Jayanthi Kuru-Utumpala

orang Sri Lanka pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest


Jayanthi Kuru-Utumpala (bahasa Sinhala: ජයන්ති කුරු උතුම්පාල) (lahir 3 September 1979) adalah seorang perempuan petualang, pemanjat tebing profesional, serta aktivis hak-hak perempuan dan LGBT asal Sri Lanka.[1] Dia merupakan orang Sri Lanka pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest pada tanggal 21 Mei 2016.[2] Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan penelitian gender dan hak-hak perempuan. Dia sempat bekerja sama dengan sesama pendaki gunung Johann Peries untuk beberapa ekspedisi.[3]

Jayanthi Kuru-Utumpala
Jayanthi Kuru-Utumpala mengibarkan bendera Sri Lanka di puncak Gunung Everest pada pukul 5.03 pagi tanggal 21 Mei 2016
Informasi pribadi
Nama lahirJayanthi Kuru-Utumpala
Pekerjaan utamaAdvokat hak-hak perempuan, pendaki gunung
Lahir3 September 1979 (umur 44)
Kolombo, Provinsi Barat, Sri Lanka
Kewarganegaraan Sri Lanka
Karier
Pencapaian terkenalOrang Sri Lanka pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest
Perempuan Sri Lanka pertama yang mencapai Imja Tse setinggi 6,189 m
Rekan yang terkenalJohann Peries

Kehidupan awal sunting

Jayanthi Kuru-Utumpala lahir pada tanggal 3 September 1979 di Kolombo. Ayahnya bernama Nissanka yang bekerja sebagai insinyur mesin, sedangkan ibunya Jacinta merupakan seorang manajer di industri perhotelan. Dia disebut sebagai orang yang tak kenal rasa takut ketika usianya masih muda oleh kakaknya. Pada masa kecil, teman-temannya mengatakan bahwa ia adalah perempuan yang tomboi karena penampilannya mirip dengan anak laki-laki dan dia pernah diperingati oleh teman-temannya bahwa kelak otot bisep dan trisepnya akan berkembang karena kebiasaannya memanjat pohon dan mendaki gunung.[4]

Karier sunting

Dia belajar di Bishop's College pada tahun 1984 untuk pendidikan dasarnya serta melanjutkan pendidikan menengahnya di sekolah yang sama sampai tahun 1998. Setelah menyelesaikan sekolahnya, ia mengejar diploma dalam bidang jurnalisme dan komunikasi di Institut Yayasan Sri Lanka pada tahun 1999, kemudian di Universitas Delhi pada tahun 2000. Jayanthi memperoleh gelar BA dan sarjana di bidang sastra Inggris pada tahun 2003. Dia juga memperoleh diploma pasca sarjana pada tahun 2007 pada studi perempuan di Universitas Kolombo.[5] Jayanthi juga memenangkan beasiswa untuk belajar di Universitas Sussex, Inggris dan memperoleh gelar Master of Arts dari universitas tersebut pada tahun 2009.[6]

Dia melakukan penelitian studi gender, terutama tentang hak-hak perempuan, sambil mengejar studi yang lebih tinggi. Sejak tahun 2003, ia telah menjadi anggota utama Gerakan Perempuan Sri Lanka, serta menjadi bagian dari Women and Media Collective.[7] Dia menjabat sebagai spesialis gender dan seksualitas di Care International Sri Lanka pada bulan April 2015. Pada 2016, ia diangkat sebagai duta besar goodwill pertama untuk hak-hak perempuan di Sri Lanka oleh Chandrani Bandara Jayasinghe.[8][9]

Dia bekerjasama dengan Johann Peries pada tahun 2011 untuk melakukan beberapa ekspedisi, termasuk mendaki ke puncak Puncak Adam, Imja Tse pada tahun 2012, Kilimanjaro pada tahun 2014, dan Gunung Everest pada tahun 2016. Ia juga menyelesaikan ekspedisi di Paarl Rocks (Stellenbosch), Arneles Mendoza (Argentina), Pirenia (Spanyol), dan Ben Nevis (Inggris).[10]

Pada bulan Februari 2019, ia bersama dengan Johann secara resmi menjadi duta merek Bank Nasional Hatton.[11] Pada Juni 2020, ia ditunjuk sebagai salah satu anggota satuan tugas kepresidenan yang ditunjuk oleh Presiden Gotabaya Rajapaksa sebagai tanggapan untuk mengatasi pandemi COVID-19 di Sri Lanka.[12]

Ekspedisi Gunung Everest sunting

Pada April 2016, Jayanthi dan Johann mengumumkan bahwa mereka sedang dalam misi pendakian Gunung Everest. Dia bersama dengan Peries membentuk kampanye Ekspedisi Everest Sri Lanka tahun 2016.[13] Ekspedisi tersebut menelan biaya sekitar $136.000, didukung oleh perusahaan pendakian gunung International Mountain Guides, yang memberikan mereka dukungan panduan, dukungan Sherpa, logistik, makanan, dan akomodasi selama pendakian mereka. Kuru-Utumpala dan Peries didampingi oleh Sherpa Nepal yaitu Ang Karma (Kuru-Utumpala) dan Ang Pasang (Peries).[14][15][16]

