Serval[1]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Leptailurus

Severtzov, 1858
Spesies:
L. serval
Nama binomial
Leptailurus serval
(Schreber, 1776)
Penyebaran serval

Serval (Leptailurus serval), juga dikenal sebagai Tierboskat, adalah kucing liar yang ada di Afrika. Studi DNA telah menunjukkan bahwa serval berkaitan erat dengan kucing emas Afrika dan karakal.[3]

Deskripsi

 
Serval dengan bulu berwarna putih

Serval adalah kucing berukuran sedang, dengan panjang kaki sekitar 59–92 cm. Berat serval berkisar antara 7–12 kg untuk betina, dan 9–18 kg untuk jantan.[4][5] Serval memiliki kaki yang panjang dibandingkan dengan spesies kucing pada umumnya, karena hewan ini terdapat tulang metatarsus yang memanjang di kakinya.[5]

Bulu serval biasanya berwarna kilap kuning keemasan, dan terdapat bintik maupun garis berwarna hitam.[6] Telinga serval dapat bergerak 180 derajat secara terpisah.[6][7] Serval memiliki kemampuan yang baik dalam melihat, mencium, maupun mendengar.[8]

Penyebaran dan habitat

Serval berasal dari Afrika, dan lebih banyak terdapat di Afrika bagian selatan.[9][10] Serval pernah juga ditemukan di Maroko, Tunisia, dan Aljazair; tetapi mungkin telah hilang dari Aljazair dan hanya tersisa di Tunisia karena program reintroduksi.[2]

Habitat utamanya adalah savana, meskipun beberapa spesies biasanya ditemukan di daerah pegunungan pada ketinggian sampai 3.000 meter. Serval membutuhkan aliran air dalam wilayahnya, sehingga tidak tinggal di wilayah semi gurun atau stepa kering. Mereka mampu memanjat dan berenang, tetapi jarang melakukannya.[5]

Buruan dan makanan

 
Serval yang berasal dari Afrika Selatan. Perhatikan telinga serval yang sedang mendengar hewan buruannya.

Serval aktif di malam hari, sehingga sebagian besar berburu di malam hari, kecuali terganggu oleh aktivitas manusia atau adanya predator. Meskipun serval sering menangkap tikus, ia juga memangsa burung, kelinci, Hyrax, reptil, serangga, ikan, dan katak.[11] Serval terkadang berburu hewan yang lebih besar daripada dirinya, misalnya seperti rusa, gazel, dan springbok.[12]

Serval mampu melompat hingga 3,6 meter secara horizontal, dan mendarat tepat pada sasaran dengan kekuatan yang cukup untuk menghentikan atau membunuh mangsanya.[5][13]

Tingkah laku

Seperti sebagian besar kucing pada umumnya, serval aktif di malam hari. Mereka dapat melakukan perjalanan sejauh 3 sampai 4 kilometer setiap malam untuk mencari makanan. Jika sedang dalam bahaya, mereka menyerang dengan kaki depan panjang serta membuat suara menggonggong tajam dan keras menggeram.[5]

Seperti banyak kucing, serval mampu mendengkur. Serval juga memiliki kicauan bernada tinggi, serta dapat mendesis, berkotek, menggeram, mendengus, dan mengeong.[5]

Reproduksi dan sejarah hidup

Serval mampu melahirkan anak beberapa sepanjang tahun, tetapi biasanya hanya melakukannya jika anak sebelumnya meninggal segera setelah lahir. Kehamilan berlangsung 66 hingga 77 hari dan umumnya menghasilkan kelahiran dua anak serval.[5]

Serval melahirkan di lingkungan dengan vegetasi padat, atau lokasi terlindung seperti lubang yang ditinggalkan. Jika seperti lokasi yang ideal tidak tersedia, serval akan melahirkan di bawah semak-semak. Bayi serval lahir dengan berat sekitar 250 g, dan tidak dapat melihat sama sekali. Mereka dapat melihat pada usia 9 sampai 13 hari, dan mulai mengambil makanan padat setelah sekitar satu bulan. Pada sekitar enam bulan, mereka mendapatkan gigi permanen dan mulai berburu untuk diri mereka sendiri. Mereka meninggalkan ibu mereka pada usia 12 bulan. Serval mencapai kematangan seksual antara 12 sampai 25 bulan.[5]

Harapan hidup serval sekitar 10 tahun di alam liar, dan sampai 20 tahun di penangkaran.[14]

Referensi

  1. ^ Wozencraft, W. C. (2005-11-16). Wilson, D. E., and Reeder, D. M. (eds), ed. Mammal Species of the World (edisi ke-3rd edition). Johns Hopkins University Press. hlm. 540. ISBN 0-8018-8221-4. 
  2. ^ a b Breitenmoser, C., Henschel, P. & Sogbohossou, E. (2008). "Leptailurus serval". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 22 March 2009.  Database entry includes justification for why this species is of least concern
  3. ^ Johnson, W. E.; Eizirik, E; Pecon-Slattery, J; Murphy, WJ; Antunes, A; Teeling, E; O'Brien, SJ (2006). "The Late Miocene Radiation of Modern Felidae: A Genetic Assessment". Science. 311 (5757): 73–77. doi:10.1126/science.1122277. PMID 16400146. 
  4. ^ Burnie D and Wilson DE (Eds.), Animal: The Definitive Visual Guide to the World's Wildlife. DK Adult (2005), ISBN 0-7894-7764-5
  5. ^ a b c d e f g h Sunquist, Mel; Sunquist, Fiona (2002). Wild cats of the World. Chicago: University of Chicago Press. hlm. 142–151. ISBN 0-226-77999-8. 
  6. ^ a b Kingdon, J.; Happold, D.; Butynski, T.; Hoffmann, M.; Happold, M.; Kalina, J. (2013). Mammals of Africa. London, UK: Bloomsbury Publishing. hlm. 180–184. ISBN 978-1-4081-8996-2. 
  7. ^ Sunquist, M.; Sunquist, F. (2002). Wild Cats of the World. Chicago, US: University of Chicago Press. hlm. 142–151. ISBN 978-0-226-77999-7. 
  8. ^ Schütze, H. (2002). Field Guide to the Mammals of the Kruger National Park. Cape Town, South Africa: Struik Publishers. hlm. 98–99. ISBN 978-1-86872-594-6. [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Thiel, C. (2011). Ecology and population status of the serval Leptailurus serval (Schreber, 1776) in Zambia (Tesis). University of Bonn. pp. 1–265. http://hss.ulb.uni-bonn.de/2011/2586/2586a.pdf. 
  10. ^ Herrmann, E.; Kamler, J. F.; Avenant, N. L. (2008). "New records of servals Leptailurus serval in central South Africa". South African Journal of Wildlife Research. 38 (2): 185–188. doi:10.3957/0379-4369-38.2.185. 
  11. ^ "Serval". African Wildlife Foundation. Diakses tanggal 2007-03-13. 
  12. ^ "The Serval". Cat Survival Trust. Diakses tanggal 2007-03-13. 
  13. ^ Hunter, Luke, Hinde, Gerald (2005). Cats of Africa. New Holland Publishers. hlm. 61–62. ISBN 177007063X. [pranala nonaktif permanen]
  14. ^ Tonkin, B.A. (1972). "Notes on longevity in three species of felids". International Zoo Yearbook. 12: 181–182. doi:10.1111/j.1748-1090.1972.tb02319.x. 

Pranala luar