Yakabushi (ヤカブシ/屋嘉節 "Lagu Desa Yaka") adalah salah judul lagu berbahasa Okinawa paling terkenal tentang memori Pertempuran Okinawa.[1] Rakyat dan orang-orang selamat dari pertempuran ditempatkan oleh militer Amerika di dalam kamp-kamp di seluruh Okinawa. Dari kamp-kamp lalu tersebut muncul lagu-lagu yang diciptakan dengan kankara sanshin (sanshin yang dibuat dari kaleng).[2] Di Desa Yaka, Okinawa (sekarang Kota Kin), yang hancur akibat pertempuran lalu menjadi Kamp Tawanan Perang Yaka (1945-1979), dikenal terdapat dua buah lagu yang menjadi populer setelah perang, yaitu Yakabushi dan PW Mujo. Keduanya menceritakan tentang kesedihan karena hancurnya kampung halaman dan kehilangan sanak saudara.[1]

Merupakan suatu tradisi untuk memperingati musik bagi orang Okinawa yang dikenal berdarah seni, rakyatnya senang menyanyi dan puitis. Di Okinawa banyak didirikan monumen lagu.[3] Pada tahun 1983, monumen lagu Yakabushi didirikan di Kota Kin. Satu sisi menampilkan lirik lagu, sementara bagian belakangnya menuliskan tentang sejarah kamp.[3]

Yakabushi sampai sekarang telah dinyanyikan dan didaur ulang oleh banyak musisi seperti Kina Shoukichi, Sadao China dan Koja Misako.

Penggalan lirik sunting

Nacikasi yaa Ucinaa (Okinawa yang kucintai)
Iku sabani nayai (telah berubah menjadi medan perang)
Sikin umancuu nu, nagasu namida, nagasu namida (semua orang menangis, semuanya menangis)

Awari yakamura nu nami nu yu garasi (lihatlah gagak yang terbang di malam gelap di kesunyian Desa Yaka
Uya uran wami nu (aku telah kehilangan orang tuaku)
Nakan ucumi, nakan ucumi (mengapa aku terus menangis?)

Referensi sunting

Lihat juga sunting

Pranala luar sunting