Senapan Lee-Enfield

Senapan Lee-Enfield (dibaca "li-én-filt", IPA: liˈɛnˌfild) atau dikenal dengan nama dagangnya, Lee-Enfield, atau SMLE (Short Magazine Lee-Enfield, Indonesia: Lee-Enfield Magazen Pendek), adalah senapan aksi-baut, pengisian magazen, dan repetir utama yang digunakan oleh kesatuan militer Kekaisaran Inggris dan negara Persemakmuran Inggris selama paruh pertama dari abad ke-20. Senapan ini adalah senapan standar Angkatan Darat Inggris sejak adopsi pertamanya pada tahun 1895 sampai 1957.[3][4]

Senapan Lee-Enfield

Senapan Lee-Enfield Magazen Pendek Mk I (1903), Museum Militer Swedia, Stockholm
Jenis Senapan aksi-baut
Negara asal Britania Raya Britania Raya sebelum 1922
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1895-1926 (MLE)
1904–sekarang (SMLE)
Digunakan oleh Lihat Pengguna
Pada perang
Sejarah produksi
Perancang James Paris Lee
Royal Small Arms Factory, Enfield
Diproduksi 1895-1907 (MLE)
1904– (SMLE)
Jumlah produksi lebih dari 17.000.000 (Semua varian)[1]
Varian Magazen Pendek (SMLE), Lee Enfield Magazen (MLE) Mk. I, Mk. I*, Mk.III, Mk. III*, Senapan No. 4 Mk. 1, Mk. 1* (diproduksi oleh Savage and Long Branch), Mk. 1(T) Senapan runduk, Mk. 2, Senapan No 5 Mk. 1 (Karabin Hutan)
Spesifikasi
Berat ~4 kg (8.8 lb) tergantung kepadatan kayu
Panjang 1.130 mm (44,5 in)
Panjang laras 635 mm (25 in)

Peluru .303 British (SAA Ball O,303 Mk VII)
Mekanisme Aksi-baut
Kecepatan peluru 744 m/s (2,441 ft/s)
Jarak efektif 550 yard (503 m) [2]
Jarak jangkauan 2.000 yd (1.829 m)
Amunisi Magazen 10-peluru, atau diisi dengan klip-pengisi 5-peluru
Alat bidik Pandangan belakang luncuran, Pandangan depan pos-tetap, Pandangan jarak jauh; Pandangan teleskopik di model runduk.

Senapan ini adalah perancangan ulang dari senapan Lee-Metford yang telah diadopsi oleh Angkatan Darat Inggris pada 1888, Lee-Enfield menggantikan versi sebelumnya seperti senapan Martini-Henry, Martini-Enfield, dan Lee-Metford. Senapan ini menggunakan magazen box sepuluh-peluru yang dimuati dengan amunisi .303 British secara manual dari atas, baik satu persatu peluru atau dengan menggunakan klip kecil lima-peluru. Senapan Lee-Enfield adalah senjata standar untuk satuan bersenjata senapan dari tentara Inggris dan negara Persemakmuran lainnya, baik di Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Senapan ini juga digunakan secara luas antara lain oleh pasukan militer negara Kanada, India, Afrika Selatan.[5]

Meskipun secara resmi telah digantikan di Inggris dengan L1A1 SLR pada tahun 1957, senapan ini tetap dalam penggunaan luas tentara Inggris hingga awal 1960-an dan senapan runduk L42A1 varian 7,62 × 51 mm NATO tetap dalam penggunaan sampai 1990-an. Sebagai senapan tempur standar infanteri, senapan ini masih ditemukan dalam penggunaan di dalam angkatan bersenjata beberapa negara Persemakmuran,[6] terutama dalam Kepolisian India, yang membuat senapan ini menjadi senapan aksi-baut militer terlama yang masih termasuk dalam penggunaan resmi.[7] Produksi total Senapan Enfield diperkirakan telah mencapai lebih dari 17 juta pucuk yang tersebar di seluruh dunia.[1]

Penamaan sunting

Lee-Enfield mengambil namanya dari penemu sistem baut senapan, James Paris Lee, dan pabrik di mana senapan ini pertama kali dirancang, Royal Small Arms Factory (RSAF) di Enfield, Britania Raya. Di Australia, Selandia Baru, dan Kanada, senapan ini dikenal hanya sebagai "303". Senapan ini dikaitkan sangat erat sebagai senjata utama Kerajaan Inggris sehingga banyak dirujuk dalam banyak dialog film perang.[8]

Penggunaan militer dan kepolisian saat ini sunting

 
Seorang milisi mujahidin di Lembah Kunar, Afganistan, membawa sepucuk senapan Lee-Enfield pada bulan Agustus 1985 (Perang Soviet-Afganistan).

