Surga (Kekristenan)

Secara tradisional, Kekristenan mengajarkan Surga sebagai tempat tahta Allah serta malaikat-malaikat suci,[2][3] meskipun beberapa orang menganggap pernyataan tersebut sebagai metafora.

Tangga Menuju Ilahi di Biara Santa Yekaterina, Gunung Sinai.[1]

Yesus yang bangkit dikatakan naik ke surga dimana Ia sekarang duduk di Sebelah Kanan Allah dan akan kembali ke dunia pada Kedatangan Kedua. Beberapa sosok dikatakan masuk surga ketika masih hidup, yang meliputi Henokh, Elia, dan Yesus sendiri, setelah kebangkitannya. Menurut pengajaran Katolik Roma, Maria, ibu Yesus, juga dikatakan diangkat ke surga dan diberi gelar Ratu Surga.

Catatan kaki sunting

  1. ^ Festival icons for the Christian year by John Baggley 2000 ISBN 0-88141-201-5 pages 83-84 [1]
  2. ^ Audience Talk, 21 July 1999
  3. ^ Ehrman, Bart. Peter, Paul, and Mary Magdalene: The Followers of Jesus in History and Legend. Oxford University Press, USA. 2006. ISBN 0-19-530013-0

Bacaan tambahan sunting

  • Gary Scott Smith, Heaven in the American Imagination. New York: Oxford University Press, 2011.
  • Colleen McDannell and Bernhard Lang, Heaven: A History. New Haven: Yale University Press, 1988; 2nd ed. 2001.
  • Bernhard Lang, Meeting in Heaven: Modernising the Christian Afterlife, 1600-2000. Frankfurt: Peter Lang Publishing, 2011.
  • Randy C. Alcorn, Heaven, Wheaton, Tyndale House, 2004.
  • Jerry L. Walls, Heaven: The Logic of Eternal Joy, Oxford, Oxford University, 2002.

Pranala luar sunting

Templat:Surga