-3443 (Baramegang)
    Relasi : Simpang - Gunungmegang PP
    Pemilik Muatan : PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE)
  • 3550-3555 (Baramerapi)
    Relasi : Kertapati - Merapi PP
    Pemilik Muatan : PT BMSS
  • 3556-3559 (Simpangrapi)
    Relasi : Simpang - Merapi PP
    Pemilik Muatan : PT BMSS dan PT MIP
  • 3660F-3667 (Simpangsari)
    Relasi : Simpang - Banjarsari
    Pemilik Muatan : PT Golden Great Borneo (GGB) dan PT Bukit Bara Alam (BBA)
  • 3770F-3787F (Simpangmuara)
    Relasi : Simpang - Muaralawai
    Pemilik Muatan : PT BGG, PT MME, PT BPAC, PT ESA, PT SMS, PT DP, PT MIP
  • 3880-3883 (Baraserdang)
    Relasi : Serdang - Sukacinta
    Pemilik Muatan : PT Dizamatra Powerindo (PTDP)
  • 3888F-3889F (Muaraserdang)
    Relasi : Serdang - Muaralawai
    Pemilik Muatan : PT Dizamatra Powerindo (PTDP)

Sejarah sunting

Kereta api batubara swasta di Sumatera Selatan berawal dari dioperasikannya Kereta api Sukacinta (disebut KA SCT) pada tahun 2011 milik perusahaan swasta, yaitu PT Bara Alam Utama (PT BAU) dan disusul oleh PT Bara Multi Sugih Sentosa (PT BMSS) pada tahun 2012.

Per 8 November 2018, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan melarang truk angkutan batu bara melalui jalan nasional. Pengangkutan batu bara harus melalui jalan khusus tersendiri atau menggunakan moda kereta api.[4]

Per 2023, terdapat 15 perusahaan swasta di Sumatera Selatan yang menggunakan jasa angkutan kereta api batubara swasta di sumatera selatan, yaitu PT Bara Alam Utama (BAU) pada tahun 2011, PT Bara Multi Sugih Sentosa (BMSS) pada tahun 2012, PT. Rantai Mulia Kencana Energy (PT RMK Energy) sebagai mitra angkutan logistik pada tahun 2016, PT Gumay Putra Energi (PT GPE) pada tahun 2017, PT Golden Great Borneo (PT GGB) pada tahun 2018, serta PT Manambang Muara Enim (PT MME), PT Budi Gema Gempita (PT BGG), dan PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (PT SMS) pada tahun 2019dan juga ada beberapa PT lainnya seperti PT Dizamatra Powerindo (PTDP), PT Mustika Indah Permai (MIP), PT Bima Putra Abadi Citranusa (BPAC) PT Etika Sumber Alam (ESA) sebagai perusahaan pemilik muatan batubara dan PT Fortuna Marina Sejahtera (FMS) sebagai mitra pengelola Container yard di Stasiun Simpang dan Stasiun Muara Lawai

Pengembangan sunting

Berkat adanya dua perusahaan tambang yaitu PT Bara Alam Utama dan PT Bara Multi Sugih Sentosa yang menjadi pengguna jasa kereta api untuk mengangkut batu bara hasil tambang keduanya, Stasiun Sukacinta yang dulunya hanya berupa stasiun kecil biasa diubah menjadi stasiun besar yang memiliki basis pemuatan batu bara milik swasta, ditandai dengan dibangunnya jalur belok (jalur 1 dan 3) sepanjang 600 meter (2.000 ft).[5]

PT. KAI juga membangun jalur ganda Prabumulih-Kertapati yang sepenuhnya selesai pada tahun 2018. Selain itu, beberapa stasiun kecil seperti Simpang, Serdang, Glumbang, Stasiun Gunung Megang, dan Banjarsari juga ditingkatkan dengan penambahan storage yard serta dijadikan terminus bagi sebagian perjalanan KA ini untuk memecah kepadatan di Kertapati. Tiga stasiun baru juga turut dibangun, yaitu Keramasan, Stasiun Merapi dan Muara Lawai, untuk mendukung operasional KA ini.

Infrastruktur Perkeretaapian pun turut serta dikembangkan, antara lain upgrade persinyalan menjadi persinyalan elektrik pabrikan alstom di lintas utama dari mulai Stasiun Muara Enim hingga Stasiun Glumbang dalam rangka peningkatan kapasitas lintas.

