Sosorgadong, Tapanuli Tengah

kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara


Sosorgadong adalah adalah sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Tapanuli Tengah, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Luas wilayah kecamatan Sosorgadong :143.14 km² dan memiliki penduduk pada tahun 2020 berjumlah 14 598 jiwa, dengan kepadatan penduduk 110,14 jiwa/km².[1]

Sosorgadong
Peta lokasi Kecamatan Sosorgadong
Peta lokasi Kecamatan Sosorgadong
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenTapanuli Tengah
Pemerintahan
 • CamatRidwan Gorat
Populasi
 (2020)
 • Total15.765 jiwa
 • Kepadatan110,14/km2 (285,3/sq mi)
Kode Kemendagri12.01.09
Kode BPS1204071
Luas143,14 km²
Desa/kelurahan8 desa
1 kelurahan

Geografi sunting

Sosorgadong berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di Selatan, Barus di sebelah Barat, Sorkam di sebelah Timur dan Pakkat, Manduamas di sebelah Utara. Kecamatan sosorgadong terdiri dari satu kelurahan dan 6 desa. Yakni, Kelurahan Sosorgadong, Desa Unte Boang, Sibintang, Barangbang, Siantar CA, Muara Bolak, Dolok Simataniari. Letak kecamatan Sosorgadong yang terdiri dari pegunungan dan dataran di tepi laut, membuat cuaca di daerah tersebut tidak terlalu panas walaupun samudera Hindia tidak terlalu jauh dari pegunungan yang cuma berjarak 2 km dari pemukiman warga. Tempat wisata yang paling populer di Kecamatan Sosorgadong adalah pantai Pulopane, Palopat dan Palpitu. Ketiga pantai tersebut memiliki terumbu karang yang indah untuk kegiatan penyelaman dan juga hamparan pasirnya yang putih dan bersih.

Demografi sunting

Penduduk Sosorgadong memiliki beragam suku, agama dan adat istiadat. Masyarakat dari suku Batak, umumnya Batak Toba, merupakan suku mayoritas di wilayah ini. Berbagai marga Batak seperti Pasaribu, Limbong, Matondang, Sihombing, Simamora, Marbun, Situmeang, banyak bermukim di Kecamatan Sosorgadong. Suku Pesisir juga merupakan penduduk asli di daerah ini. Ada juga pendatang seperti suku Jawa, Minangkabau, Nias, Aceh dan lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan terdiri dari dua bahasa. Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai memakai bahasa 'Baikko' dengan corak bahasa Minangkabau dan dengan memakai dialek Batak. Sedangkan masyarakat yang tinggal jauh dari pesisir pantai umumnya menggunakan bahasa Batak Toba.[2]

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah 2020 mencatat, mayoritas penduduk kecamatan Sosorgadong memeluk agama Kekristenan berjumlah 80,70%, dimana Protestan 56,85% dan Katolik 23,85%, yang umumnya dipeluk penduduk dari suku Batak dan Nias. Kemudian Islam yakni 19,28%, yang umumnya dipeluk penduduk Pesisir, Jawa, Minangkabau dan sebagian suku Batak, dan kepercayaan 0,02%.[1] Tahun 2020, terdapat sejumlah rumah ibadah di Kecamatan Sosorgadong, yakni gereja Protestan 35 unit, gereja Katolik 11 unit, masjid 11 unit, dan mushola 2 unit.[3]

Perekonomian sunting

Kecamatan Sosorgadong yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia seperti Pulopane, Palpitu dan sebagian wilayah Barangbang dan Sibintang. Umumnya penduduk disekitar pesisir pantai bekerja sebagai nelayan walaupun sebagian lagi jadi petani. Sedangkan penduduk yang tinggal di wilayah Kelurahan Sosorgadong, Barangbang, Sibintang, Sipodang, Siantar CA, Muara Bolak serta Dolok Simataniari dan sekitarnya umumnya adalah petani. Sebagian bertani di sawah, berkebun sawit dan sebagian jadi penyadap karet (panderes). Wilayah Dolok Simataniari merupakan penghasil durian yang cukup berkualitas. Untuk kegiatan pasar dan perdagangan diadakan dua kali dalam seminggu, yakni hari Kamis di Kelurahan Sosorgadong dan hari Selasa di Sipodang. Pasar Selasa di Sipodang merupakan pasar yang paling ramai setiap minggunya.

Referensi sunting

  1. ^ a b "Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Angka 2020" (pdf). www.tapanulitengahkab.bps.go.id. Diakses tanggal 4 Desember 2020. 
  2. ^ "Mengetahui Apa itu Suku Batak Pesisir-Pasisi". www.tobato.com. Diakses tanggal 14 Februari 2021. 
  3. ^ "Kecamatan Sosorgadong Dalam Angka 2020" (pdf). www.tapanulitengahkab.bps.go.id. Diakses tanggal 4 Desember 2020. 

Pranala luar sunting