Kapal penjelajah Jepang Kako

Kapal penjelajah berat Kekaisaran Jepang

Kako (加古) adalah kapal kedua dalam kelas kapal penjelajah berat Furutaka milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Asal namanya dari Sungai Kako di Prefektur Hyogo, Jepang.

Kako pada tahun 1928
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Kako
Asal nama Sungai Kako
Dipesan 1923 (Tahun Fiskal)
Pasang lunas 5 Desember 1922
Diluncurkan 10 April 1925
Mulai berlayar 20 Juli 1926[1]
Dicoret 15 September 1942
Nasib Tenggelam pada 10 Agustus 1942 oleh USS S-44 dekat Pulau Savo
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal penjelajah kelas-Furutaka
Berat benaman 7.950 ton panjang (8.080 t) (standar)
Panjang 176,8 m (580 ft 1 in)
Lebar
  • 15,8 m (51 ft 10 in) (saat jadi)
  • 16,93 m (55 ft 7 in) (setelah modernisasi)
Sarat air 5,61 m (18 ft 5 in)
Tenaga 102.000 shp (76.000 kW)
Pendorong
Kecepatan 34,5 knot (64 km/h)
Jangkauan 7.000 mil laut (13.000 km) pada 14 knot (26 km/h)
Awak kapal
  • 604 orang (saat jadi)
  • 616-631 orang (1926-1937)
  • 639 orang (setelah modernisasi)
Senjata

(Saat jadi)

Pelindung
  • Sabuk: 76 mm (3,0 in)
  • Geladak: 32–36 mm (1,3–1,4 in)
  • Menara pengawas: 19–25 mm (0,75–0,98 in)
  • Pesawat yang
    diangkut
    1 x Pesawat apung
    Fasilitas penerbangan 1 x Katapel pesawat terbang

    Sejarah militer pada masa Perang Dunia 2 yang dimilikinya sangat identik dengan Furutaka, karena mereka berdua sama-sama tergabung dalam Divisi Penjelajah ke-6 dan misinya pun sama semua, termasuk juga ketika bergabung dalam Armada Mikawa. Perbedaannya hanyalah bahwa Kako sebulan lebih cepat meninggalkan medan perang selamanya dibandingkan Furutaka, karena sebuah insiden torpedo kapal selam Amerika yang diakibatkan oleh lengahnya pengawasan yang diperintahkan oleh Laksamana Madya Aritomo Goto di penjelajah Aoba, pada saat akan melanjutkan perjalanan ke Kavieng sehari setelah kemenangan di Pertempuran Pulau Savo.[2]

    Latar belakang sunting

    Kako dan saudarinya, Furutaka adalah kapal penjelajah berat generasi pertama yang memiliki kecepatan tinggi dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Dibangunnya mereka berdua dimaksudkan oleh Angkatan Laut Jepang untuk menandingi kapal penjelajah intai kelas-Omahamilik US Navy dan kapal penjelajah berat kelas-Hawkinsmilik Royal Navy.

    Konstruksi sunting

    Kako lahir pada 4 April 1925 di Kobe dan merupakan adik dari Furutaka. Berbeda dari kakaknya yang memulai kariernya baru ketika Perang Pasifik pecah, Kako sudah mulai aktif pada masa-masa konfrontasi Jepang dengan China meskipun hanya melakukan latihan-latihan manuver dan operasi militer minor di perairan Tiongkok. Kako dimasukkan pada Skuadron ke-5 sampai tahun 1933. Kako dan kakaknya sempat mengalami refit pada 1929 sampai 1930, meningkatkan kemampuan anti-udaranya dan sedikit mengubah penampilannya. Namun, ia dan Furutaka ditetapkan sebagai kapal cadangan dan harus siaga di Jepang sampai Perang Dunia 2 dimulai.[2]

    Kako mulai mendapatkan rekonstruksi besar besaran pada Juli 1936 di Sasebo Navy Yard yang selesai pada 27 Desember 1937. Pada saat itu 6 meriam 200 mm (7,9 in) laras tunggal diganti dengan tiga meriam 2.032 mm (80 in) laras ganda.

    Karier sunting

    Pada akhir 1941, Kako membentuk Divisi Penjelajah ke-6 dari Armada Pertama dibawah pimpinan Laksamana Madya Aritomo Goto bersama dengan Furutaka, Aoba dan Kinugasa. Saat penyerangan Pearl Harbor ia melakukan dukungan saat Invasi Guam.

    Dari 18 Januari 1942,Divisi Penjelajah ke-6 ditugaskan untuk mendukung pendaratan tentara Jepang di Rabaul, Britania Baru, Kavieng, Irlandia Baru dan patroli sekitar Kepulauan Marshall.

    Pada Maret dan April 1942, Divisi Penjelajah ke-6 membantu Divisi Penjelajah ke-18 dalam melakukan dukungan pendaratan pasukan di Kepulauan Solomon, Pulau Shortland, Kieta, Pulau Manus, Kepulauan Admiralty dan Tulagi dari basis di Rabaul. Saat di Shortland, Kako sempat mengalami serangan dari 4 pesawat Boeing B-17 Flying Fortress tapi tidak mengalami kerusakan sedikitpun.[2]

    Pertempuran Laut Karang sunting

     
    Gambar Furutaka oleh Sekutu.

