Kendil (aksara Jawa ꦏꦼꦤ꧀ꦝꦶꦭ꧀) adalah periuk kecil yang terbuat dari tanah dan digunakan untuk menyimpan dan memasak makanan. Makanan yang umumnya dimasak dengan kendil adalah nasi liwet, sayur gudeg atau juga bisa digunakan untuk merebus jamu. Ukuran kendil bervariasi sesuai dengan fungsinya. Beberapa kendil yang lebih kecil digunakan hanya untuk menyimpan makanan seperti ikan dan petis.[1][2]

Periuk kukus yang berbentuk mirip kendil

Penggunaan di luar alat dapur sunting

Berternak lebah dengan sarang kendil dianggap mampu membuat suhu udara dalam sarang lebah lebih sejuk dan bahannya tidak lapuk sehingga tidak mengotori hasil madu. Kendil juga mampu menjaga sarang lebah tetap aman dari hujan dan asap.[3]

Cerita rakyat sunting

Jaka Kendil adalah judul cerita rakyat dari Jawa Tengah dengan pemeran utama bernama sama. Dinamakan Jaka Kendil karena perawakan dirinya mirip dengan kendil yang pendek dan bulat.[4][5]

Warisan budaya benda sunting

Kendil Dalung adalah nama benda warisan budaya yang disimpan di Museum Benteng Vredeburg. Benda ini milik Ibu Mertopawiro di Kecamatan Paliyan, Gunung Kidul. Ibu Mertopawiro menyerahkan benda tersebut kepada pihak Museum Vredeburg sebagai barang koleksi. Kendil ini pernah digunakan untuk merebus telur sebanyak 3 butir untuk Panglima Besar Jenderal Sudirman.[6]

Catatan kaki sunting

  1. ^ Atmojo, Wahyu Tri (2017). Keramik Tiga Karakter. Perdana Mulya Sarana. 
  2. ^ "Mencicipi Gudeg Yu Jum Asal Jogja Yang Legendaris". www.adira.co.id. Diakses tanggal 2019-11-24. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "Beternak Lebah Trigona, Peluang Bisnis Sampingan yang Menjanjikan". Pak Tani Digital. 2019-07-19. Diakses tanggal 2019-11-24. 
  4. ^ * DNB :Alpin Penyy Dua Minggu. Grasindo. ISBN 978-979-695-198-7. 
  5. ^ Rakyat, Dongeng Cerita (2015-07-14). "Cerita Rakyat Jawa Tengah : Joko Kendil". Cerita Rakyat Nusantara | Kumpulan Dongeng Anak Anak Sebelum Tidur (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-24. 
  6. ^ "Data Pokok Kebudayaan". dapobud.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2019-11-24. [pranala nonaktif permanen]