Kartogram (bahasa Inggris: Cartogram) adalah sebuah peta tematik dari satu set fitur, bisa berupa negara, provinsi, atau daerah tertentu, di mana ukuran geografisnya diubah menjadi berbanding lurus dengan rasio-level, seperti waktu tempuh, populasi, atau Produk Domestik Bruto (PDB). Ruang lingkup geografisnya dibengkokkan, terkadang sangat ekstrim, untuk memvisualisasikan distribusi variabelnya. Kartogram merupakan jenis peta yang paling abstrak; sebenarnya, untuk beberapa bentuk lebih tepat disebut sebagai diagram. Peta ini umumnya digunakan untuk menampilkan penekanan dan untuk analisis nomografi.[1]

Kartogram mosaik menunjukkan distribusi populasi dunia. Masing-masing dari 15.266 piksel mewakili negara asal 500.000 orang - Kartogram karya Max Roser untuk Our World in Data

Dengan arti lainnya, Kartogram merupakan alat untuk memperagakan keterangan statistik dari suatu macam uraian dengan menggunakan lambang pada suatu peta.[2] Kartogram disebut juga sebagai value-area map (peta nilai-area) atau anamorphic map (peta anamorphic).[1] Dalam kartogram, ukuran merupakan variabel visual yang paling penting dalam menentukan jumlah total secara keseluruhan.[3]

Sejarah sunting

 
Salah satu Kartogram Eropa karya Levasseur pada 1876, contoh dari teknik kartogram pada awal diterbitkan.

Pengembangan kartogram lebih lama dibandingkan dari jenis lain peta tematik, namun telah menjadi bagian dari tradisi dalam berinovasi di Prancis.[4] Kartogram pertama kali diterbitkan pada tahun 1876 oleh seorang ahli statistik dan ahli geografi asal Prancis bernama Pierre Émile Levasseur. Levasseur membuat serangkaian peta yang mewakili negara-negara di Eropa dalam bentuk kotak. Ukurannya disesuaikan dengan variabel dan diatur dengan posisi geografis menurut wilayah, jumlah penduduk, agama, dan juga anggaran nasional.[5]

Setelah diperkenalkan oleh Levasseur, teknik ini tidak ditiru oleh pengguna lainnya, dan peta serupa sangat jarang muncul selama bertahun-tahun lamanya. Hingga pada tahun 1898, sebuah perusahaan penerbitan bernama "Justus Perthes" milik Hermann Haack dan Hugo Weichel menerbitkan dua peta sejenis. Satu peta merupakan hasil Pemilihan Federal Jerman 1898 untuk Reichstag Jerman dan satu lagi peta persiapan dalam Pemilihan Federal Jerman 1903.[6] Kedua peta tersebut menunjukkan garis besar kekaisaran Jerman yang serupa, dimana salah satu peta dibagi menjadi daerah pemilihan menurut skala, dan yang lainnya merupakan daerah pemilihan berdasarkan wilayah. Peta yang menunjukkan daerah padat penduduk di sekitar Berlin, Hamburg, dan Saxony sebagai visualisasi dari basis pendukung utama dari partai Sosial Demokrat Jerman, sedangkan untuk kawasan pedesaan lebih banyak dikuasai oleh pendukung partai Zentrum (partai Tengah Jerman).[7]

Teknik kartogram selanjutnya mulai muncul di media populer di Amerika Serikat pada tahun 1911.[8][9] Sebagian besar variasi kartogram di Amerika Serikat digambar agak kasar dibandingkan dengan karya Haack dan Weichel. Seorang ahli kartografer Amerika bernama Erwin Raisz mengklaim menemukan teknik "kartogram statistik persegi panjang".[10][11]

Pada saat Haack dan Weichel menyebut peta mereka dengan sebutan kartogramm, istilah ini merujuk pada semua jenis peta tematik, terutama di kawasan Eropa.[12][13] Tetapi, Raisz dan beberapa akademis kartografer lainnya menyatakan preferensi mereka untuk penggunaan istilah yang terbatas dalam bukunya bahwa makna kartogram telah diadopsi secara bertahap. Pada awalnya, Raisz mendukung penggunaan istilah value-area cartogram (kartogram nilai-area).[14][15]

Tantangan baru kartogram adalah dalam penyusunan bentuk yang terdistorsi untuk otomatisasi komputer. Pada tahun 1963, Waldo R. Tobler telah mengembangkan salah satu algoritma pertama dalam strategi membelokkan ruang itu sendiri daripada distrik yang berbeda.[16] Kemudian, berbagai variasi algoritma telah dikembangkan, namun kartogram masih banyak digunakan secara manual.[1]

