Kabupaten Kayong Utara

kabupaten di Indonesia, di pulau Kalimantan

Kabupaten Kayong Utara (Melayu Jawi: كابوڤاتين كيوڠ اوتارا) adalah kabupaten di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Sukadana. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007. Kabupaten Kayong Utara adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8 Desember 2006. Jumlah penduduk Kayong Utara pada tahun 2021 sebanyak 128.009 jiwa.Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ketapang.[2]

Kabupaten Kayong Utara
Transkripsi bahasa daerah
 • Abjad Jawiكابوڤاتين كيوڠ اوتارا
Masjid Agung Oesman Al-Khair Sukadana
Masjid Agung Oesman Al-Khair Sukadana
Lambang resmi Kabupaten Kayong Utara
Julukan: 
Negeri Bertuah
Peta
Kabupaten Kayong Utara di Kalimantan
Kabupaten Kayong Utara
Kabupaten Kayong Utara
Peta
Kabupaten Kayong Utara di Indonesia
Kabupaten Kayong Utara
Kabupaten Kayong Utara
Kabupaten Kayong Utara (Indonesia)
Koordinat: 1°26′14″S 110°47′52″E / 1.43711°S 110.79781°E / -1.43711; 110.79781
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Barat
Tanggal berdiri26 Juni 2007; 16 tahun lalu (2007-06-26)
Dasar hukumUU No. 6 Tahun 2007[1]
Ibu kotaSukadana
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 6
  • Desa: 43
Pemerintahan
 • BupatiCitra Duani
 • Wakil BupatiEffendi Ahmad
Luas
 • Total4.568,26 km2 (1,763,82 sq mi)
Populasi
 • Total128.009
 • Kepadatan28/km2 (70/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 95,50%,
Kristen 1,75%
- Protestan 1,20%
- Katolik 0,55%
Buddha 1,07%
Hindu 0,43%
Lainnya 1,25%[3]
 • IPMKenaikan 62,90 (2021)
Sedang[4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
6111
Pelat kendaraanKB xxxx Z*
Kode Kemendagri61.11
DAURp 511.417.446.000,00- (2020)[5]
Situs webwww.kayongutarakab.go.id

Geografi sunting

Batas Wilayah sunting

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Ketapang dan Selat Karimata
Timur Kabupaten Ketapang
Selatan Kabupaten Ketapang dan Selat Karimata
Barat Selat Karimata

Pemerintahan sunting

Daftar Bupati sunting

No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Bupati
Drs. H.
Syarif Umar Alkadrie
2007
2008
[Ket. 1]
1
H.
Hildi Hamid
25 Juni 2008
25 Juni 2013
1
Ir. H.
Muhammad Said Tihi
25 Juni 2013
25 Juni 2018
2
[6]
Idrus
S.Sos
Drs. H.
Syarif Yusniarsyah
M.Si.
25 Juni 2018
19 September 2018
[Ket. 2]
2
Drs.
Citra Duani
19 September 2018
Petahana
3
[Ket. 3]
H.
Effendi Ahmad
S.Pd.I
Catatan
  1. ^ Penjabat bupati
  2. ^ Penjabat bupati[7]
  3. ^ Bupati definitif[8]

Dewan Perwakilan sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kayong Utara dalam dua periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019[9] 2019-2024[10]
PKB 3   2
Gerindra 2   1
PDI-P 2   1
Golkar 2   3
NasDem 3   2
PKS 1   2
Perindo (baru) 2
PPP 3   2
PAN 2   1
Hanura 1   3
Demokrat 4   4
PBB 1   0
PKPI 1   2
Jumlah Anggota 25   25
Jumlah Partai 12   12

Kecamatan sunting

Kabupaten Kayong Utara terdiri dari 6 kecamatan dan 43 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 122.311 jiwa dengan luas wilayah 4.568,26 km² dan sebaran penduduk 27 jiwa/km².[11][12]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kayong Utara, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Desa
Daftar
Desa
61.11.06 Kepulauan Karimata 3
61.11.04 Pulau Maya 5
61.11.05 Seponti 6
61.11.02 Simpang Hilir 12
61.11.01 Sukadana 10
61.11.03 Teluk Batang 7
TOTAL 43

Demografi sunting

 
Atraksi barongsai di Kelenteng Sukadana

Kayong Utara memiliki populasi minoritas Tionghoa dengan mayoritas penduduk asli. Sebagian besar penduduk Tionghoa di Kayong Utara adalah Teochew atau Hakka. Penduduk asli Indonesia yang tinggal di sana sebagian besar adalah keturunan Melayu. Dalam hal tutur kata, sebagian besar warga Kayong Utara menggunakan jenis aksen Melayu dalam bahasa Indonesia mereka, yang agak mirip dengan yang digunakan di Malaysia.

Pariwisata sunting

Pantai Pulau Datok sunting

Pantai Pulau Datok adalah salah satu taman wisata alam yang ramai dikunjungi pada saat liburan atau hari biasa. Kawasan ini tergolong ramai bahkan dapat disebut sebagai tempat wisata yang nomor satu (terbanyak pengunjungnya). Tiap tahun wisata pantai ini menyedot ribuan pengunjung yang datang dari berbagai kecamatan di wilayah kabupaten Ketapang. Pantai yang teletak di kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) ini memiliki panorama alam yang indah. Perpaduan antara pantai dan bukit serta teluk merupakan tempat yang ideal untuk parawisata. Pada saat musim liburan dan lebaran, pengunjung akan semakin banyak datang ke pantai Pulau Datok.

