Kanibalisme anak-anak
Kanibalisme anak-anak atau kanibalisme janin adalah tindakan memakan anak-anak atau janin.
Tuduhan praktek ritual sunting
Kasus modern sunting
Tiongkok sunting
Kontroversi menyeruak saat artis Zhu Yu mengklaim bahwa ia menyiapkan, memasak dan memakan jenazah manusia sungguhan, termasuk janin,[1] sebagai sebuah penampilan artistik.[2] Penampilan yang disebut "Memakan orang" itu ia klaim untuk menentang kanibalisme.[3] Itu disebut sebagai "seni kejut".[4][5] Kementerian Budaya Tiongkok menganggapnya sebagai ancaman bagi tatanan sosial dan kesehatan spiritual bangsa Tiongkok, mencekal pameran-pameran yang melibatkan budaya, pelecehan hewan, mayat, dan menyoroti kekerasan dan seksualitas[6] dan Zhu Yu digugat atas perbuatannya.[7][8] Untuk kasus serupa di Kanada, lihat Rick Gibson.
Snopes dan situs legenda urban lainnya menyatakan bahwa "janin" yang dipakai oleh Zhu Yu lebih tampak dibuat dari badan bebek dan kepala boneka.[9][9][10][11][12][13][12][14][13][14][15][16][17][18][19][20] Gambar-gambar lainnya dari pameran seni lainnya secara salah kaprah diedarkan bersama dengan foto-foto Zhu Yu dan diklaim sebagai bukti sup janin.[21]
Para kritikus memandang rumor tersebut sebagai bentuk fitnah darah, atau penuduhan terhadap orang yang dimusuhi sebagai pemakan anak-anak, dan menuduh negara-negara menggunakannya pada tingkat politik.[22]
Korea sunting
Pil-pil kapsul yang diisi dengan daging bayi manusia dalam bentuk bubuk dipakai oleh orang Korea Selatan dari etnis Korea yang tinggal di Tiongkok, yang berusaha untuk menyeludupkannya ke Korea Selatan dan memakan kapsul-kapsul itu atau mengedarkannya ke warga negara etnis Korea Tiongkok lainnya yang tinggal di Korea Selatan.[23][24][25]
Lihat pula sunting
Sumber sunting
- ^ "Baby-eating photos are part of Chinese artist's performance - Taipei Times". www.taipeitimes.com. Diakses tanggal 2015-11-21.
- ^ Rojas, Carlos. (2002). Cannibalism and the Chinese Body Politic: Hermeneutics and Violence in Cross-Cultural Perception. Post Modern Culture, 12 (3). Retrieved July 8, 2006. http://www3.iath.virginia.edu/pmc/text-only/issue.502/12.3rojas.txt
- ^ Emery, D. "Do They Eat Babies in China?". About.com>. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-16. Diakses tanggal 2009-01-09.
- ^ Berghuis 2006, p. 163.
- ^ Davis 2009, p. 729.
- ^ New China, new art; Munich ; New York: Prestel, c2008.
- ^ "录像作品《朱昱侮辱尸体案》文字记录". 2004-06-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 4, 2004. Diakses tanggal 2015-11-21.
- ^ "朱昱_互动百科". www.baike.com. Diakses tanggal 2015-11-21.
- ^ a b http://www.snopes.com/horrors/cannibal/fetus.asp
- ^ http://www.snopes.com/horrors/cannibal/fetus.htm
- ^ http://www.hoaxorfact.com/Crime/chinese-eat-baby-soup-for-sex-facts-analysis.html
- ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-16. Diakses tanggal 2017-03-19.
- ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-18. Diakses tanggal 2017-03-19.
- ^ a b http://www.snopes.com/horrors/cannibal/flime.asp
- ^ http://blog.hiddenharmonies.org/2012/05/08/so-they-eat-babies/
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-23. Diakses tanggal 2017-03-19.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-23. Diakses tanggal 2017-03-19.
- ^ https://www.youtube.com/watch?v=6H9wNWdOFWQ
- ^ http://pmc.iath.virginia.edu/issue.502/12.3rojas.html
- ^ http://pmc.iath.virginia.edu/text-only/issue.502/12.3rojas.txt
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-06. Diakses tanggal 2017-03-19.
- ^ Dixon, Miss Poppy (10.2000). "Eating Fetuses: The lurid Christian fantasy of godless Chinese eating "unborn children."". Diarsipkan dari versi asli tanggal March 13, 2008. Diakses tanggal 12 December 2010.
- ^ "Pills filled with powdered human baby flesh found by customs officials". The Telegraph. 7 May 2012.
- ^ "S Korea cracks down on 'human flesh capsules'". Al Jazeera. 7 May 2012.
- ^ Leigh, Rob (7 May 2012). "Sickening foetus trade: South Korea orders crackdown on human flesh capsules 'made from dead babies' smuggled in from China". Mirror Online.