Prinsip-prinsip umum sunting

Studi akademis kartogram sering dibandingkan dengan proyeksi peta, karena tujuan kedua metode ini adalah untuk mengubah ruang itu sendiri.[16] Maka, tujuan utama dari kartogram ataupun proyeksi peta adalah mewakili satu atau lebih banyak aspek geografis fenomena seakurat mungkin, namun meminimalkan terjadinya kerusakan kolateral distorsi dalam aspek lain. Dengan menskalakan fitur, melalui kartogram, ukuran fitur akan sebanding dengan variabel selain ukuran sebenarnya.

Seperti halnya proyeksi peta, kartogram dapat dibuat melaui berbagai macam strategi, termasuk dengan metode manual dan bahkan dengan algoritma komputer yang akan menghasilkan hasil berbeda meskipun dari sumber data yang sama. Kualitas setiap jenis kartogram dapat dinilai melalui keakuratan kartogram dalam menskalakan setiap fitur, serta bagaimana kartogram dapat mempertahankan bentuk-bentuk pengenalan dalam fitur. Hal ini biasanya dilihat berdasarkan dua aspek, yakni aspek bentuk (shape) dan topologi geospasial (geospatial topology), dimana aspek ini berguna untuk mempertahankan kedekatan fitur tetangga.[17][18]

Kartogram Area sunting

 
Kartogram dari Jerman, dengan negara bagian dan distrik, dimana ukurannya diubah menurut populasi
 
Kartogram (Gastner-Newman) dunia yang berdekatan dengan tiap negara, diskalakan sebanding dengan luas pertanian organik yang disertifikasi.[19]

Kartogram area merupakan kartogram yang paling banyak dibuat. Kartogram area ini berupa skala dari sekumpulan fitur wilayah, termasuk wilayah distrik administratif seperti kabupaten atau negara, sehingga area dari setiap distrik menjadi berbanding lurus dengan variabel tertentu. Variabel tersebut biasanya mewakili jumlah keseluruhan, seperti jumlah keseluruhan dari penduduk, Produk Domestik Bruto (PDB), atau bisa berupa jumlah keseluruhan dari gerai ritel dari merek atau tipe tertentu. Pemakaian rasio juga dapat digunakan, seperti untuk PDB per kapita atau angka kelahiran.[3] Dari berbagai jenis kartogram, penggunaannya untuk menentukan total populasi merupakan variabel paling banyak digunakan, sehingga muncul istilah untuk variabel ini dengan sebutan "peta isodemografi" (isodemographic map).

Berbagai bentuk strategi dan algoritma membuat kartogram telah diklasifikasikan dengan beberapa cara, umumnya merupakan strategi yang berhubungan dengan pelestarian bentuk dan topologi. Strategi dalam mempertahankan bentuk terkadang disebut sama, meskipun isomorfik (bentuk sama) atau homomorfik (bentuk serupa). Tiga kategori strategi yang umum dipakai ialah; strategi bersebelahan (mempertahankan topologi, distorsi bentuk), non-contiguous (mempertahankan bentuk, distorsi topologi), dan diagram (distorsi keduanya). Taksonomi yang lebih teliti oleh Nusrat dan Kobourov, Markowska, dan lainnya telah dibangun dengan kerangka dasar ini, sebagai upaya untuk menangkap variasi dalam pendekatan yang telah diusulkan dan dalam tampilan hasil.[20][21]

Kartogram multivariat sunting

 
Kartogram mosaik heksagonal hasil pemilu parlemen Kanada 2019, diwarnai dengan partai masing-masing pemenang menggunakan teknik nominal choropleth.

Baik kartogram luas dan linier menyesuaikan geometri dasar peta, tetapi tidak ada persyaratan untuk bagaimana setiap fitur dilambangkan. Ini berarti bahwa simbologi dapat digunakan untuk merepresentasikan variabel kedua menggunakan tipe yang berbeda dari teknik pemetaan tematik.[17] Untuk kartogram linier, lebar garis dapat diskalakan sebagai peta aliran untuk mewakili variabel seperti volume lalu lintas. Untuk kartogram wilayah, biasanya setiap distrik diisi dengan warna sebagai peta koroplet. Sebagai contoh, WorldMapper telah menggunakan teknik ini untuk memetakan topik yang berkaitan dengan masalah sosial global, seperti kemiskinan atau malnutrisi; kartogram berdasarkan jumlah penduduk digabungkan dengan koroplet dari variabel sosial ekonomi, memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca tentang jumlah orang yang hidup dalam kondisi kurang mampu.

