Serang atau Bosun (dari bahasa Inggris Boatswain (/ˈbsən/, atau /ˈbtswn/), yang juga disebut Kepala Kerja, Kepala Kelasi, dan Mandor Kapal, adalah anak buah kapal (awak kapal selain perwira) paling senior di bagian geladak, dan bertanggung jawab atas komponen-komponen lambung kapal. Serang mengepalai seluruh bawahan di bagian geladak, dan biasanya bukan petugas jaga, kecuali di kapal-kapal yang berawak sedikit. Tugas-tugas lain yang diemban serang bervariasi, tergantung pada jenis kapal, jumlah awak kapal, dan faktor-faktor lain.

Serang
Serang di atas sebuah kapal dagang modern mengawasi kargo saat muatan diturunkan ke dalam palka.
Keterangan umum
Nama lainBosun
Kepala Kerja Bawahan
Kepala Kelasi
Mandor Kapal
BagianGeladak (Dek)
BerlisensiTidak
PersyaratanBersertifikat juru mudi
Dinas jaga
Jaga lautDi kapal kecil (Tidak tetap)
Jaga pelabuhanDi kapal kecil (Tidak tetap)

Sejarah sunting

 
Serang Angkatan Laut Kerajaan Inggris, ca. 1820

Sama seperti istilah "nakhoda", istilah "serang" juga diserap dari perbendaharaan istilah bahari India. Istilah ini berasal dari gabungan dua kata bahasa Persia, sar (kepala) dan hang (kuasa),[1] yang berarti hulubalang atau panglima.[2] Kata ini dikenal oleh orang-orang Inggris sebagai sebutan bagi pemimpin laskar, yakni kelasi-kelasi India yang bekerja di atas kapal-kapal Eropa.

Kata bosun dalam bahasa Indonesia berasal dari kata "bosun", yakni bentuk lain dari kata "boatswain" dalam bahasa Inggris. Kata "bosun" sudah menjadi bagian dari kosakata bahasa Inggris itu semenjak ca. 1450. Kata "boatswain" berasal dari bahasa Inggris Kuno akhir batswegen, dari kata bat ("boat", perahu) disambung dengan kata sveinn (swain) dalam bahasa Nordik Kuno, yang berarti pemuda, anak magang, pengikut, anak buah, atau pelayan. Jika kata ini diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa Norwegia modern, maka akan menjadi kata båtsvenn, sementara gelar bosun dalam bahasa Norwegia adalah båtsmann ("boats-man", awak perahu). Cara membunyikan kata boatswain, bosun, telah diteliti sejak 1868.[3] Kata bosun inilah yang digunakan dalam drama Shakespeare, The Tempest, yang ditulis pada 1611. Edisi-edisi sesudahnya menggunakan kata bos'n yang sama saja artinya.

Angkatan Laut Kerajaan Inggris sunting

Sampai dengan beberapa waktu yang lalu, pangkat boatswain merupakan pangkat tertua dalam Angkatan Laut Kerajaan Inggris, dan asal-muasalnya dapat ditelusuri sampai pada 1040.[4] Pada tahun itu, ketika lima bandar Inggris mulai mempersiapkan kapal-kapal perang bagi Raja Edward Pengaku Iman dengan imbalan anugerah hak-hak istimewa tertentu, mereka juga memasok awak kapal yang terdiri atas kelasi-kelasi dan pimpinan-pimpinan mereka, yaitu perwira-perwira kapal yang terdiri atas master (nakhoda), boatswain (serang), carpenter (tukang kayu), dan cook (juru masak).[5] Para perwira ini kelak dijadikan bintara yang "menjabat berdasarkan surat penetapan" oleh Kelaksamanaan Britania. Mereka bertugas melaksanakan perawatan dan pelayaran kapal-kapal, serta merupakan perwira-perwira tetap dalam dinas Angkatan Laut Kerajaan Inggris.[5]

Boatswain resmi Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang terakhir, Komodor E. W. Andrew OBE, pensiun pada 1990.[4]

Taruna pelayaran sunting

Pangkat cadet boatswain (serang taruna), di beberapa sekolah pelayaran Inggris, adalah pangkat tertinggi kedua yang dapat dicapai seorang taruna Jurusan Angkatan Laut (Royal Navy Section) dari Combined Cadet Force, setingkat di bawah pangkat coxswain (juru mudi sekoci), dan setingkat di atas leading hand (setingkat kopral). Pangkat ini sejajar dengan pangkat colour sergeant (setingkat kopral) bagi taruna Jurusan Angkatan Darat dan Jurusan Marinir, serta kadang-kadang digunakan sebagai nama pangkat untuk senior petty officer (setingkat kopral satu) yang ditunjuk menjadi asisten coxswain.

