Sistem kekebalan Bumi adalah sebuah proposal kontroversial, yang diklaim sebagai konsekuensi dari hipotesis Gaia. Hipotesis Gaia berpendapat bahwa seluruh Bumi dapat dianggap sebagai organisme tunggal (Gaia). Sebagai organisme yang bisa menjaga dirinya sendiri, Bumi akan memiliki sistem kekebalan untuk menjaga kesehatannya.

Beberapa pendukung konsep spekulatif ini, misalnya, berpendapat bahwa manusia dapat dianggap menyebabkan "infeksi" pada Gaia (Bumi), dan bahwa AIDS adalah salah satu usaha oleh sistem kekebalan ini untuk menolak infeksi (manusia). Istilah "kanker" mungkin lebih tepat daripada infeksi, karena manusia berevolusi di dalam Gaia, dan bukan penyerang dari luar. Pandangan lain yang berlawanan menyatakan bahwa manusia adalah sistem kekebalan tubuh Gaia itu sendiri, yang mungkin berevolusi untuk mencegah bencana masa depan, seperti yang telah terjadi saat kepunahan massal spesies Permian dan Cretaceous sebelumnya.

James Lovelock dalam bukunya "The Revenge of Gaia" (Pembalasan Gaia) menyatakan bahwa Gaia memiliki banyak mekanisme untuk menghilangkan peradaban yang membahayakan melalui emisi gas rumah kaca dan pemanasan global, tetapi dalam buku ini disebutkan juga bahwa dengan bertambahnya panas yang diterima dari matahari, kemampuan Gaia untuk "bangkit kembali" seperti pada kepunahan Permian dan Kapur, mungkin akan semakin terganggu.

Paul Hawken dalam Blessed Unrest menyarankan bahwa ketika Bumi dianggap sebagai sistem kehidupan maka sistem kekebalan tubuh Bumi terdiri dari jutaan organisasi di seluruh dunia yang bekerja untuk keadilan sosial, lingkungan, dan hak masyarakat adat. Banyak dari kelompok ini terhubung melalui Internet dan cara lain sehingga ada jaringan luas orang dan kelompok yang saling berhubungan untuk melindungi planet, masyarakat, dan semua makhluknya. Sebagai contoh, suatu organisasi yang berfungsi untuk menghubungkan kelompok-kelompok yang mendukung penggunaan energi terbarukan adalah Inforse di Denmark.[1]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Kutipan
  1. ^ "International Network for Sustainable Energy". INFORSE. 2015. Diakses tanggal 31 May 2015. 
Bibliografi