Tahmina, Tehmina, atau Tahmineh (Persia: تَهمينه) adalah seorang tokoh wanita dalam Hikayat Rostam dan Sohrab, bagian dari Syahnameh, Wiracarita Persia dari abad ke-10 Masehi. Ia dikisahkan sebagai isteri dari Rostam dan anak perempuan dari Samanggansyah, penguasa Samanggan.

Lukisan Tahmina dalam Syahnameh Syah Tahmasp
Lukisan naskah Farsi: Tahmina menjumpai Rostam.

Referensi dalam Syahnameh sunting

Dalam Syahnameh, Hikayat Rostam dan Sohrab dibuka dengan kisah hilangnya kuda Rostam, Raks. Dengan perasaan sedih dan murka, Rostam mencari-cari kudanya sampai ke Samanggan, tempat ia disambut oleh raja negeri itu, yang meyakinkannya bahwa Raks sudah terlampau dikenal orang sehingga tidak mudah menemukan tempatnya disembunyikan.

Oleh karena itu Raja Samanggan membujuk Rostam untuk singgah bermalam di istananya.

Malam itu juga, Tahmina memasuki kamar tidur Rostam dan menyatakan cinta padanya. Kisah ini dituturkan dalam Syahnameh sebagai berikut:

Tatkala terpandang olehnya Rostam si hati singa pun terpukau.
Ia memohon rahmat Sang Pencipta baginya, seraya berkata, ' Siapakah namamu? Apakah yang engkau cari di kegelapan malam dan apakah pula yang engkau kehendaki?
Ia menjawab, ' Akulah Tahmina.
Boleh dikata diriku terbelah dua karena rindu.
Akulah Puteri Raja Samanggan, dari keturunan singa dan macan.
Di muka bumi ini tiada anak raja yang sebanding denganku; dan sungguh di kolong langit ini jarang dijumpai yang serupa aku.
Tak seorangpun pernah melihatku tak bercadar, dan tak seorangpun pernah mendengarku bertutur-kata.
Tetapi tentang engkau telah kudengar dari semua orang sebagai suatu riwayat dan sudah pula dituturkan padaku berlimpah kisah-kisah tentang engkau; bahwasanya engkau tidak gentar akan Diw, akan singa, akan macan ataupun ular beludak, bahwasanya engkau begitu gagah bertindak.
Telah kudamba-dambakan pundakmu, dan lenganmu, dan dadamu.
Dan kini Tuhan berkenan menghadirkanmu di kota ini.
Jikalau engkau menginginkanku, kupasrahkan diriku kepadamu, maka sejak itu pula tak akan ada burung ataupun ikan yang akan menjatuhkan pandangannya pada diriku.
Satu hal yang sudah tentu, ialah bahwa aku bersungguh-sungguh memasrahkan diri padamu sampai-sampai kuhilangkan akalku demi cinta kepadamu.
(Syahnameh, Sohrab 8:2)

Rostam menitahkan agar seorang imam didatangkan demi meminang baginya sang puteri dari ayahnya. Seusai pernikahan mereka, Rostam pun tidur dengan Tahmina dan kemudian memberinya sebutir permata dari kelat bahunya, seraya berkata:

Jikalau seorang puteri dianugerahkan kepadamu oleh sang takdir, maka ambillah permata ini dan ikatkanlah pada jalinan rambutnya sebagai pembawa keberuntungan dan sebagai azimat penyemarak alam.
Akan tetapi jikalau bintang-bintang mengirimkan padamu seorang putera, maka ikatkanlah pada lengannya sebagai kenang-kenangan akan ayahnya.
Dia akan beroleh kebesaran Sam putera Nariman, dan akan dimilikinya keberanian dan semangat kaum bangsawan.
Dia akan menjatuhkan elang yang gesit terbangnya dari balik awan, dan matahari tak akan menyengatnya dengan panas terik. '

Begitu mendapatkan kembali kudanya, Rostam meninggalkan kota Samanggan dan kembali ke Iran. Sembilan bulan kemudian, Tahmina melahirkan bagi Rostam seorang anak laki-laki, Sohrab.

Dalam pertempuran terakhir antara Iran dan Turan, ketika Rostam membunuh Sohrab, didapatinya permata itu, dan menyadari bahwa Sohrab adalah puteranya. Nama Tahmina muncul sekali lagi dalam Syahnameh tatkala ia mendapat khabar kematian puteranya. Ia dikisahkan meratap dengan kata-kata sebagai berikut:

Siapakah lagi kini yang akan kurengkuh ke dalam pangkuanku?
Siapakah lagi yang akan melepaskanku dari kemalanganku?
Siapakah lagi yang dapat kuseru menggantikan tempatmu?
Siapakah lagi tempat mengadu sakit dan sedihku?
Celakalah jiwa dan raganya, mata dan gilapnya, yang tergeletak di debu bukannya di balairung dan taman!
(Shahnama/ Sohrab 18:29:11)

Sumber dan referensi sunting

  • Abolqasem Ferdowsi, Dick Davis trans. (2006), Shahnameh: The Persian Book of Kings ISBN 0-670-03485-1, terjemahan bahasa Inggris modern (dipersingkat), standar terkini
  • Warner, Arthur dan Edmond Warner, (penerjemah) The Shahnama of Firdausi, 9 jilid (London: Keegan Paul, 1905–1925) (Terjemahan bahasa lengkap ke dalam bahasa Inggris)
  • Shirzad Aghaee, Nam-e kasan va ja'i-ha dar Shahnama-ye Ferdousi(Tokoh dan Tempat dalam Syahnameh Firdausi, Nyköping, Swedia, 1993. (ISBN 91-630-1959-0)
  • Jalal Khāleghi Motlagh, Editor, The Shahnameh, untuk diterbitkan dalam 8 jilid (masing-masing sekitar 500 halaman), terdiri atas enam jilid naskah dan dua jilid keterangan. Lihat: Pusat Studi Iran, Columbia University.