Uraian pekerjaan sunting

 
Serang kapal Seeteufel, yacht milik Felix von Luckner, sedang menyemprot geladak kapal sambil mengisap pipa cangklong

Pekerjaan serang di bagian geladak kapal adalah mengepalai awak geladak yang tidak berlisensi (awak kapal tanpa lisensi mualim). Kadang-kadang serang juga merangkap jabatan sebagai mualim tiga atau mualim empat.[6] Serang harus benar-benar menguasai keterampilan tali-temali kapal yang diperlukan dalam bekerja di geladak bilamana kapal berlayar. Serang dibedakan dari pelaut-pelaut mahir (pelaut-pelaut berkualifikasi juru mudi, able seamen) lain oleh perannya selaku seorang penyelia: menyusun rencana, jadwal, dan pembagian kerja.[7]

Sebagai kepala awak geladak, serang menyusun rencana kerja harian dan membagi-bagi pekerjaan kepada awak geladak. Setelah pekerjaan rampung, serang melakukan pemeriksaan atas hasil kerja awak geladak untuk memastikan kesesuaiannya dengan prosedur-prosedur kerja yang sudah disetujui.[7]

Di luar peran sebagai penyelia, serang juga secara teratur menginspeksi kapal dan melaksanakan berbagai tugas rutin, tugas yang memerlukan kemahiran, dan tugas yang sedikit memerlukan kemahiran, berkaitan dengan perawatan seluruh bagian kapal yang tidak ditangani oleh bagian kamar mesin. Tugas-tugas ini mencakup pembersihan, pengecatan, dan perawatan lambung kapal, suprastruktur kapal, dan peralatan geladak kapal, serta melaksanakan program perawatan pencegahan yang bersifat formal.[7] Kemahiran yang harus dikuasai serang meliputi penanganan tali-temali bongkar-muat, pengoperasian derek, perawatan geladak, bekerja di tiang kapal, dan kemahiran-kemahiran lain yang diperlukan untuk mengurus geladak. Serang harus menguasai cara-cara perawatan dan penanganan tambang, pengetahuan tali-temali, simpul-simpul tambat, simpul-simpul sambung, simpul-simpul pemati ujung tambang, dan simpul-simpul anyam yang diperlukan dalam kegiatan penambatan kapal. Serang biasanya mengoperasikan derek kapal pada saat melepas dan mengangkat jangkar. Selain itu, serang dapat pula diberi tugas memimpin usaha-usaha pemadaman kebakaran atau pelaksanaan prosedur-prosedur keadaan darurat lain di atas kapal. Serang-serang yang cakap mampu mengintegrasikan kemahiran berlayar yang mereka miliki dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelia dan dalam berkomunikasi dengan awak geladak yang sering kali berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.[7]

Awalnya, serang di kapal-kapal layar bertugas menangani jangkar-jangkar kapal, tambang-tambang kapal, bendera-bendera kapal, awak geladak, dan perahu-perahu kapal. Serang dapat pula diberi tugas menangani perangkat layar pada saat kapal berada di galangan. Tugas-tugas teknis serang termodernisasi oleh kemunculan mesin-mesin uap dan mekanisasi yang ditimbulkannya.[6]

Serang juga bertanggung jawab membunyikan peluit secara rutin dengan menggunakan peluit bosun. Peluit ini digunakan untuk menghasilkan bunyi-bunyi lengkingan tertentu sebagai isyarat pemberitahuan mengenai berbagai kejadian, misalnya keadaan-keadaan darurat atau pemberitahuan waktu makan.