    Pada Pertempuran Laut Karang, Divisi Penjelajah ke-6 berangkat dari Shortland dan bertemu kapal induk ringan Shōhō. Naasnya, pada 11:00 Shōhō mengalami serangan dari USS Yorktown & Lexington dan tenggelam. Keesokannya serangan dari 2 kapal induk Amerika tadi mengenai Shōkaku dan mengalami kerusakan berat. Dengan Furutaka dan Kinugasa tak mengalami kerusakan, ia mengawal Shokaku ke Truk untuk menjalani perbaikan, sementara Kako & Aoba melakukan bantuan ke konvoi yang mundur saat invasi Port Moresby.

    Setelah mengisi bahan bakar di Shortland pada 9 Mei, Kako terdampar di daerah terumbu karang dekat Queen Carola Harbor, tetapi ia segera dibebaskan. Kako kembali ke Arsenal Angkatan Laut Kure pada 22 Mei 1942 untuk perbaikan dan menuju Truk lalu ke Teluk Rekata dan Pulau Santa Isabel untuk melakukan patroli.

    Saat reorganisasi massal di tubuh Armada Kekaisaran Jepang pada 14 Juli 1942, Kako tergabung pada Armada Kedelapan bersama Furutaka, Aoba, Kinugasa, Chōkai, dan 2 penjelajah ringan (Tenryū dan Yūbari) dan 4 kapal perusak dibawah pimpinan Mikawa Gunichi.

    Pertempuran Pulau Savo sunting

    Pada 8 Agustus 1942, Guadalkanal Utara, Kako meluncurkan Aichi E13A1 "Jake" untuk melakukan pengintaian, tetapi tertembak jatuh oleh SBD milik USS Wasp. Ini terjadi sesaat sebelum Pertempuran Kepulauan Savo dimulai.[2] Pada 9 Agustus Divisi Penjelajah ke-8 melakukan pertempuran malam,pada 23:00 Chōkai dan Kako meluncurkan pesawat apung pengintai, dan menjatuhkan suar untuk menerangi kapal Amerika seketika kapal-kapal Jepang melakukan tembakan. Mereka berhasil menenggelamkan USS Astoria, Quincy, Vincennes dan HMAS Canberra. Sementara penjelajah USS Chicago dan perusak Ralph Talbot & Patterson mengalami kerusakan.

    Tembakan dari Kako berhasil mengenai hangar Vincennes dan meledakkan semua pesawat apungnya. Di sisi Jepang, Chōkaiterkena tembakan 3x, Kinugasa 2x, Aoba 1x sementara Furutaka dan Kako tidak terkena serangan sama sekali.

    Pada 10 Agustus, 4 kapal dari Divisi Penjelajah ke-6 pergi menuju ke Kavieng tanpa kawalan dari kapal perusak. Sementara sisa-sisa dari Armada Penyerang kembali ke Rabaul. Pada 06:50 kapal selam Amerika S-44 melihat Divisi Penjelajah ke-6 melintas kurang dari 900 yard (800 m) dan menembakan 4 torpedo dari 700 yard (600 m) di barisan belakang, yang naasnya, posisi dimana Kako berada.

    Pada 07:08, 3 torpedo mengenai Kako. Yang pertama mengenai turet starboard nomor 1-nya, yang ke-dua di buritan yang merupakan ruangan magazen dan pendidihnya. Semua lubang port-nya terbuka[3] sehingga dalam 5 menit, ia terbalik dan meledak saat air laut masuk ke ruangan pendidihnya.

    Kako tenggelam pada tanggal 10 Agustus 1942 di 02°28′S 152°11′E / 2.467°S 152.183°E / -2.467; 152.183Koordinat: 02°28′S 152°11′E / 2.467°S 152.183°E / -2.467; 152.183 di laut Pulau Simbari pukul 07:15 ke kedalaman 130 kaki (40 m). Aoba, Furutaka dan Kinugasa menyelamatkan Kapten Takahashi dan sebagian besar awak Kako, tetapi tiga puluh empat awaknya tewas.[4]

    Kako dihapus dari daftar angkatan laut pada 15 September 1942.

    Referensi sunting

    1. ^ Lacroix, Japanese Cruisers, hal. 794
    2. ^ a b c d Bob Hackett and Sander Kingsepp (1997). "JUNYOKAN!". combinedfleet.com. Diakses tanggal 11 April 2012. 
    3. ^ Lacroix, Japanese Cruisers, pp. 307
    4. ^ U. S. Navy Dictionary of American Naval Fighting Ships, "U.S.S. SS-242", Web. 24 Feb 2013. http://www.history.navy.mil/danfs/s1/s-44.htm Diarsipkan 2012-11-04 di Wayback Machine.

    Bacaan lanjutan sunting

    Pranala luar sunting

      Media terkait Kapal penjelajah Jepang Kako di Wikimedia Commons