Kawasaki OH-1 "Ninja" adalah helikopter militer intai ringan untuk Pasukan Bela Diri Jepang, menggantikan OH-6 Loach. Helikopter ini buatan Kawasaki Heavy Industries Aerospace Company yang bertempat di Minato, Tokyo, Jepang dan Chūō-ku, Kobe, Jepang.

Kawasaki OH-1
Kawasaki OH-1
TipeReconnaissance / Pengintai
Terbang perdana1996
Diperkenalkan2000
Pengguna utamaAngkatan Udara Bela Diri Jepang
Tahun produksi28 (sampai 31 Maret 2009)
Jumlah produksi28 (sampai 31 Maret 2009)
kokpit
Transmisi utama
Pramuka radar
Drop tank dan AAM

Helikopter ini dikembangkan untuk menggantikan OH-6D milik JGSDF. Japan Defence Agency (IDA) memberikan dana sebanyak 2,7 miliar yen (US$ 22,5 juta) pada tahun fiskal 1992 untuk fase desain dasar helikopter yang kemudian sementara diberi nama OH-X. Pengajuan dana dikeluarkan oleh Istitut Riset dan Pengembangan Teknis JDA pada 17 April 1992. Kawasaki terpilih sebagai kontraktor utama (60% program) pada 18 September 1992, dengan Fuji dan Mitsubishi (masing-masing 20%) sebagai partner. Team Engineering Helikopter Observasi (OHCET) dibentuk oleh ketiga perusahaan ini, dan memulai desain awal pada 1 Oktober 1992. Maket dibuat dan dipublikasikan pada 2 September 1994 dengan nama Jepang Kogata Kansoku yang berarti [helikopter] observasi kecil yang baru.

Program helikopter ini membuat enam purwarupa (empat untuk uji terbang, dan dua untuk uji darat); helikopter purwarupa pertama (32001) selesai dibuat di Gifu pada 15 Maret 1996 dan terbang pertama kali pada 6 Agustus 1996, diikuti purwarupa kedua pada 12 November. Nama OH-1 kemudian diberikan pada akhir 1996 untuk helikopter ini. Dua purwarupa XOH-1 pertama ini kemudian diserah-terimakan ke JDA pada 26 Mei dan 6 Juni 1997. Purwarupa ketiga terbang pada 9 Januari 1997, pada saat itu dua purwarupa pertama sudah membuat total sekitar 30 dan 20 jam terbang. Purwarupa ketiga ini kemudian diserahkan ke JDA pada 24 Juni 1997. Purwarupa keempat terbang pada 12 februari 1997 dan diserahkan pada 29 Agustus 1997. Keempat purwarupa tersebut kemudian diberi nomor ulang pada 1999 dari 32001-04 menjadi 32601-04.

Produksi tiga OH-1 pertama didanai pada tahun fiskal 1997 dan dipesan pada 1998. Purwarupa pertama terbang dengan mesin yang lebih efisien bahan bakar TS1-10QT (menggantikan XTS1-10), pada 30 Maret 1998. Pada awal 1999, empat purwarupa telah membuat total sebanyak 450 jam terbang dan kemudian membuat 450 jam terbang selanjutnya pada akhir 1999, termasuk evaluasi oerasional di markas JGSDF Akeno. Produksi pertama OH-1 (32605) terbang pada Juli 1999 dan diserahkan ke JGSDF pada 24 Januari 2000 di Gifu. Nama “Ninja” dilaporkan diberkan pada helikpter ini pada tahun 2002, tetapi tidak dikonfirmasi secara resmi.

Versi Mutakhir sunting

Sedang dalam pengujian untuk penggunaan mesin yang lebih baik (kemungkinan LHTEC T800 atau R-R/Turbomeca/MTU MTR 390). OH-1Kai merupakan kandidat yang mungkin sesuai dengan persyaratan program AH-X dan diberinama AH-2, dengan badan pesawat berlapis plat baja di bagian depan dan tengah, mesin dan transmisiyang lebih baik, serta pengangkut senjata tambahan.

Konsumen sunting

Total 20 helikopter, termasuk purwarupa dipesan pada tahun fiskal 2002, dan paling sedikit 12 helikopter diserah-terimakan pada akhir 2002. Japan Ground Self-Defence menyatakan membutuhkan sebanyak 150 hingga 200 helikopter ini. “Hiko Jikkentai” (Skuadron Uji Terbang) dibentuk dengan empat helikopter produksi pertama pada Maret 2001 di Akeno. Selanjutnya beberapa helikopter hasil produksi diserahkan pada akhir 2002 ke Kasumigaura Bunko, Utsunomiya Bunko dan Kyoiku Shien Hikotai (di Akeno) yang kesemuanya merupakan departemen dari Kuko Gako (Sekolah Penerbangan) Angkatan Bersenjata Jepang.

Biaya sunting

Pendanaan untuk pengembangan, purwarupa dan uji terbangg meliputi 2,5M Yen pada tahun fiskal 1992; 10,2M Yen pada tahun fiskal 1993; 50,1M Yen pada tahun fiskal 1994 dan 23,3M Yen pada tahun fiskal 1995. Biaya per unit dari produksi empat pesawat pertama adalah 1,924M Yen pada tahun fiskal 1997; 2,018M Yen pada tahun fiskal 1998, 2,229M Yen pada tahun fiskal 1999 dan 2,075 M Yen pada tahun fiskal 2000.

Varian sunting

 
OH-1(32601)
  • XOH-1
  • OH-1

Operator sunting

 
  Jepang

Spesifikasi (OH-1) sunting

Ciri-ciri umum

  • Kru: two, pilot and observer
  • Panjang: 12.00 m
  • Diameter baling-baling:: 11.60 m
  • Tinggi: 3.80 m
  • Luas piringan: 105.6 m²
  • Berat kosong: 2,450 kg
  • Berat maksimum saat lepas landas: 4,000 kg
  • Mesin: 2 × Mitsubishi TS1 Mesin Turboshaft, 660 kW (884 shp) masing-masing

Kinerja

Persenjataan

  • 4 × pylons for disposable stores
  • Lihat Pula sunting

    Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era

    Daftar terkait

    Referensi sunting

    • Aoki, Yoshimoto. "Kawasaki OH-1". World Air Power Journal. Volume 38, Autumn/Fall 1999. London:Aerospace Publishing. ISBN 1-86184-035-7. ISSN 0959-7050. pp. 36–45.
    • Taylor, Michael J.H. Brassey's World Aircraft & Systems Directory 1999/2000. London:Brassey's, 1999. ISBN 1-85723-254-7.

    Pranala luar sunting