Sepuluh ribu tahun

Dalam berbagai bahasa Asia Timur frase "sepuluh ribu tahun" digunakan untuk permintaan panjang umur, dan biasanya diterjemahkan dengan sebutan "umur panjang" dalam bahasa Inggris. Frase tersebut bermula pada zaman Tiongkok kuno sebagai sebuah ekspresi yang digunakan untuk permintaan umur panjang terhadap kaisar Tiongkok. Karena pengaruh politik dan budaya Tiongkok di wilayah tersebut, dalam hal ini bahasa Tionghoa, pengartian yang sama dan susunan penggunaan dapat ditemukan dalam beberapa bahasa Asia Timur.

Sepuluh ribu tahun
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 萬歲
Hanzi sederhana: 万岁
Nama Jepang
Hiragana: ばんざい
Kyujitai: 萬歳
Shinjitai: 万歳
Nama Korea
Hangul: 만세
Hanja: 萬歲
Nama Vietnam
Vietnam: muôn năm
Chữ nôm: 𨷈𢆥

Tiongkok sunting

Penggunaan klasik sunting

Menurut adat, ungkapan wansui diulang berkali-kali setelah nama atau gelar orang tersebut. Misalnya, di Tiongkok kuno, Kaisar diucapkan "Wú huáng wànsuì, wànsuì, wànwànsuì" (吾皇 萬歲 , 萬歲 , 萬 萬歲; tahun, sepuluh ribu kali sepuluh ribu tahun "). Dalam bahasa Cina ada dua karakter yang sering digunakan untuk mengartikan tahun, yaitu suì (歲) yang berarti "banyaknya tahun dalam hidup", yaitu umur; dan nián (年) digunakan dalam konteks jumlah periode waktu dan tahun kalender. Jadi, arti asli dari frase "sepuluh ribu tahun" berarti "hidup selama 10.000 tahun".

Penggunaan modern sunting

Pada Agustus 1945, setelah Generalissimo Chiang Kai-shek mengumumkan kekalahan Jepang dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua, masyarakat bersorak "Chiang ... Chung kuo ... wan sui ... wan wan sui!" (蔣...中國...萬歲...萬萬歲!), yang artinya, "Chiang ... Tiongkok ... hidup sepuluh ribu tahun ... hidup sepuluh ribu sepuluh ribu tahun".[1]

Catatan sunting

  1. ^ "CHINA: Wan Wan Sui!". TIME. 27 Agustus 1945. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-21. Diakses tanggal May 22, 2011.