Serang-serang ternama sunting

Sejumlah serang dan wakil serang (asisten bosun) telah mencapai ketenaran dalam sejarah. Reuben James dan William Wiley termasyhur berkat kepahlawanan mereka dalam Perang Barbaria dan diabadikan sebagai nama kapal perang USS Reuben James dan USS Wiley.[8][9] Para penerima penghargaan Medal of Honor, Francis P. Hammerberg[10] dan George Robert Cholister[11] adalah dua orang wakil serang dalam Angkatan Laut Amerika Serikat, demikian pula penerima penghargaan Navy Cross, Stephen Bass.[12] Penerima penghargaan Victoria Cross, John Sheppard, John Sullivan, Henry Curtis, dan John Harrison adalah wakil-wakil serang dalam Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

Ada pula sejumlah serang dan wakil serang dalam karya-karya sastra. Serang dalam The Tempest (Prahara, terjemahan bahasa Indonesia oleh Trisno Sumardjo) karya William Shakespeare adalah tokoh utama pada adegan pembuka, yang berlatar belakang sebuah kapal di tengah laut, dan tampil kembali sebentar pada adegan terakhir. Novel Typhoon karya Joseph Conrad berisi kisah tentang serang tak bernama yang memberi tahu Kapten MacWhirr tentang "segundukan" orang yang tersapu ombak tatkala badai mencapai puncaknya. Ada pula tokoh Bill Bobstay dalam H.M.S. Pinafore, komedi musikal gubahan Gilbert dan Sullivan, yang kadang-kadang disebut "bos'un" (bosun)[13] dan kadang-kadang pula disebut "boatswain's mate" (asisten bosun)[14] Serang lain dalam karya sastra adalah Smee dari kisah Peter Pan.[15] Lord Byron memiliki seekor anjing Newfoundland yang diberi nama Boatswain.[16] Byron menggubah puisi terkenal, Epitaph to a Dog, dan mendirikan sebuah monumen untuk mengenangnya di Newstead Abbey.[16]

Kepanduan sunting

Ketua kwartir (Quartermaster) adalah pangkat tertinggi dalam Kwartir Pandu Laut, Kepanduan Putra Amerika (Boy Scouts of America), yakni sebuah program untuk remaja putra dan putri usia 13-21 tahun. Para remaja ini boleh memilih seorang pemimpin dari antara mereka sendiri, dan memberinya gelar serang (boatswain). Serang (Bootsman) adalah pangkat Ketua Patroli Pandu Laut (bak) di Belanda, sementara gelar yang sama di Flandria merupakan pangkat Asisten Ketua Patroli Pandu Laut (kwartier).

Lihat pula sunting

Catatan sunting

  1. ^ "Serang". Oxford Living Dictionaries. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-20. Diakses tanggal 2016-12-16. 
  2. ^ "Serang". Kamus Internasional. 
  3. ^ "Boatswain". Online Etymology Dictionary. Diakses tanggal 2007-05-25. 
  4. ^ a b "HMS Victory". royalnavy.mod.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-01-13. Diakses tanggal 2007-05-26. 
  5. ^ a b Naval Historical Center (2005-07-20). "Why is the Colonel Called "Kernal"? The Origin of the Ranks and Rank Insignia Now Used by the United States Armed Forces". United States Navy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1998-07-03. Diakses tanggal 2007-05-26. 
  6. ^ a b   Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Boatswain". Encyclopædia Britannica. 4 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 100. 
  7. ^ a b c d Oregon University System, 2004
  8. ^ "Ship's Namesake". USS Reuben James Official Website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-05-09. Diakses tanggal 2007-05-26. 
  9. ^ Naval Historical Center (1981). "Wiley". Dictionary of American Naval Fighting Ships. United States Navy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-14. Diakses tanggal 2007-05-26. 
  10. ^ Naval Historical Center (1981). "Hammerberg". Dictionary of American Naval Fighting Ships. United States Navy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-07. Diakses tanggal 2007-05-26. 
  11. ^ Naval Historical Center (1997). "Navy Medal of Honor: Interim Period 1920-1940". Dictionary of American Naval Fighting Ships. United States Navy. Diakses tanggal 2007-05-26. [pranala nonaktif permanen]
  12. ^ "CPO Stephen Bass, U.S.N." LegionOfValor.com. Diakses tanggal 2007-05-26. [pranala nonaktif permanen]
  13. ^ Lihat kutipan dari "The Complete Annotated Gilbert & Sullivan" di [1] Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine..
  14. ^ Lihat kutipan dari S.W. Gilbert dalam "The story of the H.M.S. Pinafore" di [2] Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine..
  15. ^ J M Barrie (27 Desember 1904). "Peter Pan or The Boy Who Would Not Grow Up". Diakses tanggal 2007-05-27.  Parameter |chapter= akan diabaikan (bantuan)
  16. ^ a b Clinton, George (1828). Memoirs of the Life and Writings of Lord Byron. London: James Robbins and Company. hlm. 8. Diakses tanggal 2007-05-27. 

Referensi sunting

Pranala luar sunting