Ular kadut (Acrochordus granulatus) atau ular karung belang, adalah spesies ular air dari famili Acrochordidae. Ular ini tersebar luas di Asia Tenggara hingga Australia bagian utara.[2]

Ular kadut
Acrochordus granulatus

Status konservasi
Risiko rendah
IUCN176769
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasReptilia
OrdoSquamata
FamiliAcrochordidae
GenusAcrochordus
SpesiesAcrochordus granulatus

Pengenalan sunting

 
Ilustrasi 1
 
Ilustrasi 2

Panjang tubuh ular kadut antara 0.6 sampai 1.2 meter (60-120 cm). Badannya gemuk dan padat, serta dilapisi dengan sisik-sisik kecil yang kasar. Ekornya pendek dan berujung tumpul. Kepala bagian atas berwarna hitam keabu-abuan atau hitam kecokelatan menyerupai lumpur. Tubuh bagian atas berwarna cokelat kelabu atau cokelat lumpur, dengan pola zigzag tebal berwarna hitam keabu-abuan atau hitam kecokelatan. Bagian bawah tubuhnya berwarna lebih muda.[3][4]

Ular Kadut Belang biasanya ditemukan pada berbagai macam badan air tawar seperti kolam, rawa-rawa, kali dan sungai. Ular kadut telah beradaptasi dengan baik sehingga dapat hidup di daerah dekat tempat tinggal manusia. Ular ini aktif pada malam hari dan akan memangsa pada ikan kecil dan kodok.

Individu muda berwarna coklat gelap hingga hitam dengan belang oranye, merah atau putih dengan pinggiran hitam. Ular dewasa memiliki pewarnaan lebih polos, dengan warna coklat atau abu-abu serta belang yang lebih pucat dan tidak menyolok seperti pada individu muda. Perut putih pucat.

Spesies ini mudah dikenali dari pola khas yang ada pada kepalanya. Induk Ular melahirkan 2 hingga 20 bayi sekitar 23cm panjangnya.[5]

Penyebaran dan habitat sunting

Tersebar luas mulai dari India bagian timur laut, Bangladesh, Tiongkok (Hainan) Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, kepulauan Nusantara, Filipina, Papua Nugini, hingga pesisir utara Australia.[3][6]

Ular kadut adalah salah satu jenis ular yang toleran terhadap air asin. Habitat utamanya adalah sungai berlumpur, kolam, rawa-rawa, dan muara dekat pantai. Ular ini juga sering dijumpai di daerah tambak ikan atau kolam pancing.[3][4]

Perilaku, makanan, dan reproduksi sunting

Ular kadut aktif pada malam hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya di dasar perairan. Akan tetapi, ular ini lebih sering berkelana di tempat yang lebih dangkal karena harus sering menuju permukaan untuk mmenghirup udara. Walaupun begitu, bila ditaruh di darat, ular ini menjadi lemas dan lamban. Makanan utama ular ini adalah ikan. Ular kadut juga memangsa belut serta bebrapa jenis kepiting dan udang. Di daerah tambak, ular ini dianggap sebagai hama ikan yang sangat rakus, dan sering merugikan para pemilik dan pengelola tambak ikan karena memakan ikan-ikan mereka.[3][4]

Ular kadut berkembang biak dengan melahirkan (ovovivipar). Jumlah anak yang dihasilkan sebanyak 5 sampai 10 ekor, masing-masing ular muda berukuran panjang sekitar 22 cm.[3][4]

Daftar pustaka sunting


  • Greer, A.E. 2006. Encyclopedia of Australian Reptiles. Australian Museum Online. Accessed 16 August 2007.
  • Shine, R. 1991. Australian Snakes, a Natural History. Ithaca, New York: Cornell University Press.
  • Smith, M.A. 1943 The Fauna of British India, Ceylon and Burma, Including the Whole of the Indo-Chinese Sub-Region. Reptilia and Amphibia. 3 (Serpentes). Taylor and Francis, London. 583 pp.
  • Wall, Frank 1921 Ophidia Taprobanica or the Snakes of Ceylon. Colombo Mus. (H. R. Cottle, govt. printer), Colombo. xxii, 581 pages