Produksi sunting

 
Kartogram yang menunjukkan perkiraan pengeluaran bersih anggaran negara-negara di Uni Eropa dalam euro periode 2007–2013 per kapita, berdasarkan data Eurostat tahun 2007 (Luksemburg tidak ditampilkan).
Kontribusi bersih
  −5000 hingga −1000 euro per kapita
  −1000 hingga −500 euro per kapita
  −500 hingga 0 euro per kapita
Diterima bersih
  0 hingga 500 euro per kapita
  500 hingga 1000 euro per kapita
  1000 hingga 5000 euro per kapita
  5000 hingga 10000 euro per kapita
  10000 euro lebih per kapita

Salah satu kartografer pertama yang menghasilkan kartogram dengan bantuan visualisasi komputer adalah Waldo Tobler dari UC Santa Barbara pada tahun 1960-an. Sebelum munculnya karya Tobler, kartogram masih dikerjakan menggunakan tangan atau dibuat secara manual. Pusat Nasional untuk Analisis dan Informasi Geografis yang terletak di kampus UCSB mengelola jaringan online Cartogram Central tentang kartogram.

Sejumlah paket perangkat lunak dapat menghasilkan kartogram. Sebagian besar alat pembuatan kartogram yang tersedia bekerja bersama dengan alat perangkat lunak GIS lainnya sebagai add-on atau secara independen menghasilkan keluaran kartografik dari data GIS yang diformat untuk bekerja dengan produk GIS yang umum digunakan. Contoh perangkat lunak kartogram termasuk ScapeToad,[22][23] Cart,[24] dan juga Cartogram Processing Tool (sebuah ArcScript untuk ESRI ArcGIS), dimana semuanya menggunakan algoritma Gastner-Newman.[25][26] Sebuah algoritma alternaitf yakni Carto3F,[27] juga diimplementasikan sebagai program independen untuk penggunaan non-komersial pada platform Windows.[28] Program ini juga akan memberikan pengoptimalan pada lembar-karet algoritma Dougenik asli.[29][30] Perangkat CRAN recmap menyediakan implementasi dari algoritma kartogram persegi panjang.

Algoritma sunting

Tahun Penulis Algoritma Tipe Pelestarian bentuk Pelestatian topologi
1973 Tobler Metode peta karet area berdekatan dengan distorsi Iya, tetapi tidak terjamin
1976 Olson Metode Proyektor area tidak berdekatan Iya Tidak
1978 Kadmon, Shlomi Proyeksi Polifokal jarak radial Tidak diketahui Tidak diketahai
1984 Selvin et al. Metode DEMP (Ekspansi Radial Expansion) area berdekatan dengan distorsi Tidak diketahui
1985 Dougenik et al. Metode distorsi lembaran karet[30] area berdekatan dengan distorsi Iya, tetapi tidak terjamin
1986 Tobler Metode Pseudo-Kartogram area berdekatan dengan distorsi Iya
1987 Snyder Magnifying glass azimuthal map projections jarak radial Tidak diketahui Tidak diketahui
1989 Cauvin et al. Piezopleth maps area berdekatan dengan distorsi Tidak diketahui
1990 Torguson Metode Interactive polygon zipping area berdekatan dengan distorsi Tidak diketahui
1990 Dorling Metode Cellular Automata Machine area berdekatan dengan distorsi Iya
1993 Gusein-Zade, Tikunov Line Integral method area berdekatan dengan distorsi Yes
1996 Dorling Circular cartogram area tidak berdekatan Tidak (lingkaran) Tidak
1997 Sarkar, Brown Graphical fisheye views jarak radial Tidak diketahui Tidak diketahui
1997 Edelsbrunner, Waupotitsch Combinatorial-based approach area berdekatan dengan distorsi Tidak diketahui
1998 Kocmoud, House Constraint-based approach area berdekatan dengan distorsi Iya
2001 Keim, North, Panse CartoDraw[31] area contiguous dengan distorsi Iya, jaminan secara algoritmik
2004 Gastner, Newman Metode Diffusion-based[32] area berdekatan dengan distorsi Iya, jaminan secara algoritmik
2004 Sluga Lastna tehnika za izdelavo anamorfoz area berdekatan dengan distorsi Tidak diketahui
2004 van Kreveld, Speckmann Rectangular Cartogram[33] area berdekatan Tidak (persegi panjang) Tidak
2004 Heilmann, Keim et al. RecMap[34] area tidak berdekatan Tidak (persegi panjang) Tidak
2005 Keim, North, Panse Medial-axis-based cartograms[35] area berdekatan dengan distorsi Iya, jaminan secara algoritmik
2009 Heriques, Bação, Lobo Carto-SOM area berdekatan dengan distorsi Iya
2013 Shipeng Sun Opti-DCN[29] dan Carto3F[27] area berdekatan dengan distorsi Iya, jaminan secara algoritmik
2014 B. S. Daya Sagar Mathematical Morphology-Based Cartograms area berdekatan dengan distorsi lokal, tetatpi tidak distorsi global Tidak
2018 Gastner, Seguy, More Metode Fast Flow-Based[36] area berdekatan dengan distorsi Iya, jaminan secara algoritmik

