Katedral Speyer

gereja di Jerman

Katedral Speyer, nama resmi Katedral Basilika Imperial Bunda Maria Diangkat ke Surga dan Santo Stefanus, dalam bahasa Latin Domus sanctae Mariae Spirae (bahasa Jerman, 'Dom zu Unserer lieben Frau in Speyer) adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di Speyer, Jerman. Katedral ini merupakan pusat kedudukan bagi Keuskupan Speyer. Katedral Speyer didedikasikan kepada Santa Maria, santa pelindung Speyer (Patrona Spirensis) dan kepada Santo Stefanus yang secara umum dikenal dengan Kaiserdom zu Speyer (Katedral kekasiaran untuk Speyer).[1]

Katedral Speyer
Gereja Katedral Basilika Imperial Bunda Maria Diangkat ke Surga dan Santo Stefanus di Speyer
Jerman: Dom zu Unserer lieben Frau in Speyer
Katedral Speyer
LokasiSpeyer
NegaraJerman
DenominasiGereja Katolik Roma
Arsitektur
StatusAktif
Status fungsionalKatedral
Administrasi
KeuskupanKeuskupan Speyer

Pada tahun 1981, Katedral Speyer didaftarkan ke Situs Warisan Dunia UNESCO alam kategori situs budaya. International Council on Monuments and Sites (ICOMOS) menyatakan bahwa Katedral Speyer sebagai "Monumen Utama bergaya Romanesque pada zaman Romawi Kuno".[2][3][4][5]

Sejarah sunting

Pada tahun 1025, Raja Konrad II memerintahkan untuk membangun gereja Kristen Barat terbesar di dunia dan terletak Speyer yang sekaligus akan menjadi tempat peristirahatannya yang terakhir. Pembangunan dimulai pada tahun 1030 di atas tanah bekas basilika yang berdiri diatas dataran tinggi dekat Sungai Rhine. Sama halnya seperti Santiago de Compostela (mulai dibangun tahun 1075), Biara Cluny (mulai dibangun tahun 1085), dan Durham Cathedral (mulai dibangun tahun 1093), pembanguan Katedral Speyer termasuk proyek paling ambius pada zaman itu.[6] Batu merah yang digunakan untuk membangun katedral didatangkan langsung dari pegunungan di hutan palatinate. Batu-batu merah ini dibawa dengan cara dihanyutkan diatas kapal menuruni gunung melalui anak sungai Speyerbach.[7] Raja Konrad II dan purtanya Raja Heinrich III tidak sempat menyaksikan bangunan Katedral Speyer sampai akhir hayatnya. Raja Konrad II meninggal pada tahun 1039 dan dimakamkan di dalam katedral saat masih dalam tahap pembangunan. Lalu Raja Heinrich III meninggal dunia pada tahun 1056 dan dimakamkan disebelah makam sang ayah. Kedua pusara Raja Romwai tersebut diletakkan di lorong katedral tepat di depan altar.

Sebelum selesai secara keseluruhan, pada tahun 1061 bangunan katedral dilakukan pemberkatan. Tahap pembangunan ini disebut Speyer I, terdiri dari Westwerk (pintu masuk sebelah barat), sebuah nave (bangunan utama) dengan dua buah lorong, dan transept (bangunan gereja yang membentuk salib). Tempat paduan suara diapit oleh dua buah menara. Kubah asli katedral berbentuk bulat di dalam namun berbentuk balok dari luar. Bangunan utama katedral ditutup dengan atap kayu berbentuk datar tetapi bagian lorong-lorong katedral ditutupi dengan atap berbentuk kubah, membuat Katedral Speyer menjadi bangunan berkubah terbesar kedua di wilayah uatara Alpen setelah Katedral Aachen.[8] Berikut daftar bangsawan yang dimakamkan di Katedral Speyer:

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ http://www.speyer.de/sv_speyer/en/Tourism/Tourist%20attractions/The%20Speyer%20Cathedral Diarsipkan 2017-10-28 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 31-10-2017/
  2. ^ ICOMOS evaluation of Speyer Cathedral
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-10. Diakses tanggal 2017-10-31. 
  4. ^ Dethard von Winterfeld: Romanik am Rhein. Stuttgart 2001, S. 66
  5. ^ Welterbestätten Deutschland (UNESCO World Heritage Germany) Speyer Cathedral Diarsipkan 2007-08-08 di Wayback Machine.. Retrieved 5 December 2006. (Inggris)
  6. ^ Stalley, Roger: Early Medieval Architecture, Oxford University Press, Oxford, Great Britain, 1999, ISBN 0-19-210048-3, p.217
  7. ^ Schlickel, Ferdinand, Speyer. Von den Saliern bis heute, 1000 Jahre Stadtgeschichte, 2000, Hermann Klein Verlg, Speyer, ISBN 3-921797-60-8
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 2017-10-31.