Jipsin

sandal tradisional Korea dari jerami

Jipsin (짚신) adalah jenis sepatu tradisional Korea yang terbuat dari jerami.[1][2] Istilah jipsin juga diberikan untuk sepatu tradisional yang terbuat dari bahan kain dan rami. Jipsin diperkirakan telah dikenakan oleh orang Korea sejak zaman Tiga Kerajaan (37 SM-668- M).[1] Dalam beberapa lukisan kuno, sering digambarkan seorang pengelana yang bepergian menggantungkan sepatu jerami di punggung. Pada masa Dinasti Joseon (1397-1910) sebagian besar rakyat menjadikan jipsin sebagai alas kaki mereka sehari-hari.[1] Karena pada masa itu, rakyat Korea sebagian besar bekerja di bidang pertanian, bahan jerami untuk membuat jipsin dapat dengan mudah ditemukan.[1] Biasanya mereka membuat jipsin pada musim dingin, saat tidak turun ke ladang untuk bercocok tanam.

Jipsin

Dalam proses pembuatannya, bagian alas terlebih dirajut, sementara bagian pinggiran kemudian. Jipsin dibuat agak longgar dan menutupi hanya dari bagian jari sampai pertengahan kaki pemakai. Salah satu jenis jipsin adalah mituri, yang terbuat dari bahan rajutan kain rami. Pada masa lalu, jenis jipsin ini digunakan oleh kaum bangsawan. Pada masa kini jipsin masih tetap dikenakan, salah satunya pada upacara berkabung. Orang yang sedang berkabung mengenakan sepatu jerami dan pakaian dari kain rami untuk menunjukkan rasa dukacita.

Referensi sunting

  1. ^ a b c d An Illustrated Guide to Korean Culture - 233 traditional key words. Seoul: Hakgojae Publishing Co. 2002. hlm. 136-134. ISBN 89-8546-98-1 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  2. ^ (Inggris)Jipsin, Korean straw shoes, joongangdaily. Diakses pada 10 Juni 2010.