Jaya Suprana (Phoa Kok Tjiang; lahir 27 Januari 1947) adalah salah satu pebisnis, pewara berita televisi, komposer dan pemain piano yang terkenal di Indonesia. Pada usia 10 bulan pindah ke Semarang dan dibesarkan dalam kultur kebudayaan Jawa. Dikenal sebagai seorang berkepribadian unik, jenius, kreatif dan memiliki berbagai bakat. Mempunyai hubungan harmonis dengan berbagai tokoh politik, kesenian dan agama. Dikenal sebagai pebisnis, komponis, pianis, penulis, pembicara, pewara, dan kartunis.

Jaya Suprana
LahirPhoa Kok Tjiang
27 Januari 1947 (umur 77)
Denpasar, Bali, Indonesia
PekerjaanPebisnis, komponis, pianis, penulis, pembicara, pewara, dan kartunis
Dikenal atasPendiri Museum Rekor Dunia Indonesia
Suami/istriAylawati Sarwono

Presiden Komisaris Jamu Jago Grup (didirikan tahun 1918), terdiri dari: PT Industri Jamu Jago, PT DG Farm dan CV Rukun yang bergerak dibidang jamu dan obat-obatan farmasi. Pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURDI), sebuah lembaga pencatat prestasi superlatif bangsa Indonesia (1990). Kumpulan rekor telah dibukukan dalam buku Rekor-Rekor MURDI, yang disunting oleh Aylawati Sarwono dan diberi kata sambutan oleh Presiden Indonesia.[1]

Pendidikan

sunting

Lulus dengan predikat terbaik dibidang pianoforte dari musik Hochschule, Muenster, Jerman pada tahun 1970 dan menjadi orang Asia pertama di Jerman yang diangkat menjadi Kepala Sekolah Musik. Karya musik telah dipergelar di Jerman, Belanda, Polandia, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, Hong Kong, Jepang, Sri Lanka, Bangladesh, Kenya, Aljazair, Spanyol, Hungaria, Austria dan berbagai siaran radio dan televisi. Kompilasi karya-karya musik Jaya Suprana diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Musik, Jakarta dalam bentuk album "The Complete Works of Jaya Suprana".

Bersama Aylawati Sarwono, pada tahun 2009 Jaya mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan Seni Pertunjukan "Jaya Suprana School of Performing Arts", yang banyak memberikan kontribusi dan beasiswa untuk mengembangakan seni musik, seni tari, seni teater dan kesenian tradisional dan mendirikan Paguyuban Wayang Orang Indonesia Pusaka yang telah mempergelar lelakon "Banjaran Gatotkaca" di Sydney Opera House (18 Desember 2010) dan di Istana Negara (29 Juli 2011). 2011 menyelenggarakan Indonesia Pusaka International Piano Competition. 2014 mempergelar resital piano tunggal di Carnegie Hall, NY, USA. Tahun 2014 bersama Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara menyelenggarakan Simposium Internasional Filsafat Indonesia

Prestasi

sunting

Karya kartun telah dimuat di berbagai media cetak dalam dan luar negeri dan dibukukan dengan judul "Koleksi Kartun Jaya Suprana". Karya tulis telah dibukukan dalam: Ensiklopedi Kelirumologi, Naskah-Naskah Kompas, Pedoman Menuju Tidak Bahagia, Kelirumologi Reformasi, Kelirumologi Genderisme. Menulis naskah untuk Kompas, Suara Pembaruan ( Rubrik Kelirumologi) dan Sinar Harapan (Rubrik Harapan Jaya Suprana)

Tanggung jawab sosial

sunting

Jaya Suprana mengabdikan sisa hidupnya untuk membina anak anak Indonesia berbakat seni luar biasa agar dapat berkiprah di panggung dunia mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di samping menulis artikel dan buku.

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Profil Jaya Suprana. Merdeka. Diakses 7 Mei 2022.