Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus

artikel daftar Wikimedia

Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus adalah salah satu kitab dalam Alkitab Kristen bagian Perjanjian Baru yang ditulis dan dikirim oleh Paulus dari Tarsus kepada jemaat Kristen di Efesus.[1]

Latar Belakang sunting

 
Paulus menulis Surat-suratnya, dari abad ke-16 (Blaffer Foundation Collection, Houston, Texas).

Surat Efesus ini, ditulis oleh Paulus ketika dia sedang berada dalam penjara. Ketika Paulus menuliskan surat kepada jemaat Efesus, tentu saja dia mempunyai tujuan dan ada hal yang menjadi motifasi dia untuk menulis surat tersebut.[2] Tujuan Paulus menulis surat kepada jemaat Efesus, didukung oleh keadaan masyarakat Efesus Diarsipkan 2021-01-18 di Wayback Machine. pada saat itu. Keadaan masyarakat Efesus pada saat itu adalah masih melakukan penyembahan terhadap Dewa Yunani. Dewa yang mereka sembah pada saat itu adalah mereka sebut dewi Artemis. Mereka memahami dengan mempercayai bahwa dewi Artemis ini adalah Dewa kesuburan. Selain itu juga mereka melakukan penyembahan dan tunduk kepada Kaisar. Melihat keadaan ini tergeraklah hati Paulus untuk mengirimkan suratnya kepada jemaat di Efesus.

Surat ini berisikan nasihat, perintah, dan himbauan untuk hidup dalam Kristus.[3] Dalam surat ini penulisnya menekankan Rencana Tuhan agar "Seluruh alam, baik yang di surga maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus sebagai kepala" (1:10).[4] Surat ini merupakan juga seruan kepada umat Tuhan supaya mereka menghayati makna rencana agung dari Tuhan itu untuk mempersatukan seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus.[4]

Di dalam bagian pertama surat Efesus ini dikemukakan bagaimana penyatuan itu terjadi. Untuk menjelaskan hal itu ia meniceritakan bagaimana Tuhan telah memilih umat-Nya, bagaimana Tuhan melalui Yesus Kristus, Anak-Nya, mengampuni dan membebaskan umat-Nya dari dosa, dan bagaimana janji Tuhan itu dijamin oleh Roh Kudus. Di dalam bagian kedua, diserukan kepada para pembacanya supaya mereka hidup rukun dalam kesatuan mereka sebagai umat yang percaya kepada Kristus dapat terlaksana.

Untuk menunjukkan bahwa umat Tuhan sudah menjadi satu karena bersatu dengan Kristus, penulis memakai beberapa kiasan. Jemaat adalah seperti tubuh dengan Kristus sebagai kepalanya, atau seperti sebuah bangunan yang batu sendinya ialah Kristus, atau seperti seorang isteri dengan Kristus sebagai suaminya. Penulis sangat terharu ketika mengingat akan rahmat Tuhan melalui Kristus, sehingga ungkapan-ungkapan yang dipakainya dalam suratnya menunjukkan bahwa hatinya makin meluap dengan perasaan syukur dan pujian kepada Tuhan. Segala sesuatu ditinjaunya dari segi kasih Kristus, dari segi pengurbanan-Nya, pengampunan-Nya, kebaikan hati-Nya dan kesucian-Nya.

Waktu penulisan sunting

Surat ini diyakini ditulis di akhir musim panas (sekitar Agustus-September) tahun 58 M.[5] Pendapat lain memberi perkiraan tahun 57-59.[6]

Ayat-ayat terkenal sunting

  • Efesus 2:8–9: Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
  • Efesus 2:10: Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
  • Efesus 2:19–20: Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
  • Efesus 6:11–12: Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
  • Efesus 6:14–18: Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan.

Isi Kitab sunting

Surat Efesus dibagi menjadi 6 pasal.[7]

Pasal 1 sunting

Terdiri dari 23 ayat. Pasal pertama ini berisi salam Paulus bagi jemaat Efesus, menceritakan tentang kekayaan orang-orang yang terpilih, dan untuk pengertian tentang kemuliaan Kristus

Pasal 2 sunting

Terdiri dari 22 ayat. Pasal kedua ini menceritakan bahwa semua orang percaya ada dalam kasih karunia, dan dipersatukan dalam Kristus.

Pasal 3 sunting

Terdiri dari 21 ayat. Pasal ketiga ini berisikan tentang rahasia panggilan bagi orang-orang bukan Yahudi, dan doa Paulus bagi jemaat Efesus.

Pasal 4 sunting

Terdiri dari 32 ayat. Pasal ini berisikan tentang kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda, dan maksud dari manusia baru.

Pasal 5 sunting

Terdiri dari 33 ayat; berisikan tentang perilaku hidup sebagi anak-anak terang, dan kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri.

