Tatanan dunia baru (politik)

Dalam perpolitikan, tatanan dunia baru adalah istilah yang dipakai untuk menyebut periode sejarah modern manapun yang mengalami perubahan pemikiran politik dunia dan keseimbangan kekuasaan yang besar. Meski istilah ini memiliki banyak makna, istilah ini sering dikaitkan dengan arti ideologis pemerintahan global dalam upaya bersama untuk mengenali, memahami, dan menyelesaikan permasalahan dunia yang berada di luar kemampuan negara bangsa.

Salah satu peristiwa pertama yang melibatkan istilah ini adalah Empat Belas Pasal Woodrow Wilson dan usulan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa setelah Perang Dunia I. Frasa ini semakin jarang digunakan pada akhir Perang Dunia II ketika menyebut rencana pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sistem Bretton Woods karena Liga Bangsa-Bangsa gagal mencegah Perang Dunia II. Namun demikian, banyak komentator yang menyebut tatanan yang ditetapkan para pemenang Perang Dunia II sebagai "tatanan dunia baru".

Di era modern, frasa ini sering dibahas menjelang akhir Perang Dingin. Presiden Mikhail Gorbachev dan George H. W. Bush menggunakan istilah ini untuk mendefinisikan sifat zaman pasca-Perang Dingin dan semangat kerja sama kekuasaan besar yang diharapkan bisa terwujud. Rencana awal Gorbachev sangat beragam dan idealis, tetapi kemampuannya untuk melaksanakannya terhambat oleh krisis internal sistem Soviet. Visi Bush lebih jelas dan realistis, terkadang instrumental, dan sangat terkait dengan Perang Teluk.

Gangguan dunia baru sunting

Pada tahun 2014, frasa "gangguan dunia baru" (new world disorder) mulai menyebar di kalangan pers setelah muncul ketegangan antara Rusia pimpinan Vladimir Putin dengan dunia Barat akibat intervensi militer Rusia di Ukraina 2014–15.

Setelah musibah Malaysia Airlines Penerbangan 17 pada bulan Juli 2014, wartawan Daily Telegraph, Pete Foster, menulis sebuah artikel berjudul "Flight MH17 and the new world disorder". Ia menulis, "Sebagaimana halnya sebelum Perang Dunia Pertama yang peringatan seratus tahunnya akan jatuh bulan depan, terdapat kesamaan pandangan antara penduduk Eropa dan Amerika...Akan tetapi, keyakinan bahwa interdependensi ekonomi akan menyelamatkan kita dari kancah perang – yang biaya konfliknya jauh lebih besar daripada keuntungannya – adalah suatu kesesatan." dan "Cara menanggapi gangguan dunia baru ini tiba-tiba menjadi persoalan utama masa kini."[1]

Dalam siaran BBC News bulan September 2014, editor berita dunia BBC, John Simpson, mengklaim bahwa peristiwa-peristiwa besar pada musim panas 2014 seperti krisis Ukraina, persebaran Negara Islam Irak dan Syam, dan konflik Israel–Gaza 2014 merupakan bentuk "gangguan dunia baru".[2] Wartawan lainnya, termasuk Victor Davis Hanson di National Review dan Michael Ignatieff di New York Review of Books, juga membuat klaim yang sama.[3][4]

Lihat pula sunting

Referensi sunting