Utsman bin Mazh'un

Utsman bin Mazh'un (wafat 2 H/624 M) (Arab: عثمان بن مظعون) adalah salah satu sahabat nabi. Ia termasuk cendekiawan Arab pada zaman jahiliyah, di antara yang pertama masuk Islam, mengikuti Perang Badar dan meninggal dunia sekembalinya dari perang tersebut. Sepeninggal Utsman, Muhammad menciumnya sambil mengalirkan air mata. Utsman inilah sahabat pertama yang meninggal di Madinah.

Biografi sunting

Namanya Abu Saib Utsman bin Mazh'un bin Habib bin Wahb bin Hudzafah bin Jumah Al-Qurasy. Ia bersama Ubaidah bin al-Harits, Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Abdul-Asad, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, bersama-sama sebelum Nabi Muhammad ﷺ masuk ke rumah Al-Arqam bin Abi al-Arqam. Saudaranya, Abdullah bin Maz'un, Qudamah bin Maz'un, dan Zainab binti Maz'un, istri Umar bin Khattab, ibunya dari Abdullah bin Umar dan Hafshah binti Umar.

Utsman inilah yang pernah berniat membujang dan meninggalkan keduniawian, akan tetapi Nabi Muhammad ﷺ melarangnya dari niat tersebut.[1] Kemudian Utsman bin Mazh'un menikah dengan Khawlah binti Hakim dan berputra Abdurrahman dan As-Saib.

Meninggal dunia sunting

Utsman bin Maz'un meninggal dunia di Madinah pada bulan Sya'ban tahun 3 H dan orang pertama dari kaum muhajirin yang wafat serta yang pertama dimakamkan di Jannatul Baqi.[2]

Keistimewaan Utsman Bin Mazh'un sunting

Berikut adalah keistimewaan Utsman bin Mazh'un ra:

  1. Termasuk kedalam Assabiqunal Awwalun, yaitu kelompok pertama yang masuk islam, tepatnya urutan ke 14.[3]
  2. Sahabat pertama yang dimakamkan di Pemakaman Baqi, Madinah[3]
  3. Pemimpin dari rombongan sahabat yang berhijrah ke Habasyah pertama[3]
  4. Melepaskan perlindungan dari pamannya, Al Walid bin Al Mughirah, dan hanya bergantung pada perlindungan Allah,dan siap sedia atas siksaan dan cacian dari orang kafir Quraisy karena Keislamannya. setelah lepas dari perlindungan Al Walid, Maka Utsman bin Mazh'un pun langsung kena pukul matanya hinga bengkak. Al walid pun menawari lagi untuk memberikan perlindungan padanya. Utsman menolak dan berkata, "Demi Allah, Sebelah mataku yang sehat ini sangat merindukan pukulan yang telah dialami saudaranya dijalan Allah dan saat ini aku berada dalam perlindungan Allah yang lebih kuat dan lebih mampu darimu.[3]
  5. Seorang yang sangat Zuhud dan rajin beribadah[3].
  6. Didampingi Rosulallah Sholallahualaihi wasallam ketika menjelang ajalnya. Dan ketika Utsman bin Mazh'un ra sudah meninggal dunia, Rosulallah sholallahu alaihi wasallam mencium keningnya serta menangis melepas kepergian sahabatnya. Rosulallah sholallahu alaihi wasallam bersabda, "Semoga Allah melimpahkan kepadamu, wahai Abu Saib. Engkau pergi meninggalkan dunia, tidak ada satu keuntungan pun yang kamu peroleh darinya serta tidak ada satu kerugianpun yang dideritanya olehmu."[3]
  7. Termasuk manusia pilihan. Ketika telah beberapa lama Utsman bin Mazh'un wafat, Rosulallah menemani Putrinya, Ruqoyyah yang sudah dekat ajalnya. Beliau berkata, "Pergilah menyusul pendahulu kita yang pilihan, Utsman bin Mazh'un"[3]

Referensi sunting

  1. ^ Muslim bin Al-Hajaj, Sahih Muslim, Kitab An-Nikah, Bab istihbab an-Nikah
  2. ^ Adz-Dzahabi, Kitab Siyar A'lam an-Nubala, as-Shahabat Ridhwanulloh 'alaihim Utsman bin Mazh'un
  3. ^ a b c d e f g Muhammad Khalid, Khalid (Rabiul akhir, 1439 H). Biografi 60 sahabat Nabi. Jakarta Timur: Ummul Qura. hlm. 255–263. ISBN 9786029896886.