Siem Reap

kota di Kamboja

Siem Reap merupakan ibu kota Provinsi Siem Reap di Kamboja. Kota ini terletak di bagian barat laut negara dan merupakan pusat wisata dan budaya penting di Kamboja karena menjadi gerbang masuk menuju kawasan purbakala kota Angkor yang terkenal. Kota ini memiliki iklim tropis. Pada tahun 2006, kota ini memiliki jumlah penduduk sebesar 139.458 jiwa.

Letak Siem Reap di Kamboja

Siem Reap memiliki bangunan tua kolonial dan arsitektur china di sekitar lingkungan Prancis dan di sekitar Pasar Lama. Di kota ini terdapat gedung pertunjukan yang menggelar pagelaran tari tradisional Apsara, pusat cindera mata, pengrajin kain sutra, sawah pedesaan, desa nelayan, dan suaka burung di dekat danau Tonle Sap. Bandar udara di kota ini ialah Bandar Udara Internasional Angkor-Siem Reap.

Sejarah sunting

Kata Siem Reap berarti 'Kekalahan Siam' — kini Thailand— dan merujuk pada permusuhan dan pertumpahan darah selama berabad-abad, peristiwa yang diperingati dalam ukiran relief dan monumen. Nama ini juga dapat diterjemahkan sebagai 'Kegemilangan Siam', karena, selama 500 tahun sebelum peperangan, kota ini menjadi perlintasan dari Kamboja kuno menuju Siam.

Pada 1901 École Française d'Extrême Orient (EFEO) memulai keterkaitannya dengan Angkor dengan mendanai ekspedisi memasuki Siam dan Bayon. Pada 1907 Angkor, yang telah direbut dari Siam dengan paksa, dikembalikan kepada Kamboja. EFEO bertanggung jawab membersihkan situs purbakala ini dari cengkeraman hutan, dan pada tahun yang sama wisatawan pertama tiba di Angkor, sejumlah 200 orang wisatawan yang tinggal di Angkor selama tiga bulan. Angkor kembali diselamatkan dari hutan dan mendapat perhatian dunia.

 
Penari tradisional di Siem Reap yang menjadi pusat pariwisata.

Pada saat ditemukan oleh penjelajah Prancis pada abad ke-19, Siem Reap hanyalah berupa desa sederhana. Dengan dikuasainya Angkor oleh Prancis pada 1907, Siem Reap mulai berkembang dan menerima gelombang wisatawan pertamanya. Grand Hotel d'Angkor dibuka tahun 1929 dan candi-candi di Angkor menjadi salah satu daya tarik pariwisata Asia utama hingga akhir 1960-an. Tokoh pesohor seperti Charlie Chaplin dan Jackie Kennedy, adalah mereka yang pernah mengunjungi Angkor. Pada 1975, sebagian besar penduduk kota Siem Reap, bersama seluruh penduduk kota lainnya di Kamboja, terbantai oleh komunis Khmer Merah, sisanya menyelamatkan diri dan mengungsi ke pedesaan.

Seluruh negara dan rakyat Kamboja menderita di bawah rezim brutal Khmer Merah. Hingga sejak misi keamanan PBB dan kematian Pol Pot pada 1998, stabilitas dan keamanan mulai tumbuh dan membangkitkan industri pariwisata yang sangat penting untuk memulihkan Kamboja. Maka setelah sekian lama sepi Siem Reap mulai bangkit sejak pertengahan 1990-an.

Kini, Siem Reap adalah kota yang paling pesat pertumbuhannya di Kamboja, sebagai kota kecil yang menawan tempat singgah sebelum mengunjungi situs terkenal candi-candi di Angkor. Berkat daya tarik Angkor, Siem Reap telah bangkit menjadi pusat pariwisata utama di kawasan, menjadi kota yang hidup dengan dipenuhi hotel dan fasilitas wisata lainnya.

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting

  • Siem Reap - The Gate to Angkor (Official Website of the Provincial Town Siem Reap on www.siemreap-town.gov.kh) Diarsipkan 2007-10-19 di Wayback Machine.