Kerangka inovasi merupakan sebuah alur untuk menjalankan tesis dan mengelola portofolio produk dan layanan dalam suatu perusahaan, sebab perusahaan memerlukan kerangka kerja untuk mengelola perjalanan dari pencarian ke pelaksanaan. Ada beberapa contoh kerangka inovasi, misalnya kerangka Running Lean [1] milik Ash Maurya dan model Investment readines milik Steve Blank.[2] Di Pearson, Tendayi pernah menjadi bagian dari tim yang mengembangkan Lean Product Lifecycle, yang merupakan kerangka manajemen inovasi pemenang penghargaan.[3] Semua kerangka kerja ini dapat disintesiskan menjadi tiga langkah sederhana untuk inovasi: mengadakan ide, menguji ide, dan mengembangkan ide. Perusahaan dapat menyegarkan model bisnis dari produknya saat melalui kerangka inovasi berarti memiliki "bahasa nasional" untuk digunakan di seantero perusahaan. Semua orang tahu pada fase apa produk atau model bisnis berada, yang lantas menjadi dasar bagi perusahaan untuk mengelola keputusan investasi dan praktik pengembangan produk perusahaan tersebut.[4][5]

Langkah membuat kerangka inovasi

Daftar Referensi sunting

  1. ^ Maurya, Ash (2012). Running Lean: Iterate from Plan A to a Plan That Works. Sebastopool: O'Reilly. 
  2. ^ It’s Time to Play Moneyball: The Investment Readiness Level, steve (25 11 2013). "It's Time to Play Moneyball". steveblank.com. Diakses tanggal 11082020. 
  3. ^ Tendayi, Viki (2018). The Lean Product Lifecycle: How to Make Products People Want. 
  4. ^ Tendayi, Viki, (2017). THE CORPORATE STARTUP Formula sukses perusahaan mapan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. ISBN 978-602-04-7865-4. 
  5. ^ Razy, Yurry (29072020). "Mendalami Kebiasaan Pelanggan Ketika Bisnis Berinovasi". Design Thinking Indonesia. Innovesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-22. Diakses tanggal 11082020.