Kepengarangan Surat-surat Petrus

Para penulis dari surat-surat Petrus (Pertama dan Kedua Petrus) adalah sebuah pertanyaan penting dalam kritik alkitab, sejajar dengan penulis dari surat-surat Paulus, karena para sarjana telah lama berusaha untuk menentukan siapa yang tepat penulis surat-surat Perjanjian Baru. Sebagian sarjana masa ini menyimpulkan bahwa Simon Petrus bukan penulis dari dua surat yang dikaitkan dengannya dan mereka yang ditulis oleh dua penulis yang berbeda.[1][2]

Surat pertama sunting

Penulis mengidentifikasikan dirinya sebagai Petrus sunting

Penulis Surat Pertama Petrus mengidentifikasi dirinya dalam ayat pembukaan sebagai "Petrus, rasul Yesus", dan keyakinan bahwa surat itu ditulis oleh St. Petrus dibuktikan oleh beberapa Bapa Gereja: Irenaeus (140-203), Tertulianus (150-222), Klemens dari Aleksandria (155-215) dan Origen dari Alexandria (185-253). Jika Polikarpus, yang menjadi martir di 156, dan Papias menyinggung surat ini, maka harusnya surat ini ditulis sebelum pertengahan abad ke-2. Namun, Kanon Muratori dari c. 170 tidak memuat surat ini, dan sejumlah surat Umum, menunjukkan mereka belum dibacakan di gereja-gereja Barat. Tidak seperti Surat Kedua Petrus, kepengarangan yang diperdebatkan di zaman kuno (lihat juga Antilegomena), ada sedikit perdebatan tentang Peter penulis dari Surat Pertama Petrus sampai munculnya kritik alkitab pada abad ke-18. Dengan asumsi surat otentik dan ditulis oleh Petrus, yang menjadi martir c. 64, tanggal surat ini mungkin adalah antara 60 dan 64.

Teori Silwanus sebagai penulis sunting

Salah satu teori adalah Surat 1 Petrus ditulis seorang sekretaris seperti  Markus (5:13) atau oleh Silwanus, yang disebut di bagian menjelang akhir surat: "Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu" (5:12). Pada ayat berikutnya sang penulis menyertakan salam dari "kawanmu yang terpilih yang di Babilon," yang berarti gereja "di Babilon", ada yang menafsirkan sebagai kata sandi orang Kristen untuk Roma, dikenal dari Wahyu kepada Yohanes. "Tidak ada bukti bahwa Roma disebut Babilon oleh  orang Kristen sebelum Kitab Wahyu diterbitkan, tahun 90–96 M," menurut para editor The International Standard Bible Encyclopedia, yang karenanya menyimpulkan bahwa Babilon di tepi sungai Efrat yang dimaksudkan. Lihat pula Kekristenan Siria.

Surat kedua sunting

Penulis mengidentifikasikan dirinya sebagai Petrus sunting

Surat Petrus yang Kedua dibuka dengan identitas penulis sebagai “Simon Petrus (dalam sejumlah terjemahan, ‘Simeon’ atau ‘Shimon’), hamba dan rasul Yesus Kristus” (2 Petrus 1:1) (pengejaan nama berbeda dari Surat 1 Petrus atau kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya, kecuali Kisah 15:14). Penulis jelas menyatakan diri sebagai Rasul Petrus, menulis bahwa Tuhan telah mengungkapkan padanya mengenai kematiannya yang sudah dekat (2 Petrus 1:14), bahwa ia adalah saksi Transfigurasi Kristus (2 Petrus 1:16–18), bahwa ia sebelumnya telah menulis suatu surat bagi pembaca yang sama (2 Petrus 3:1; cf. 1 Peter), dan ia menyebut Paulus “saudara kita yang kekasih” (2 Petrus 3:15).

Argumen bahwa Petrus adalah penulisnya sunting

Para sarjana mengajukan sejumlah alasan bahwa Petrus benar-benar menulis surat 2 Petrus ini. Mereka melihat surat itu tidak cocok dengan kriteria pseudepigrafi (ditulis oleh orang lain menggunakan nama Petrus). Penyebutan Transfigurasi tanpa tambahan berlebihan yang menurut E. M. B. Green umumnya terlihat pada kitab-kitab apokrifa.[3] Michael Kruger memandang suara Allah dalam surat ini mirip tapi tidak identik dengan Injil-Injil Sinoptik, sepertinya merupakan ingatan Petrus pribadi, dan mencatat bahwa surat ini menggunakan bahasa yang mirip dengan kotbah-kotbah Petrus dalam Kisah Para Rasul.[4] Sebutan tak lazim, “saudara kita yang kekasih,” diberikan bagi Paulus, di mana literatur yang kemudian menggunakan sebutan-sebutan yang berbeda.[5]

Ada pula yang melihat bahwa Petrus mungkin menggunakan amanuensis (juru tulis; sekretaris) berbeda untuk surat-suratnya, atau bahwa Petrus mungkin menulis sendiri surat yang kedua, setelah menggunakan Silwanus sebagai amanuensis untuk surat pertama.[6]

