Zhu Quanzhong (Hanzi: 朱全忠, 852-912), terlahir dengan nama Zhu Wen (朱温), adalah seorang gubernur militer pada tahun-tahun terakhir Dinasti Tang. Dia adalah mantan bawahan pemberontak Huang Chao yang kemudian membelot pada Tang setelah kekalahan Huang sudah di depan mata. Sejak itu dia diberikan nama kehormatan Quanzhong yang artinya kesetiaan penuh oleh Kaisar Tang Xizong. Tahun 907, dia menggulingkan Dinasti Tang yang telah lemah dan mendeklarasikan diri sebagai kaisar dari Dinasti Liang Akhir. Dengan runtuhnya Dinasti Tang, Tiongkok kembali terjerumus dalam periode penuh konflik yang dikenal dalam sejarah sebagai periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan.

Zhu Wen

Zhu lahir di Tangshan, Provinsi Anhui dari keluarga sarjana Konfusius, ayah dan kakeknya semua adalah guru di desanya. Tahun 877, dia bergabung dengan Pemberontakan Huang Chao yang bertujuan menggulingkan Dinasti Tang yang korup. Namun tak lama kemudian dia membelot dari Huang Chao dan bergabung dengan pasukan Tang. Kaisar memberikannya kedudukan sebagai gubernur militer wilayah utara dan nama kehormatan Quanzhong. Mengambil keuntungan dari kekacauan total setelah kekalahan Huang Chao, Zhu Wen mampu menaklukkan sebagian besar Tiongkok tengah setelah mengalahkan sejumlah panglima perang seperti Qin Zongquan, Shi Pu, Zhu Xuan, dan Zhu Jin, meskipun sebagian besar wilayah Shaanxi, Shanxi, dan Hebei berada di luar jangkauannya dan dikendalikan masing-masing oleh Qi, Jin, dan Yan.

Tahun 883, Zhu berhasil mengalahkan Huang Chao dan enam tahun kemudian menangkap serta memancung sisa pengikut Huang yang paling dicari-cari kerajaan, Qin Zongquan. Atas jasanya kali ini dia dianugerahi gelar Raja Dongping dan tahun 901 mendapat gelar lain sebagai Raja Liang dan Gubernur Militer Xuanwu. Pasca pemberontakan Huang Chao, Dinasti Tang sudah benar-benar kritis, tidak ada kaisar yang berwibawa, kekuasaan sesungguhnya terletak pada para gubernur militer dari setiap wilayah kerajaan.

Perlahan tetapi pasti, Zhu berhasil membangun kekuatannya dengan mengalahkan para gubernur militer lain di wilayah sekitarnya. Krisis dalam istana kerajaan membuka peluang baginya untuk merebut tahta. Tahun 904, dia menghukum mati Kaisar Tang Zhaozong beserta seluruh keluarga dan mengangkat anak kaisar Zhaozong yang masih berusia 13 tahun sebagai kaisar boneka yang dikenal sebagai Kaisar Ai dari Tang. Tiga tahun kemudian, tahun 907, setelah merasa kedudukannya cukup kuat, Zhu membunuh mentri-mentri yang setia pada klan Li (keluarga Dinasti Tang) dan mengangkat dirinya sebagai kaisar. Dinastinya dinamakan Liang, dalam sejarah dikenal sebagai Liang Akhir dengan Kaifeng sebagai ibu kotanya. Kaisar Ai diturunkan dari tahtanya dan pada tahun berikutnya dibunuh atas perintah Zhu. Dinasti Tang yang telah memerintah selama 289 tahun kini telah tamat riwayatnya.

Zhu memang berhasil menaklukkan daerah-daerah di utara Tiongkok seperti Shaanxi, Shanxi, Hebei serta Negara-negara bagian lain seperti Qi, Yan, dan Shatuo, tetapi dia tidah berhasil melebarkan sayapnya ke wilayah Tiongkok selatan. Sejak itulah Tiongkok kembali terpecah-pecah dan memasuki periode Lima Dinasti dan Sepuluh Negara. Selama masa pemerintahannya, Zhu berusaha mereformasi pertanian, tetapi karena kondisi negara yang terkoyak oleh peperangan dimana-mana, banyak lahan terbengkalai dan petani hidup dalam kesusahan. Tahun 912, terjadi kudeta di dalam istana oleh putra ke-3 nya, Zhu Yougui. Dalam kudeta ini Zhu Quanzhong terbunuh oleh putranya itu. Zhu Yougui sendiri pada akhirnya digulingkan oleh adiknya, Zhu Youzhen tahun berikutnya. Dinasti Liang Akhir terus berdiri hingga tahun 923.

Referensi sunting

Fu Chunjiang, "Chinese History: Ancient China to 1911", Singapore:Asiapac Books, 2005

Didahului oleh:
-
Kaisar Liang Akhir
907-912
Diteruskan oleh:
Zhu Yougui