Sybill Patricia Trelawney (atau disebut Sibyll Patricia Trelawney di Amerika Serikat) adalah karakter fiksi yang muncul dalam novel serial Harry Potter karangan J.K. Rowling.

Trelawney tampil dengan dandanan nyentrik, memakai banyak gelang yang mencolok, jubah, dan syal yang dihiasi manik-manik yang berkilau. Dia juga mamakai kacamata berlensa tebal, yang menyebabkan matanya terkesan lebih besar. Trelawney senantiasa menggunakan intonasi lembut dan berkesan misterius ketika berbicara. Ruang kelasnya ada di Menara Utara Hogwarts, di mana api perapiannya selalu menyala dan ruangannya menguarkan bau parfum yang sering menyebabkan murid-muridnya pusing atau mengantuk.

Trelawney diperankan oleh Emma Thompson dalam film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban.

Trelawney di Hogwarts sunting

Trelawney adalah guru untuk pelajaran Ramalan di Sekolah Sihir Hogwarts. Harry, Ron dan Hermione (dan beberapa guru, khususnya McGonagall) yakin bahwa dia sebenarnya adalah penipu. Kredibilitasnya sebagai peramal sering kali diremehkan karena kebiasaannya meramalkan kematian salah satu muridnya setiap tahun – sesuatu yang tidak pernah terjadi (kecuali kematian Cedric, tetapi juga tidak pernah disebutkan bahwa Cedric pernah mengambil mata pelajaran Ramalan).

Ketika Harry kelas tiga (pertama kalinya ia mengambil mata pelajaran Ramalan), segera saja dia menjadi objek favorit Trelawney. Dalam setiap kelasnya, Trelawney selalu meramalkan kejadian buruk yang akan menimpa Harry, diikuti dengan kematian yang tragis (kecuali dalam satu kesempatan setelah Harry melakukan wawancara dengan Rita Skeeter dan dimuat dalam The Quibbler, Trelawney meramalkan bahwa Harry akan berumur panjang, punya 12 anak dan menjadi Menteri Sihir). Kebiasaan ini membuat Harry dan Ron sebal, bahkan Hermione akhirnya men-drop pelajaran ini di pertengahan semester. Harry dan Ron tetap menganmbil pelajaran ini sampai mereka kelas lima, ketika di ujian NEWT mereka tidak lulus, tetapi tak satupun dari mereka yang menyesalinya.

Pada tahun 1996 (tahun kelima Harry), ia dikenai masa percobaan oleh Dolores Umbridge, Inkuisitor Agung Hogwarts. Hal ini menyebabkan Trelawney mengalami shock. Ia sering terlihat keluyuran di dalam kastil dengan botol sherry di tangannya dan bergumam tentang kekejaman Umbridge. Keadaan memburuk ketika Umbrigde mengusirnya keluar dari sekolah. Untunglah Dumbledore turun tangan dan meminta Trelawney untuk tetap tinggal di Hogwarts. Dumbledore mengkhawatirkan keselamatan Trelawney bila berada di luar kastil, karena Voldermort pastilah akan mencarinya sehubungan dengan ramalan yang pernah dibuat Trelawney. Untuk menggantikan Trelawney yang masih shock, Dumbledore mempekerjakan Firenze, salah satu centaurus dari Hutan Terlarang.

Setelah Umbridge tidak lagi bekerja di Hogwarts, Trelawney dapat menguasai dirinya dan mengajar kembali. Meskipun, biarpun dia sangat tidak menyukainya, dia harus berbagi dengan Firenze yang tetap mengajar Ramalan. Firenze tidak mungkin kembali ke Hutan karena dia dianggap pengkhianat oleh kaumnya ketika ia menerima tawaran bekerja dengan manusia.

Pada Harry Potter dan Relikui Kematian, Trelawney turut bertempur dalam Pertempuran Hogwarts dan menyelamatkan Lavender Brown yang diserang Fenrir Greyback dengan melemparkan bola-bola kristal ke kepala Greyback, memingsankannya seketika[HP7]. Hal ini tidak dimunculkan di filmnya.

Sebagai catatan, nama depan Trelawney sempat berubah. Dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban sampai Harry Potter and the Order of the Phoenix, dieja dengan Sibyll. Tapi di Harry Potter and the Half Blood Prince tertulis Sybill. Meski demikian, kemungkinan ini hanya kesalahan – yang kemungkinan disengaja – oleh si pengarang. (Ini hanya muncul dalam edisi Amerika)

Ramalan sunting

Trelawney berada di Hogwarts sejak tahun 1979, dan hanya membuat dua ramalan yang menjadi kenyataan. Keduanya berhubungan dengan Lord Voldemort. Ramalan yang pertama dibuat (atau secara tidak sadar dikatakannya) pada saat wawancaranya dengan Dumbledore untuk menempati posisi guru Hogwarts. Dia mengatakan pada Harry bahwa pada awalnya Dumbledore tampaknya tidak berminat, tetapi pada akhirnya dia dipekerjakan. Trelawney tidak sadar bahw ia telah membuat ramalan, hanya ingat bahwa ia sempat merasa aneh, yang dikiranya karena ia belum makan. Selanjutnya Trelawney ingat bahwa pertemuannya dengan Dumbledore digerecoki oleh Snape. Ramalan yang kala itu dibuatnya berbunyi:

Yang memiliki kekuatan untuk menaklukkan Pangeran kegelapan sudah dekat…dilahirkan kepada mereka yang telah tiga kali menantangnya, dilahirkan bersamaan dengan matinya bulan ketujuh… dan Pangeran Kegelapan akan menandainya sebagai tandingannya, tetapi dia akan memiliki kekuatan yang tidak diketahui Pangeran Kegelapan… dan salah satu harus mati di tangan yang lain, karena yang satu tak bisa hidup sementara yang lain bertahan…Yang memiliki kekuatan untuk menaklukkan Pangeran kegelapan dilahirkan bersamaan dengan matinya bulan ketujuh…