Kritik tekstual Daniel Wallace berpegang bahwa Petrus adalah penulisnya. Meskipun ada penyangkalan dari banyak  sarjana modern, argumen-argumennya dipandang tidak benar-benar meyakinkan.[7] Lebih lagi, Stanley Porter menunjuk kepada fakta bahwa penerimaan Surat 2 Petrus sebagai kanon oleh orang-orang Kristen mula-mula menegaskan bahwa mereka yakin Petrus yang menulisnya.[8]

Hubungan antara Surat 2 Petrus dan Surat Yudas sunting

Surat 2 Petrus memounyai sejumlah bacaan yang serupa dengan bacaan-bacaan dalam Surat Yudas:[10][11]

Surat 2 Petrus Isi Surat Yudas Isi
2 Petrus 1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan Yudas 3 Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus
2 Petrus 1:12 Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima. Yudas 5 Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu ...
2 Petrus 2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Yudas 4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
2 Petrus 2:3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. Yudas 16 Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.
2 Petrus 2:4 Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; Yudas 6 Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar
2 Petrus 2:6 dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik pada masa-masa kemudian Yudas 7 sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.
2 Petrus 2:10 terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan Yudas 8 Namun orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.
2 Petrus 2:11 padahal malaikat-malaikat sendiri, yang sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa daripada mereka, tidak memakai kata-kata hujat, kalau malaikat-malaikat menuntut hukuman atas mereka di hadapan Allah. Yudas 9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"
2 Petrus 2:12 Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar, Yudas 10 Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka.
2 Petrus 2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat. Yudas 11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
2 Petrus 2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat. Yudas 12,13 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.13 Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya.
2 Petrus 2:18 Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan. Yudas 16 Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.
2 Petrus 3:2 supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu. Yudas 17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
2 Petrus 3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Yudas 18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
2 Petrus 3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Yudas 24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
2 Petrus 3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. Yudas 25 Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Karena Surat Yudas lebih pendek daripada Surat 2 Petrus, dan karena ada berbagai detail gaya penulisan, banyak sarjana menganggap Surat Yudas adalah sumber Surat 2 Petrus.[12] Para sarjana lain berargumen kalaupun benar Surat 2 Petrus mengutip dari Surat Yudas, bukan berarti tidak mungkin Petrus adalah penulis asli Surat 2 Petrus.[13] Lebih lanjut, Ben Witherington III berargumen bahwa sekalipun ada bagian-bagian yang mungkin diambil dari Surat Yudas, ada pula "Fragmen bercorak Petrus" (“Petrine fragment”), yang diidentifikasinya sebagai 2 Petrus 1:12–21.[14]

Referensi sunting

  1. ^ Old Testament in the New, Steven Moyise, p. 116
  2. ^ 'Most scholars believe that 1 Peter is pseudonymous (written anonymously in the name of a well-known figure) and was produced during postapostolic times.' Harris, Stephen L., Understanding the Bible. Palo Alto: Mayfield. 1985. p. 352
  3. ^ E. M. B. Green, 2 Peter Reconsidered, p. 27.
  4. ^ Michael J. Kruger, The Authenticity of 2 Peter, Journal of the Evangelical Theological Society 42.4 (1999), pp. 645–71.
  5. ^ Sebutan di masa kemudian untuk Paulus antara lain: "Paulus yang diberkati" (“the blessed Paul”), "Paulus yang diberkati dan mulia" (“the blessed and glorious Paul”), dan “the sanctified Paul right blessed”, dikutip dalam:
    J. B. Major, The Epistle of St Jude and the Second Epistle of St Peter (1907), p. 166; Donald Guthrie, Introduction to the New Testament 4th ed. (Leicester: Apollos, 1990), p. 826; references to quotes from antiquity are 1 Clement 47.1 and Polycarp, Ad Phil. 11; Polycarp, Ad Phil. 3; Ignatius, Ad Eph. 12.2.
  6. ^ Paul Barnett, Jesus and the Rise of Early Christianity (Downers Grove: InterVarsity Press, 1999), 303–07.
  7. ^ "Reflections on the Authorship of 2 Peter," Evangelical Quarterly 73 [2001]: 291–309).
  8. ^ "Pauline Authorship and the Pastoral Epistles: Implications for Canon," BBR 5 (1995): 105–23
  9. ^ Carson, D.A., and Douglas J. Moo. An Introduction to the New Testament, second edition. HarperCollins Canada; Zondervan: 2005. p. 663
  10. ^ T. Callan, "Use of the Letter of Jude by the Second Letter of Peter", Biblica 85 (2004), pp. 42–64.
  11. ^ A Comparison of Text between 2 Peter and Jude ("Perbandingan teks antara surat 2 Petrus dan surat Yudas")
  12. ^ The Westminster dictionary of New Testament and early Christian literature, David Edward Aune, p. 256
  13. ^ E. M. B. Green, 2 Peter Reconsidered (1961), pp. 10–11; ibid., ‘The Second Epistle General of Peter and the General Epistle of Jude’, in Tyndale New Testament Commentary (1987).
  14. ^ Ben Witherington III, “A Petrine Source in 2 Peter”, Society of Biblical Literature Seminar Papers (1985), pp. 187–92.