KRI Malahayati (362)

kapal milik Angkatan Laut Republik Indonesia
KRI Malahayati-362 after modernization 2020KRI Malahayati setelah program modernisasi
Karier (ID) Indonesia
ProduksiWilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda
Mulai dibuat
Diluncurkan 19 Juni 1978
Harga Unit -
Dibeli1980 oleh TNI Angkatan Laut
Status Masih bertugas
Karakteristik umum
Berat benaman 1.450 ton
Panjang 11.342 meter (37.211,29 ft)
Lebar 1.251 meter (4.104,33 ft)
Draft457 meter (1.499,34 ft)
Tenaga penggerak1 boiler 22,360 shp
Kecepatan maksimum 30 knot
Awak kapal 82 orang

KRI Malahayati (362) merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Fatahillah milik TNI AL. Dinamai menurut Malahayati, seorang laksamana perempuan pertama di dunia modern yang berasal dari Aceh.

KRI Malahayati merupakan sebuah fregat yang dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1980 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan antikapal permukaan, antikapal selam dan antipesawat udara. Termasuk dalam kelas Fatahillah bersama KRI Malahayati antara lain KRI Fatahillah (361), dan KRI Nala (363).

Data teknis sunting

KRI Malahayati memiliki berat 1.450 ton. Dengan dimensi 83.85 meter x 11.1 meter x 3.3 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel jelajah bertenaga 8.000 bhp dengan kecepatan jelajah 21 knot dan 1 boost gas turbine dengan22.360 shp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 30 knot. Diawaki oleh maksimal 82 pelaut.[butuh rujukan]

Persenjataan sunting

KRI Malahayati dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah:[butuh rujukan]

  1. 4 peluru kendali permukaan-ke-permukaan Aerospatiale MM-38 Exocet dengan jangkauan maksimum 42 Km, berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 165 Kg.
  2. 1 meriam Bofors 120/62 berkaliber 120mm (4.7 inchi) dengan kecepatan tembakan 80 rpm, jangkauan 18.5 Km dengan sistem pemandu tembakan Signaal WM28. di haluan
  3. 1 meriam Bofors 40 mm. di buritan
  4. 2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 KM untuk target udara.
  5. 12 torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
  6. Mortir anti kapal selam Bofors 375mm laras ganda.

Sensor dan elektronis sunting

KRI Malahayati dilengkapi radar Racal Decca ARPA BridgeMaster250 untuk surface search dan Signaal DA 05 untuk air and surface search. Radar pemandu tembakan Signaal WM 28. Sistem sonarnya menggunakan Signaal PHS 32 (Hull Mounted). Sistem pengecoh menggunakan 2 Knebworth Corvus 8-tubed launchers dan 1 T-Mk 6 torpedo decoy. Electronic Support Measures (ESM) dari tipe DR-3000 (Dalam proses pemasangan) menggantikan Susie yang telah uzur. Pemandu tembakan optronik dari jenis Liod Mk1.[butuh rujukan]

Operasi sunting

Pada tanggal 15-28 Agustus 2002 KRI Malahayati ikut serta dalam latihan Dalla-2002 di Laut Jawa. Dalam kesempatan ini KRI Malahayati menembakkan sebuah rudal Exocet.[butuh rujukan]

Komandan sunting

  • Letkol Laut (P) Nurulloh Zemy Prasetyo, M.Sc. (2022)
  • Letkol Laut (P) Mochamad Fuad Hasan, S.E., M.M.D.S. (2022-2023)
  • Letkol Laut (P) Irwin Kurniady (2023-Sekarang)

Pranala luar sunting