Penanganan Muatan sunting

  • Stasiun dan storage yard Sukacinta/Banjarsari - Lahat, Muara Lawai - Muara Enim : Operator logistik melakukan kegiatan bongkar/muat dan penataan batu bara dari armada truk ke storage yard, lalu dimuatkan ke kontainer modifikasi di kereta api.[6]
  • Stasiun dan storage yard Kertapati - Palembang, Serdang/Glumbang - Muara Enim, Simpang - Ogan Ilir: Operator logistik melakukan pembongkaran batu bara dengan gantry crane untuk dibawa dengan flatbed truck dari kereta api atau menggunakan fasilitas conveyor belt menuju storage yard Kertapati dan pelabuhan batubara lain di tepi Sungai Musi, kemudian dilakukan pemuatan batu bara dari storage yard ke tongkang yang akan dibawa menuju perairan Tanjung Api-Api, Tanjung Carat dan Tanjung Kampeh di Selat Bangka untuk selanjutnya dipindahkan menggunakan Floating Crane ke Kapal Bulk Carrier dengan tujuan mancanegara.
  • Stasiun dan Train Loading Station (TLS) PT RMKE Stasiun Gunung Megang : Operator Logistik melakukan aktivitas loading batubara dari tambang menuju TLS menggunakan dump truck yang kemudian di muat ke rangkaian kereta menggunakan TLS

Susunan rangkaian sunting

Berdasarkan GAPEKA 2023, frekuensi rata-rata total KA batubara swasta Sumsel adalah 64 Perjalanan per-hari diluar dari beberapa perjalanan Kereta Api Luar Biasa (KLB) tambahan perjalanan batubara swasta, dengan rincian 10 perjalanan dengan relasi Sukacinta - Kertapati atau sebaliknya bernomor 3220F-3229 (Baracinta), 8 perjalanan dengan relasi Sukacinta - Simpang atau sebaliknya bernomor 3330A - 3337 (Barasimpang), 4 perjalanan dengan relasi Stasiun Simpang- Stasiun Gunung Megang atau sebaliknya bernomor 3440 - 3443 (Baraserdang), 6 Perjalanan dengan relasi Stasiun Kertapati - Stasiun Merapi bernomor 3550-3555, 4 Perjalanan dengan relasi Stasiun Simpang - Stasiun Merapi dengan nomor 3556-3559, 8 perjalanan dengan relasi Banjarsari - Simpang atau sebaliknya bernomor 3660-3667(Simpangsari), 18 trip dengan relasi Simpang - Muara Lawai atau sebaliknya bernomor 3770F-3787F(Simpangmuara), 4 perjalanan reguler dengan relasi Stasiun Serdang (Muara Enim) - Stasiun Suka Cinta bernomor 3880-3883, 2 trip fakultatif relasi Stasiun Serdang (Muara Enim) - Stasiun Muara Lawaidengan nomor 3888F-3889F, dimana semuanya memiliki rangkaian dengan jumlah 60 gerbong datar (GD) bermuatan maksimum 48 ton (47 ton panjang; 53 ton pendek) dari INKA, dan rangkaian dengan jumlah 33 gerbong datar (GD) bermuatan maksimum 48 ton (47 ton panjang; 53 ton pendek) dari INKA.[7]

Susunan rangkaian ditampilkan dalam tabel berikut:

Jenis Rangkaian Berat Muatan Lokomotif penarik Estimasi jumlah gerbong per rangkaian
Rangkaian Setengah 1440 - 1584 Ton Satu buah lokomotif CC206 30 - 33 gerbong datar (GD) dengan kontainer modifikasi.
Rangkaian super 2880 Ton 60 gerbong datar (GD) dengan kontainer modifikasi.

Galeri

Referensi sunting

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-03. Diakses tanggal 2016-11-01. 
  2. ^ Akbar, Caesar; Hidayat, Ali (2017-06-10). "PTBA Targetkan Produksi Batu Bara Tumbuh 30 Persen". Tempo. 
  3. ^ http://www.merdeka.com/uang/kai-bangun-rel-ganda-di-sumatera-selatan.html
  4. ^ Siregar, Raja Adil. "Gubernur Sumsel Cabut Pergub Truk Batu Bara Lewat Jalan Umum". detiknews. Diakses tanggal 2021-06-15. 
  5. ^ Okta, Maria (2018-04-09). "Stasiun Sukacinta, Menjadi Besar Karena Tambang Batu Bara di Dekatnya". KabarPenumpang.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-15. 
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-02. Diakses tanggal 2015-08-29. 
  7. ^ Anonim (2023). Buku Daftar Waktu Gapeka 2023 Divre III Palembang. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan PT Kereta Api Indonesia (Persero). 

Pranala luar sunting