Skuter listrik (secara internasional lebih dikenal sebagai electric kick-scooters atau e-scooters) adalah skuter yang 100% digerakan dengan tenaga listrik, sehingga tidak memproduksi asap dan suara bising. Skuter elektris biasanya mempunyai satu roda di depan dan di belakang. Kadang-kadang skuter elektris juga didesain dengan tiga roda. Kecepatan skuter elektris biasanya 20 – 50 km/jam, tetapi terdapat juga model yang bisa menempuh jarak hingga 80 km/per jam. Skuter elektris memiliki berat rata-rata antara 7 – 40 kg dan bisa dibebani dengan berat 100 – 200 kg. Walaupun kebanyakan skuter elektris digunakan dalam posisi berdiri dan hanya didesain untuk satu orang, tetapi ada juga beberapa skuter elektris yang memiliki lebih dari satu tempat duduk. Selain itu skuter elektris juga dikenal dengan mekanisme lipat yang cepat, sehingga memudahkan untuk disimpan dan dibawa. Di Indonesia orang menyingkatnya dengan sebutan skutis, yang merupakan singkatan dari skuter elekrtis.

Mengendarai skuter elektris di pesawahan Bali 2017

Sejarah Skuter Elektris sunting

Skuter Elektris pertama kalinya dalam sejarah diproduksi oleh perusahaan Ajak Motor Vehicle yang berlokasi di New York City pada tahun 1900-an. Awal tahun 1920-an Ransome menciptakan sepeda elektris dengan French Corporation, kemudian diikuti Application Electro Mecaniques. Mereka menciptakan sebuah penemuan, yang mereka sebut dengan Electrocyclette, tahun 1927. Bagaimanapun bentuknya lebih seperti sepeda beroda 3 dibandingkan dengan skuter, karena ada roda satu di belakang dan dua roda di depan.

Selama periode Perang Dunia II, menunjukan bahwa bahan bakar gas begitu banyak dikonsumsi. Sehingga membuat orang berpikir untuk memperbaiki situasi seperti ini dengan membuat pengganti penggunaan gas untuk keperluan perjalanan. Selama periode ini, Earle Williams, seorang penemu mencoba untuk mengubah siklus yang dioperasikan dengan bahan bakar menjadi siklus listrik. Beberapa kemajuan dalam sejarah skuter listrik dibuat pada tahun 60-an dan 70-an.[1]

Kelebihan sunting

  • Lebih hemat dibandingkan dengan sepeda motor biasa. skuter elektris hanya menghabiskan kurang lebih 0.05$ per casnya.
  • Ukuran kecil dibandingkan dengan sepeda motor biasa, memudahkan untuk dibawa dan disimpan.
  • Bisa dibawa ke tempat kerja, banyak tempat yang mengizinkan untuk membawa skuter elektris ke dalam ruangan.[2]
  • Tidak mengeluarkan asap dan suara bising.
  • Bisa dilipat dengan hitungan cepat.
  • Mudah diparkir baik di dalam maupun di luar ruangan.
  • Ramah lingkungan.[3]

Kekurangan sunting

  • Skuter elektris memiliki kecepatan terbatas dengan rata-rata 40 km/jam.
  • Apabila melakukan perjalanan jauh dengan skuter elektris, sebenarnya kalian akan lebih lambat untuk sampai ke tempat tujuan, karena kecepatan skuter elektris yang lebih rendah dibandingkan dengan sepeda motor biasa.[3]
  • Kendaraan bertenaga listrik hanya bisa dipakai sampai batas kecepatan tertentu dan kemudian harus mencasnya lagi jika baterai kosong.
  • skuter elektris membutuhkan waktu cas yang lebih lama daripada sepeda motor biasa yang menggunakan bahan bakar bensin. Sebaiknya dicas pada waktu malam hari.
  • Kecepatan paling tinggi skuter elektris cenderung masih rendah dibandingkan dengan sepeda motor dengan bahan bakar minyak.
  • Di hari yang dingin, daya baterai bisa turun hingga 20 persen.
  • Suaranya yang tidak terdengar dari dekat bisa berbahaya baik pada diri sendiri maupun pejalan kaki.[4]

Referensi sunting

  1. ^ "History of Electric Scooters". Electric Scooter Guide (dalam bahasa Inggris). 2015-01-12. Diakses tanggal 2018-02-09. 
  2. ^ scooteretticompany (2013-03-01). "The benefits of electric scooters". 
  3. ^ a b "Electric Scooters – Pros and Cons - Electric Scooter Singapore". Electric Scooter Singapore (dalam bahasa Inggris). 2014-11-07. Diakses tanggal 2018-02-09. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Advantages and Disadvantages of Electric Scooters". Cheap Electric Scooters For Sale (dalam bahasa Inggris). 2008-10-28. Diakses tanggal 2018-02-09.