Kuru-Utumpala berhasil menaklukan puncak Gunung Everest pada pukul 5.03 pagi pada tanggal 21 Mei 2016, sementara Johann tidak dapat menyelesaikan pendakiannya karena tangki oksigennya habis saat ia berada pada 400 meter sebelum puncak. Peries mencapai ketinggian 8.400 m, yang berada di luar Kamp IV (kamp terakhir di rute pendakian selatan).[17][18] Jayanthi menjadi orang Sri Lanka pertama sekaligus perempuan Sri Lanka pertama yang menaklukkan Gunung Everest. Pencapaian Jayanthi Kuru-Utumpala tersebut turut menjadikan Sri Lanka sebagai negara keempat di dunia setelah Polandia, Kroasia, dan Afrika Selatan, di mana seorang perempuan menjadi orang pertama yang mencapai puncak Gunung Everest.[13]

Gelar kehormatan sunting

Pada tahun 2017, Jayanthi masuk dalam daftar 100 perempuan yang menginspirasi dan berpengaruh di seluruh dunia BBC.[19] Pada bulan Maret 2019, ia dinobatkan sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di antara para perempuan pencetus perubahan di Sri Lanka, oleh Parlemen Sri Lanka bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.[20][21]

Referensi sunting

  1. ^ "Life Online - Jayanthi." Life Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  2. ^ Zaltzman, Julia; Zaltzman, Julia (10 Juli 2019). "She's the First Sri Lankan (Woman) to Climb Mt. Everest". Robb Report (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  3. ^ "එවරස්ට් ගිය ජයන්ති යලි කත්මණ්ඩු අගනුවරට". Hiru News (dalam bahasa Sinhala). 25 Mei 2016. Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  4. ^ "After Everest: can mountaineering tackle gender myths in Sri Lanka?". openDemocracy (dalam bahasa Inggris). 29 Juni 2017. Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  5. ^ "Jayanthi Kuru-Utumpala - Academia.edu". independent.academia.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-05. Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  6. ^ "Jayanthi Kuru-Utumpala – reconference" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  7. ^ "Women's rights activists respond to recent events in relation to women and justice in Sri Lanka | Daily FT". Daily FT (Sri Lanka) (dalam bahasa Inggris). 16 November 2019. Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  8. ^ "Jayanthi Kuru-Utumpala appointed as goodwill ambassador". fis.edu.hk (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  9. ^ "Ambassadorship presented to Jayanthi Kuru-Utumpala by the Minister of Women's Affairs". Women and Media Collective (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  10. ^ "Reach your peak: Jayanthi Kuru-Utumpala shares her story". Daily FT (Sri Lanka) (dalam bahasa Inggris). 20 September 2016. Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  11. ^ "HNB ties up Johann Peries and Jayanthi Kuru-Utumpala as brand ambassadors". bizenglish.adaderana.lk. 22 Februari 2019. Diakses tanggal 23 Juni 2020. 
  12. ^ "Civil society issues statement on Presidential Task Forces | Daily FT". Daily FT (Sri Lanka) (dalam bahasa Inggris). 19 Juni 2020. Diakses tanggal 23 Juni 2020. 
  13. ^ a b Hewamanna, Demi. "Summit of achievement". Daily News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  14. ^ Farhan Uvais (22 Mei 2016). "Jayanthi Kuru Utumpala Creates History By Successfully Summiting Mount Everest". dailynews.lk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Juli 2017. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  15. ^ "Jayanthi Kuru-Utumpala first Sri Lankan to reach summit of Mount Everest". colombogazette.com. 21 Mei 2016. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  16. ^ "Jayanthi Kuru-Utumpala first Sri Lankan to summit Everest". The Island. 23 Mei 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-27. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  17. ^ "Jayanthi Kuru-Utumpala Becomes First Sri Lankan Woman To Summit Everest". The Sunday Times (Sri Lanka). 21 Mei 2016. Diakses tanggal 21 Juli 2020. 
  18. ^ "First Sri Lankan to summit Mount Everest". Daily News. 21 Mei 2016. Diakses tanggal 20 Juli 2020. 
  19. ^ "BBC 100 Women: Who is on the list?". BBC News (dalam bahasa Inggris). 1 November 2017. Diakses tanggal 28 Mei 2020. 
  20. ^ "National honours conferred on 66 Sri Lankan citizens". The Sunday Times (Sri Lanka). Colombo, Sri Lanka. 25 Agustus 2019. Diakses tanggal 30 Mei 2020. 
  21. ^ "President honours outstanding citizens at National Awards ceremony". News First. Kolombo, Sri Lanka. 19 Agustus 2019. Diakses tanggal 30 Mei 2020.