Seri senapan Lee-Enfield adalah desain senapan aksi-baut tertua yang masih dalam penggunaan resmi;[7] Senapan Lee-Enfield digunakan oleh pasukan cadangan dan kepolisian di banyak negara-negara Persemakmuran Inggris, terutama Kanada, di mana mereka adalah senapan resmi utama yang digunakan Pasukan Keamanan Kanada, dan India, di mana Lee-Enfield secara luas dikeluarkan untuk unit militer cadangan dan polisi.[7] Opsir polisi India yang membawa SMLE Mk* III dan senapan Ishapore 2A1 menjadi pemandangan yang biasa di semua stasiun kereta api di India setelah terjadinya pengeboman kereta api Mumbai 2006 dan serangan teroris Mumbai November 2008. Senapan ini juga masih terlihat digunakan oleh di tangan pasukan cadangan dan kepolisian Pakistan dan Bangladesh. Di Britania Raya, senapan peluru-tunggal kaliber 0,22 Nomor 8 digunakan secara teratur dengan Angkatan Kadet / Calon Perwira sebagai senapan bidik ringan.[9]

Banyak tentara Afganistan dalam perang Perang Soviet-Afghanistan dipersenjatai dengan senapan Lee-Enfield (senapan umum di Timur Tengah dan di Asia Selatan). Senapan Lee-Enfield saat ini masih diproduksi di daerah Celah Khyber, karena senapan aksi-baut masih tetap senjata efektif di medan padang gurun dan lingkungan pegunungan di mana akurasi jarak jauh lebih penting ketimbang laju tembakan.[7] Senapan Lee-Enfield masih populer di wilayah tersebut hingga saat ini, meskipun kesiapan dan ketersediaan senjata yang lebih modern seperti SKS dan AK-47.[7]

 
SMLE masih digunakan dalam Perang Saudara Nepal di Rolpa, Nepal.

Foto dari Perang Saudara Nepal baru-baru ini menunjukkan bahwa pasukan pemerintah Nepal telah dipersenjatai dengan senapan Lee-Enfield Mk III / senapan III* untuk memerangi para pemberontak Maois, dan bahwa para Maois pun dipersenjatai dengan senapan SMLE di antara senjata-senjata lainnya juga.[10] Senapan Lee-Enfield juga telah terlihat digunakan baik di tangan Maois-Naxal dan polisi India dalam pemberontakan Maois-Naxal yang sedang berlangsung di pedesaan India.

Konversi senapan runduk sunting

Senapan ini dimodifikasi oleh beberapa negara selama masa Perang Dunia I dan II, Perang Korea dengan perubahan antara lain penambahan cheek-piece, penggantian model laras dengan yang lebih berat, dan alat bidik optik.

Senapan ini dikenal juga dengan L42A1 yang merupakan modifikasi menjadi senapan runduk No. 4 Mk. 1 menggunakan amunisi kaliber 7,62 × 51 mm NATO.

Pengguna sunting

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b Skennerton (1993), pp.153, 230
  2. ^ "Rifle, Short Magazine Lee Enfield". The Lee-Enfield Rifle Website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-17. Diakses tanggal 28 January 2009. 
  3. ^ Skennerton (2007), p.90
  4. ^ Hogg (1978), p.215
  5. ^ Skennerton (2007), p.587
  6. ^ Skennerton (2007), p.264
  7. ^ a b c d e Wilson (2007)
  8. ^ Say Who Made Her So: Breaker Morant and British Empire Film & History: An Interdisciplinary Journal of Film and Television Studies Volume 38.2 (2008) E-ISSN: 1548-9922 Print ISSN: 0360-3695 DOI: 10.1353/flm.0.0042 James J. KirschkeVillanova University
  9. ^ "Lee-Enfield Rifle No.8 for the British Forces". UK N.R.A Historic Arms Resource Centre. Diakses tanggal 30 January 2009. 
  10. ^ "Nepalese army begins arms storage". BBC. 10 April 2007. Diakses tanggal 28 January 2009. 
  11. ^ Skennerton (2007), p.345
  12. ^ a b Hogg, Ian (2002). Jane's Guns Recognition Guide. Jane's Information Group. ISBN 0-00-712760-X.
  13. ^ Skennerton (2007), p.587
  14. ^ Jordon, David (2005). The History of the French Foreign Legion: From 1831 to Present Day. The Lyons Press. hlm. 159. ISBN 1592287689. 
  15. ^ Sumner, Ian (1998). The French Army 1939-45. Osprey Publishing. hlm. 14. ISBN 1855327074. 
  16. ^ Skennerton (2007), Chapter 11
  17. ^ [1]
  18. ^ Skennerton (2007), p.587
  19. ^ Skennerton (2007), p.587
  20. ^ Skennerton (2007)
  21. ^ Skennerton (2007), Chapter 11
  22. ^ Skennerton (2007), p.587
  23. ^ http://www.turkmauser.com/Enfield/
  24. ^ Skennerton (2007), Chapter 11
  25. ^ Skennerton (2007), p.587
  26. ^ Skennerton (2007)
  27. ^ Miller, David (2001). The Illustrated Directory of 20th Century Guns. Salamander Books Ltd. ISBN 1-84065-245-4.
  28. ^ "Weapons of the 107th: Lee-Enfield Mk.III". Diakses tanggal 11 September 2009. 
  29. ^ Shurtleff, Leonard G. (2003). "Doughboy's Rifle: (It wasn't necessarily a Springfield)". Doughboy Center: The Story of the American Expeditionary Forces. The Great War Society. Diakses tanggal 11 September 2009. 

Pranala luar sunting