Ramalan ini dipercaya mengacu pada Voldermort (sang Pangeran Kegelapan) dan Harry Potter (yang lahir pada tanggal 31 Juli). Pada saat itu, mungkin saja mengacu pada Neville Longbottom (yang lahir pada 30 Juli). Namun karena ramalan itu menyebutkan bahwa Pangeran Kegelapan sendiri yang menandainya sebagai tandingan, maka tidak salah lagi bahwa yang dimaksud dalam ramalan itu adalah Harry. Ramalan ini dibuat pada malam tanggal 31 Oktober 1981, ketika Harry secara luar biasa mampu bertahan hidup dari kutukan membunuh (Avada Kedavra) yang dilancarkan Voldermort. Dumbledore mengatakan pada Harry bahwa kekuatan yang tidak diketahui Pangeran Kegelapan itu adalah cinta, dan dia juga meyakini arti dari kalimat terakhir, bahwa Harry dan Voldemort harus saling membunuh.

Interpretasi ramalan ini sempat dipertanyakan. Kalimat ...dan salah satu harus mati di tangan yang lain, karena yang satu tak bisa hidup sementara yang lain bertahan… dalam bahasa Inggris tertulis …either must die at the hand of the other... . 'Either' disini diperkirakan mengacu pada dua orang (Harry dan Neville), sementara 'the other' mengacu pada pihak ketiga (Voldermort). Tapi J.K Rowling membantah spekulasi ini, dan dengan jelas mengatakan bahwa ramalan ini bukan tentang Neville. Sebagian ramalan ini dicuri-dengar oleh Severus Snape, dan ramalan yang utuh tersimpan dalam Ruang Ramalan di Kementerian Sihir. Namun ramalan yang tersimpan di Kementerian Sihir ini hancur ketika terjadi pertempuran di akhir buku Order of the Phoenix. Tidak dijelaskan seberapa banyak ramalan yang didengar Snape, atau yang disampaikan kepada Voldermort. Dumbledore mengatakan pada Harry di buku ke-6, bahwa hanya dia dan Harry yang mengetahui versi lengkap dari ramalan itu. Dan atas izin Dumbledore, Harry menceritakan ramalan ini pada Ron dan Hermione.

Ramalan yang kedua berbunyi:

Akan terjadi malam ini, Pangeran Kegelapan terbaring sendirian tanpa teman, ditinggalkan oleh pengikut-pengikutnya. Abdinya telah dirantai selama dua belas tahun ini. Malam ini, sebelum tengah malam, si abdi akan bebas dan bergabung lagi dengan tuannya. Pangeran Kegelapan akan bangkit berjaya kembali dengan bantuan abdinya, lebih berkuasa dan lebih mengerikan daripada sebelumnya. Malam ini… sebelum tengah malam… si abdi akan bebas… untuk bergabung lagi dengan… tuannya…

Ramalan ini terpenuhi ketika identitas Peter Pettigrew yang sebenarnya teruangkap dan ia bisa melarikan diri untuk bergabung dengan Voldemort serta membantunya untuk bangkit kembali dalam Harry Potter and the Goblet of Fire.

Dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince tampaknya ada indikasi bahwa Penglihatan yang diterima Trelawney kerap disepelekan. Dia mengeluh bahwa Dumbledore tidak mengindahkan peringatan-peringatannya. Dalam pertemuan singkatnya dengan Harry, dia menarik sehelai kartu dan berbisik …menara tersambar petir…Malapetaka. Bencana besar. Makin lama makin dekat… Tampaknya Trelawney secara akurat mendeskripsikan kematian Dumbledore di menara Astronomi, yang dalam buku tercantum dalam bab yang berjudul Menara Tersambar Petir[HP6].

Penggambaran dan Asal Usul Karakter sunting

Rowling sering menegaskan bahwa dia tidak percaya sihir, dan tidak bermaksud mendorong pembacanya untuk percaya pada sihir. Dia menggambarkan Trelawney semacam penipu yang tidak memperoleh hasil apa-apa. Dan Dumbledore menekankan pada Harry bahwa takdirnya tidak ditentukan oleh ramalan. Ramalan tentang Harry dan Voldermort benar-benar terjadi karena respon Voldermort sendiri. Dia membunuh orang tua Harry yang mendorong Harry untuk melakukan konfrontasi seperti apa yang disebutkan dalam ramalan. Dan Harry tetap akan menghadapinya, meskipun ramalan itu tidak pernah dibuat.

Nama Sybill mengacu pada Sibyls dari tradisi Yunani-Romawi klasik, yaitu pendeta (oracle) yang membuat prediksi tentang masa depan yang sering tidak bisa dipahami sampai akhirnya benar-benar terjadi. Nama "Trelawney" kemungkina berasal dari lagu kebangsaan tidak resmi dari orang-orang Cornish di West Country di mana Rowling dibesarkan. Lagu ini dinyanyikan ketika terjadi protes dari sepuluh ribu orang Cornish untuk membebaskan seorang pastor lokal dari menara London. Cuplikan dari lagu itu:

"And shall Trelawney live? And shall Trelawney die? Here's twenty thousand Cornishmen will ask the reason why!"

Sebagai alternatif, kemungkinan nama Trelawney mengacu pada "Dr. Trelawney", karakter dalam novel serial karangan Anthony Powell, A Dance to the Music of Time. Karakter ini bersifat mistis dan sering kali mendapat penglihatan.