Referensi sunting

  1. ^ a b c Tobler, Waldo (Maret 2004). "Thirty-Five Years of Computer Cartograms". Annals of the Association of American Geographers. 94 (1): 58–73. CiteSeerX 10.1.1.551.7290 . doi:10.1111/j.1467-8306.2004.09401004.x. JSTOR 3694068.  , diakses 31 Desember 2020
  2. ^ "Kartogram". www.kbbi.web.id. Diakses tanggal 7 Desember 2020. 
  3. ^ a b Jacque, Bertin (2011). "Semiology of Graphics: Diagrams, Networks, Maps "English Edition" (Sémiologie Graphique. Les diagrammes, les réseaux, les cartes". ESRI Press. ISBN 9781589482616. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  4. ^ Johnson (2008-12-08). "Early cartograms". indiemaps.com/blog. Diakses tanggal 7 Desember 2020. 
  5. ^ Levasseur, Pierre Émile (1876-08-29). "Memoire sur l'étude de la statistique dans l'enseignenent primaire, secondaire et superieur". Programme du Neuvieme Congrès international de Statistique, I. Section, Theorie et population: 7–32. . Semua pemindaian yang tersedia tidak memperluas gatefold, jadi hanya satu peta dalam rangkaian yang terlihat secara online. Diakses pada 31 Desember 2020
  6. ^ Haack, Hermann; Weichel, Hugo (1903). Kartogramm zur Reichstagswahl. Zwei Wahlkarten des Deutschen Reiches. Justus Perthes Gotha. , diakses 31 Desember 2020
  7. ^ Hennig, Benjamin D. (Nov 2018). "Kartogramm zur Reichstagswahl: An Early Electoral Cartogram of Germany". The bulletin of the Society of University Cartographers. 52 (2): 15–25. , diakses 31 Desember 2020
  8. ^ Bailey, William B. (April 6, 1911). "Apportionment Map of the United States". The Independent. 70 (3253): 722. , diakses 31 Desember 2020
  9. ^ "Electrical Importance of the Various States". Electrical World. 77 (12): 650–651. 19 Maret 1921. , diakses 31 Desember 2020
  10. ^ Raisz, Erwin (Apr 1934). "The Rectangular Statistical Cartogram". Geographical Review. 24 (2): 292–296. doi:10.2307/208794. , diakses 31 Desember 2020
  11. ^ Raisz, Erwin (1936). "Rectangular Statistical Cartograms of the World". Journal of Geography. 34 (1): 8–10. doi:10.1080/00221343608987880. , diakses 31 Desember 2020
  12. ^ Funkhouser, H. Gray (1937). "Historical Development of the Graphical Representation of Statistical Data". Osiris. 3: 259–404. , diakses 31 Desember 2020
  13. ^ Krygier, John. "More Old School Cartograms, 1921-1938". Making Maps: DIY Cartography. Diakses tanggal 7 Desember 2020. 
  14. ^ Raisz, Erwin (1948). "General Cartography, 2nd Edition". hlm. 257. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  15. ^ Raisz, Erwin (1962). Principles of Cartography. McGraw-Hill. hlm. 215-221. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  16. ^ a b Tobler, Waldo R. (Jan 1963). "Geographic Area and Map Projections". Geographical Review. 53 (1): 59–79. doi:10.2307/212809. , diakses 31 Desember 2020
  17. ^ a b Dent (2009). "Cartography: Thematic Map Design, 6th Edition". McGraw-Hill. hlm. 168-187. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-24. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  18. ^ Nusrat, Sabrina; Kobourov, Stephen (2015). "Visualizing Cartograms: Goals and Task Taxonomy". 17th Eurographics Conference on Visualization (Eurovis). Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  19. ^ Paull, John & Hennig, Benjamin (2016) Atlas of Organics: Four Maps of the World of Organic Agriculture Journal of Organics. 3 (1): 25–32.