Pasal 6 sunting

Terdiri dari 24 ayat. Berisikan tentang ketaatan dan kasih terhadap orang menjadi tuan kita di dunia, sebagaimana kita taat dan mengasihi Kristus, serta perlengkapan-perlengkapan rohani. Pada akhir pasal 6 ini, Paulus menutupnya dengan salam kepada jemaat Efesus, yaitu "Kasih karunia menyertai semua orang yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa".

Pendirian gereja di Efesus sunting

Kedatangan Paulus yang pertama dan tergesa-gesa dalam periode 3 bulan ke Efesus dicatat pada Kisah Para Rasul 18:19–21. Pekerjaan yang dimulainya kemudian diteruskan oleh Apolos bersama Akwila dan Priskila.[8] Pada kunjungan kedua di awal tahun berikutnya, Paulus tinggal di Efesus selama "tiga tahun", karena ia melihat "di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang."[9] dan gereja di sana dibangun dan diperkuat berkat kerja kerasnya di sana.[10] Dari Efesus, Injil menyebar ke luar daerah "hampir di seluruh Asia (Kecil)."[11] Firman Allah "bertumbuh dan berkuasa dengan kuat" sekalipun ia mengalami banyak tentangan dan penganiayaan.

Pada perjalanan terakhirnya ke Yerusalem, kapal rasul Paulus berlabuh di Miletus, maka ia mengutus orang untuk memanggil para penatua jemaat di Efesus untuk datang menemuinya dan ia memberikan wejangan pengutusan perpisahannya karena tidak berharap dapat melihat mereka lagi.[12]

Berikut adalah sejumlah paralel kata atau frasa khusus yang dapat dilacak antara surat ini dan pesan pengutusannya kepada jemaat Efesus di Miletus:

  1. Kisah Para Rasul 20:19 = Efesus 4:2. ταπεινοφροσύνη tapeinophrosynē, kerendahan hati, rendah hati.
  2. Kisah Para Rasul 20:27 = Efesus 1:11. βουλή boulé, maksud (Allah), rencana pasti (ilahi).
  3. Kisah Para Rasul 20:32 = Efesus 3:20. δύναμαι dynamai, kuasa, kemampuan, kesanggupan untuk bertindak.
  4. Kisah Para Rasul 20:32 = Efesus 2:20: οἰκοδομέω oikodomeó, dibangun (di atas suatu landasan/dasar).
  5. Kisah Para Rasul 20:32 = Efesus 1:14,18: κληρονομία klēronomia, artinya "warisan, hadiah yang dijanjikan" (Inggris: inheritance, heritage) atau "bagian (yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus)."

Pengutipan sunting

Surat Efesus ditemukan pada dua kanon paling tua, susunan Marcion (yang memberinya judul “Surat Laodikea”) dan Kanon Muratori. Juga dikutip oleh para bapa gereja seperti Klemens dari Roma, Hermas, Barnabas, Ignatius, dan Polikarpus, demikian pula Tertullian, Klemens dari Aleksandria, dan Origenes. Naskah ini juga dijumpai di antara surat-surat Paulus pada Papirus 46, salah satu naskah tertua yang diperkirakan dibuat pada abad ke-2, meskipun ada yang berpendapat dibuat pada tahun 70 M.[13]

Lihat pula sunting

Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus
Didahului oleh:
Surat Galatia
Perjanjian Baru
Alkitab
Diteruskan oleh:
Surat Filipi

Referensi sunting

  1. ^ (Indonesia)William Barclay.1983, Pemahman Alkitab Setiap Hari. Jakarta:BPK Gunung Mulia. Hlm.91.
  2. ^ (Inggris)Francis Foulkes.1991, New Testament Commentaries, USA:Grand Rapids. Hlm. 19-20.
  3. ^ (Indonesia)PT. Nilakandi.1982 Tafsiran Alkitab Masa Kini 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 597-599.
  4. ^ a b (Indonesia)J.L. Abineno.1997,Tafsiran Alkitab Surat Efesus, Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.1-3.
  5. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  6. ^ A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
  7. ^ (Inggris)Andrew T.Lincoln.1990, Word Biblical Commentary Ephesians, USA:Word Books,Publisher.Hlm.1-20.
  8. ^ Kisah Para Rasul 18:24–26
  9. ^ 1 Korintus 16:9
  10. ^ Kisah Para Rasul 20:20,31
  11. ^ Kisah Para Rasul 19:26
  12. ^ Kisah Para Rasul 20:18–35
  13. ^ Ephesians: Introduction, Argument, and Outline oleh Daniel B. Wallace, professor of New Testament Studies pada Dallas Theological Seminary.

Pranala luar sunting