Seiring dengan kepedulian pemerintah yang mulai sadar akan potensi pariwisata yang telah ada sejak zaman nenek moyangnya ini, Pantai Pulau Datok (PaPuTok)telah mulai nampakkan keindahan pantai yang tidak kalah bersaing dengan pantai-pantai terbaik Indonesia. Namun Sayang berita menggembirakan ini belum diketahui banyak orang di dalam maupun di luar negeri,sehingga belumbanyak pendapatan daerah yang dapat di ambil dari sektor yang paling potensial di KKU ini.

Oleh karena itu perlu diadakannya iklan yang banyak dan gencar di media Elektronik seperti Televisi (TV), sehingga dapat menarik minat wisatawan domestik maupun asing. Dan Jika Pemerintah KKU dapat menunjuk pengelola yang berkompeten, maka bukan tidak mungkin melalui iklan yang gencar ini akan membangkitkan angka kunjungan ke Kabupaten yang baru terbentuk sejak tahun 2007 ini.

Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota Sukadana juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Dengan menggunakan sepeda motor pengunjung sudah dapat mendatangi daerah wisata ini. Dari kabupaten Ketapang saja jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 86 km. Jalan menuju pantai ini relatif baik dengan telah diaspalnya jalan menuju kawasan ini.

Letak objek wisata ini juga bisa ditempuh melalui jalan air. Bila anda dari kota Pontianak dapat menuju kawasan ini menggunakan speed boat dari “pelabuhan SENG HI” ke Sukadana, kemudian dilanjutkan dengan perjalan darat sekitar 3 km. Speed boat ini tersedia tiap hari dengan tarif Rp. 175 ribu rupiah, berangkat tiap jam 9 dari palabuhan Speed SENG HI (Depan Vihara).

 
Indahnya Pantai Pulau Datok

Kota Sukadana sunting

 
Tarian naga liong di Sukadana

Biasanya pada bulan Desember - Januari merupakan saat yang tepat untuk melakukan wisata mengunjungi kota tertua di Kalimantan Barat ini karena pada bulan-bulan ini penduduk setempat sedang melakukan panen durian. Biasanya tiap panen besar atau disebut buah raya penduduk banyak membuat dodol durian yang di daerah setempat disebut lempok, lempok-lempok produksi Kabupaten Kayong Utara ini sudah sering dipamerkan pada acara-acara jajanan daerah, bahkan sudah menembus pasar dunia.

Durian asli dari daerah ini juga sering dijual keluar kabupaten dan biasanya tujuan utamanya ke daerah Kabupaten Ketapang. Selain memiliki rasa yang khas durian dari Sukadana ini juga memiliki keanekaragaman varitasnya (variant), sehingga cocok untuk para ilmuwan yang akan meneliti buah durian di kawasan ini.

Tak hanya durian, monyet, hewan dan orang utan (Pongo pygmaeus) pada saat panen durian juga datang ke kebun-kebun buah pada siang hari, sehingga saat ini juga merupakan saat yang tepat untuk meneliti perilaku satwa orang hutan langsung di habitatnya. Jadi sambil berwisata kuliner pegunjung juga dapat menikmati kehidupan binatang liar yang tedapat di daerah Sukadana ini.

Untuk mendukung pelancong ke daerah ini pemerintah juga telah memperbaiki sarana jalan dan fasilitas pendukung lainnya. Pemerintah Kota juga telah mendatangkan investor untuk membuat hotel sebagai sarana untuk menginap. Dengan adanya pembangunan hotel ini maka fasilitas kota ini akan semakin lengkap sehingga mendukung kenyamanan para pelancong. Adapun letak hotel yang sedang dibangun ini berada di tepi pantai sehingga akan menambah kesan eksotiknya, pemandangan yang ada di pantai Pulau Datok ini pun tidak kalah indahnya dengan pantai-pantai di daerah lain di Indonesia.

Selain wisata pantai, eko tourism juga mempunyai prospek di daerah Kabupaten Kayong Utara ini. Pantai yang terletak di Kecamatan Sukadana ini merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Palung sehingga keanekaragaman hayati di kawasan ini juga terkenal di seluruh dunia.

Pranala luar sunting

Referensi sunting

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama UU
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 1 Agustus 2021. 
  3. ^ "Penduduk Menurut Wilayah Dan Agama Yang Dianut Di Kabupaten Kayong Utara". sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-09. Diakses tanggal 1 Agustus 2021. 
  4. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021" (pdf). www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 7 Maret 2022. 
  5. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 1 Agustus 2021. 
  6. ^ "Hildi Hamid Pimpin Upacara di Hari Pertama Ngantor". Tribunnews.com. Tribun Pontianak Online. 26 Juni 2013. Diakses tanggal 10 Desember 2016. 
  7. ^ "Syarif Yusniarsyah Jabat Pj Bupati Kayong Utara". Tribunnews.com. Tribun Pontianak Online. 25 Juni 2018. Diakses tanggal 2 Agustus 2018. [pranala nonaktif permanen]
  8. ^ Hamdan Darsani (19 September 2018). Madrosid, ed. "Resmi Dilantik, Citra Duani Siap Bangun Kayong Utara". Tribunnews.com. Tribun Pontianak Online. Diakses tanggal 1 Oktober 2018. [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Perolehan Kursi DPRD Kayong Utara 2014-2019
  10. ^ Perolehan Kursi DPRD Kayong Utara 2019-2024
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar sunting