  20. ^ Nusrat, Sabrina; Kobourov, Stephen (2016). "The State of the Art in Cartograms". Computer Graphics Forum. 35 (3): 619–642. doi:10.1111/cgf.12932.  Special issue: 18th Eurographics Conference on Visualization (EuroVis), State of the Art Report, diakses 31 Desember 2020
  21. ^ Markowska, Anna (2019). "Cartograms - classification and terminology". Polish Cartographical Review. 51 (2): 51–65. doi:10.2478/pcr-2019-0005. , diakses 31 Desember 2020
  22. ^ ScapeToad
  23. ^ "The Art of Software: Cartogram Crash Course". Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Desember 2020. Diakses tanggal 10 Desember 2020. 
  24. ^ Cart: Computer software for making cartograms
  25. ^ Cartogram Geoprocessing Tool
  26. ^ Hennig, Benjamin D.; Pritchard, John; Ramsden, Mark; Dorling, Danny, "Remapping the World's Population: Visualizing data using cartograms", ArcUser (Winter 2010): 66–69 , diakses 31 Desember 2020
  27. ^ a b Sun, Shipeng (2013), "A Fast, Free-Form Rubber-Sheet Algorithm for Contiguous Area Cartograms", International Journal of Geographical Information Science, 27 (3): 567–593, doi:10.1080/13658816.2012.709247  , diakses 31 Desember 2020
  28. ^ Personal Website of Shipeng Sun
  29. ^ a b Sun, Shipeng (2013), "An Optimized Rubber-Sheet Algorithm for Continuous Area Cartograms", The Professional Geographer, 16 (1): 16–30, doi:10.1080/00330124.2011.639613  , diakses 31 Desember 2020
  30. ^ a b Dougenik, James A.; Chrisman, Nicholas R.; Niemeyer, Duane R. (1985), "An Algorithm to Construct Continuous Area Cartograms", The Professional Geographer, 37 (1): 75–81, doi:10.1111/j.0033-0124.1985.00075.x , diakses 31 Desember 2020
  31. ^ Keim, Daniel; North, Stephen; Panse, Christian (2004). "CartoDraw: a fast algorithm for generating contiguous cartograms". IEEE Trans Vis Comput Graph. 10 (1): 95–110. doi:10.1109/TVCG.2004.1260761. PMID 15382701.  , diakses 31 Desember 2020
  32. ^ Gastner, Michael T. and Mark E. J. Newman, "Diffusion-based method for producing density-equalizing maps." Proceedings of the National Academy of Sciences 2004; 101: 7499–7504, diakses 31 Desember 2020
  33. ^ van Kreveld, Marc; Speckmann, Bettina (2004). On Rectangular Cartograms. In: Albers S., Radzik T. (Eds) Algorithms – ESA 2004. ESA 2004. Lecture Notes in Computer Science. Lecture Notes in Computer Science. 3221. hlm. 724–735. doi:10.1007/978-3-540-30140-0_64. ISBN 978-3-540-23025-0. , diakses 31 Desember 2020
  34. ^ Heilmann, Roland; Keim, Daniel; Panse, Christian; Sips, Mike (2004). RecMap : Rectangular Map Approximations. Proceedings of the 10th IEEE Symposium on Information Visualization. hlm. 33–40. doi:10.1109/INFVIS.2004.57. ISBN 978-0-7803-8779-9.  , diakses 31 Desember 2020
  35. ^ Keim, Daniel; Panse, Christian; North, Stephen (2005). "Medial-axis-based cartograms". IEEE Computer Graphics and Applications. 25 (3): 60–68. doi:10.1109/MCG.2005.64. PMID 15943089.  , diakses 31 Desember 2020
  36. ^ Michael T. Gastner; Vivien Seguy; Pratyush More (2018). "Fast flow-based algorithm for creating density-equalizing map projections". Proceedings of the National Academy of Sciences. 115 (10): E2156–E2164. arXiv:1802.07625 . Bibcode:2018arXiv180207625G. doi:10.1073/pnas.1712674115. PMC 5877977 . PMID 29463721. , diakses 31 Desember 2020