Traksi adalah gaya gesek maksimum yang bisa dihasilkan antara dua permukaan tanpa mengalami slip.[1] Definisi lain dari traksi adalah gaya tangensial yang ditransmisikan secara melintang terhadap dua permukaan melalui gesekan atau lapisan fluida yang menghasilkan gerakan, memberhentikan laju, atau transmisi daya.[2] Satuan traksi adalah Newton, atau sebuah rasio jika diekspresikan sebagai koefisien traksi.

Koefisien traksi adalah gaya yang bisa dimanfaatkan dengan merasiokannya terhadap berat dari mesin.

traksi = koefisien traksi x berat

Traksi antara dua permukaan bergantung pada beberapa faktor, di antaranya:

  • Komposisi material antara dua permukaan
  • Luas kontak antara dua permukaan (pada traktor, track type memiliki traksi yang lebih tinggi dibandingkan roda karena memiliki luas permukaan yang lebih besar)
  • Bentuk makroskopik dan mikroskopik kedua permukaan (misal: alur ban traktor dan tingkat kekasaran aspal)
  • Gaya normal
  • Adanya kontaminasi, termasuk pelumas dan adhesive.
  • Gerakan relatif antara dua permukaan - contoh traktor yang bergerak di atas tanah mungkin akan menggeser permukaan tanah sehingga mengurangi traksi

Dalam mendesain suatu sistem traksi, perlu diperhatikan untuk apa sistem traksi tersebut diperlukan sehingga bisa diketahui seberapa besar traksi yang diperlukan. Misal, pemilihan jenis ban untuk traktor, di mana traksi yang tinggi lebih disukai dibandingkan traksi yang rendah. Untuk itu, digunakan ban dengan luas permukaan yang besar dan beralur yang sedemikian rupa, atau menggunakan ban tipe track. Satu pengecualian penggunaan traksi yang sengaja dibuat minimum, yaitu dalam olahraga balap mobil offroad atau yang lainnya, di mana dalam kondisi membelok, digunakan teknik drifting sehingga roda belakang memiliki traksi yang rendah untuk mempercepat waktu belok dan mengurangi kemungkinan mobil terjungkal ke samping.

Dalam aplikasi yang lain, yaitu penggunaan material yang disesuaikan dengan ukuran traksi dan usia pakai. Dalam balap mobil F1, traksi tinggi diperlukan. Namun traksi yang tinggi tersebut akan mengorbankan usia pakai dari ban karena bahan yang digunakan adalah karet yang lunak, yang hanya memiliki usia pakai mencapai ratusan kilometer saja. Itulah mengapa pit stop dalam F1 diperlukan penggantian ban.

Sedangkan pada truk komersial, terutama truk beroda enam atau lebih, digunakan bahan yang memiliki koefisien traksi yang rendah, yaitu karet yang keras, karena memiliki usia pakai yang tinggi (mencapai lebih dari 100000 km). Koefisien traksi yang rendah ini dikompensasi oleh berat truk yang tinggi, sehingga truk tetap memiliki traksi yang tinggi. Berbeda dengan mobil F1 yang memiliki massa yang ringan; traksi yang tinggi didapatkan dari koefisien bahan yang tinggi.

Referensi sunting

  1. ^ Estimating Excavation, Craftsman Book Co, Deryl Burch, 1997.
  2. ^ Mechanical Wear Fundamentals and Testing, Raymond George Bayer, CRC Press.