Turkifikasi atau Turkisasi (Turki: Türkleştirme) adalah suatu perubahan budaya yang terjadi ketika suatu populasi atau negara memutuskan untuk mengadopsi budaya Turk, seperti yang telah terjadi di Kesultanan Utsmaniyah. Turkifikasi telah terjadi baik secara sukarela maupun melalui paksaan seiring dengan meluasnya negara-negara Turk.

Kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh proses Turkifikasi adalah orang-orang Anatolia, Balkan, Kaukasus dan Timur Tengah dengan berbagai macam latar belakang etnis, seperti orang Albania, Arab, Armenia, Asiria, Adyghe, Georgia, Yunani, Yahudi, Rom, Slavia, serta orang-orang Kurdi dan Laz. Kelompok-kelompok ini mengalami Turkifikasi pada masa Kesultanan Utsmaniyah.

Proses Turkifikasi sendiri pertama kali terjadi pada masa Kerajaan Seljuk. Penduduk setempat di Anatolia melakukan pernikahan campur dengan orang-orang Turk, pindah agama menjadi Muslim dan menguasai bahasa Turk. Hasilnya dapat dilihat dari genetika orang-orang Turki modern di Anatolia.[1][2][3]

Catatan kaki sunting

  1. ^ Lambton, Ann; Lewis, Bernard, ed. (1977). "3". The Cambridge history of Islam (edisi ke-Reprint.). Cambridge: Cambridge Univ. Press. hlm. 231. ISBN 0521291356. 
  2. ^ Davison, Roderic H. (2013). Essays in Ottoman and Turkish History, 1774-1923: The Impact of the West. University of Texas Press. hlm. 3. ISBN 0292758944. 
  3. ^ Bayazit Yunusbayev et al., "The Genetic Legacy of the Expansion of Turkic-Speaking Nomads across Eurasia." PLoS Genetics 11:4 (April 21, 2015): e1005068.