Prof. Tjia May On, Ph.D. (25 Desember 1934 – 5 November 2019) adalah guru besar Fisika Institut Teknologi Bandung. Menyelesaikan sarjana fisika tahun 1962 dari Institut Teknologi Bandung, ia kemudian meneruskan pendidikan magister dan doktor di Universitas Northwestern, memperoleh gelar Ph.D pada tahun1969 di bidang Fisika Partikel. Ia menekuni bidang partikel kuantum dan kosmologi relativistik, dan kemudian penelitian polimer, optik nonlinier, superkonduktor. Selain mengajar di jurusan fisika ITB, ia juga mengajar di program Optoelektronika Universitas Indonesia.

Tjia May On

Ia menekuni bidang partikel kuantum dan kosmologi relativistik, dan kemudian penelitian polimer, optik nonlinier, superkonduktor. Selain mengajar di jurusan fisika ITB, ia juga mengajar di program Optoelektronika Universitas Indonesia.

Penelitian sunting

Tjia May On merupakan fisikawan yang mendalami bidang fisika partikel. Penelitian yang dilakukan oleh Tjia May On telah menghasilkan dua buku teks dan lebih dari 200 penelitian yang dipublikasikan di jurnal internasional seperti Physical Review dan Nuclear Physics.[1] Salah satu penelitiannya adalah risetnya bersama fisikawan C.H. Albright dan L. S. Liu yang berjudul "Quark Model Approach in the Semileptonic Reaction."[2] Tjia May On pernah terlibat dalam riset di International Center of Theoretical Physics.[1] Pada perkembangannya, Tjia May On mengubah haluan perial penelitiannya dari fisika partikel ke fisika material dengan alasan bahwa fisika material menawarkan banyak manfaat dan berdampak besar bagi kehidupan.[1]

Penghargaan sunting

Tjia May On meraih Sarwono Awards yang diberikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2016.[1] Selain itu Tjia May On juga pernah menerima penghargaan yakni Anugerah Sewaka Winayaraha 2007 dari pemerintah Indonesia untuk jasanya yang luar biasa di pendidikan tinggi Indonesia, Ganesa Cendikia Widya Adiutama 2009 dari ITB untuk publikasi internasional di bidang fisika material yang memiliki cakupan luar biasa luas, Achmad Bakrie Award 2012 dari Freedom Insititue untuk kontribusi yang luar biasa dalam riset saintifik dan pengembangan budaya riset di Indonesia, dan Sarwono Award 2016 dari LIPI untuk kontribusi yang menonjol sekali untuk riset ilmiah dan dedikasinya dalam mengembangkan budaya riset ilmiah di Indonesia.[3]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d Utomo, Yunanto Wiji. Utomo, Yunanto Wiji, ed. "Raih Sarwono Awards, Tjia May On Ungkap Arti Penting Fisika bagi Indonesia". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-09-14. 
  2. ^ Ariefana, Pebriansyah (2016-12-19). "Tjia May On: Fisikawan Partikel dan Nasib Sedih di Indonesia". Suara.com. Diakses tanggal 2019-09-14. 
  3. ^ ITB, Webmaster Team, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi. "Obituari: Selamat Jalan Prof. Tjia May On, Ahli Fisika dari ITB -". Institut Teknologi Bandung. Diakses tanggal 2019-11-22. 

Pranala luar sunting