Jean Astruc

dokter asal Perancis

Jean Astruc (19 Maret 1684 – 5 Mei 1766) adalah seorang profesor bidang kedokteran di Montpellier dan Paris, yang menulis makalah bagus pertama mengenai penyakit sifilis dan sejumlah penyakit kelamin, serta sebuah buku yang diterbitkan secara anonim mengenai Alkitab, yang berperan fundamental dalam sejarah tekstual kritik Kitab Suci. Astruc adalah orang pertama yang mencoba menunjukkan — menggunakan teknik analisis tekstual yang sering dipakai untuk mempelajari karya klasik sekuler — sebuah teori bahwa Kitab Kejadian disusun dari sejumlah sumber atau tradisi tulisan, suatu pendekatan yang disebut "Hipotesis dokumen" (documentary hypothesis).

Jean Astruc

Riwayat hidup sunting

Jean Astruc adalah putra seorang pendeta Protestan yang berpindah menjadi penganut Katolik,[1] meskipun keluarga Astruc berketurunan Yahudi dari abad pertengahan. Astruc mendapat pendidikan di Montpellier, salah satu sekolah kedokteran terkemuka di Eropa pada permulaan zaman modern. Disertasinya dan penerbitan perdananya, diserahkan ketika ia baru berusia 19 tahun, adalah mengenai dekomposisi, dan mengandung banyak rujukan ke riset terakhir tentang paru-paru oleh Thomas Willis dan Robert Boyle. Setelah mengajar di sekolah kedokteran Montpellier ia menjadi anggota pengajar fakultas kedokteran di Universitas Paris. Banyak tulisannya di bidang kedokteran, atau materi untuk sejarah pendidikan kedokteran di Montpellier, sekarang dilupakan, tetapi sebuah karya yang diterbitkan secara anonim pada tahun 1753 memberikan reputasi permanen baginya. Buku ini berjudul Conjectures sur les mémoires originauz don't il paroit que Moyse s'est servi pour composer le livre de la Génèse. Avec des remarques qui appuient ou qui éclaircissent ces conjectures ("Konjektur tentang dokumen asli yang tampaknya digunakan Musa untuk menyusun Kitab Kejadian. Dengan catatan yang mendukung atau memberikan ilham mengenai konjektur-konjektur tersebut"). Di sampul buku dengan hati-hati ditulis tempat penerbitannya di Brussels, Belgia, aman dari jangkauan pemerintah Prancis.[2]

Langkah ini tepat karena di tempat asal Astruc di wilayah Langudoc terjadi pemaksaan "re-Katolikasi" ("re-Catholicization"; kembali menjadi Katolik) sebagai langkah melawan Reformasi (Counter-Reformation), ketika kelompok Protestan "Camisards" dideportasi atau dikirim ke tempat penggantungan, dan were being deported or sent to the galleys, belum lama berselang. Pada masa hidup Astruc sendiri, para penulis Encyclopédie bekerja di bawah tekanan kuat dan secara rahasia, karena Gereja Katolik tidak memberikan keleluasaan untuk mengkritik Alkitab. Hal ini merupakan ironi karena Astruc memandang dirinya sebagai pendukung ortodoksi yang fundamental; hal yang dianggap tidak ortodoks dari tindakannya bukan untuk menyangkal Musa sebagai penyusun Kitab Kejadian, melainkan untuk membela pendapat ini. Pada abad sebelumnya sejumlah pakar seperti Thomas Hobbes dan Baruch Spinoza menulis daftar panjang mengenai inkonsistensi, kontradiksi dan anakronisme dalam kitab Taurat, serta menggunakannya untuk menyatakan bahwa Musa tidak mungkin merupakan penulis seluruh lima kitab. Astruc sangat marah atas "penyakit pada abad yang lalu", dan bertekad untuk menggunakan ilmu modern pada abad ke-18 untuk menyangkal pendapat abad ke-17 itu. Menggunakan metode yang sudah digunakan dengan pasti untuk mempelajari sastra klasik dengan menyaring serta membandingkan tulisan-tulisan yang berbeda, Astruc menyusun kolom-kolom paralel dan menempatkan ayat-ayat ke dalam masing-masing kolom menurut apa yang dicatatnya sebagai ciri khas teks Kitab Kejadian: apakah ayat itu menggunakan istilah "YHWH" (Yahweh) atau istilah "Elohim" (Allah) untuk menyebut Allah, dan apakah ada "doublet" (kisah yang sama diceritakan lebih dari satu kali, misalnya kisah penciptaan manusia dan kisah Sara dua kali diambil oleh raja asing). Astruc menemukan ada 4 dokumen dasar di Kitab Kejadian, yang disusunnya dalam 4 kolom, menyatakan bahwa Musa menulis kitab Kejadian mulanya dengan cara demikian, dalam gambaran 4 Injil di Perjanjian Baru, dan kemudian penyunting yang lain menggabungkannya menjadi satu kesatuan tulisan, mengakibatkan pengulangan dan inkonsistensi yang dikemukakan oleh Hobbes, Spinoza dan lain-lain.[3]

Karya Astruc kemudian dikembangkan oleh sejumlah pakar Jerman, karena suasana intelektual yang lebih bebas dan kemudian dari pakar-pakar Jerman tersebut dibentuklah landasan eksegesis kritikal modern untuk Perjanjian Lama dan Baru.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Rogerson, John W. (2007). "Astruc, Jean". Dalam McKim, Donald K. Dictionary of major biblical interpreters (edisi ke-2nd). Downers Grove, Ill.: IVP Academic. ISBN 978-0-8308-2927-9. 
  2. ^ Tidak semua buku-buku pada abad ke-18 yang menyebut percetakan di Amsterdam atau Jenewa, dua dari tempat-tempat yang terkemuka, benar-benar dicetak di luar Prancis. Ditulis demikian adalah untuk keamanan, karena pemerintah Prancis sangat anti terhadap publikasi yang berhubungan dengan Alkitab yang tidak disetujui gereja resmi pada waktu itu.
  3. ^ Gordon Wenham, "Exploring the Old Testament: Volume 1: The Pentateuch" (2003), p.62-63

Sumber sunting

Pustaka tambahan sunting