Peninggalan manusia paling awal yang ditemukan di pulau Sri Lanka dari Manusia Balangoda yang diperkirakan berasal dari 34.000 tahun yang lalu.

Periode protosejarah dimulai kira-kira pada abad ke-4, berdasarkan kronik seperti Mahawamsa, Dipawamsa, Silappadikaram, Manimekalai dan Culawamsa.[1][2][3][4] Catatan awal pemukiman di pulau Sri Lanka ditemukan dalam kronik ini. Kronik ini mencakup periode sejak berdirinya Kerajaan Tambapanni diabad ke-6 SM. Penguasa pertama Sri Lanka dari Kerajaan Anuradhapura, Pandukabhaya, tercatat pada abad ke-4 SM. Agama Buddha diperkenalkan pada abad ke-3 SM oleh Arahat Mahinda (putra Kaisar India, Asoka). Penguasa pertama Tamil Kerajaan Anuradhapura, Elara, sang penyerbu, tercatat pada abad ke-2 SM.[5]

Pulau ini dibagi menjadi beberapa kerajaan selama berabad-abad berikutnya, berselang-seling (antara tahun 993-1077) dipersatukan di bawah kekuasaan Chola. Sri Lanka diperintah oleh 181 raja dari periode Anuradhapura sampa Kandy.[6]

Sejak abad ke-16, beberapa daerah pesisir negara juga dikendalikan oleh Portugis, Belanda, dan Inggris. Antara tahun 1597 dan 1658, sebagian besar pulau berada di bawah kekuasaan Portugis. Portugis kehilangan kekuasaan mereka di Ceylon karena intervensi Belanda di Perang Delapan Puluh Tahun. Setelah Perang Kandy, pulau itu bersatu di bawah pemerintahan Inggris pada tahun 1815. Pemberontakan bersenjata melawan Inggris, Pemberontakan Uva, terjadi pada tahun 1818 dan Pemberontakan Matale pada tahun 1848. Kemerdekaan akhirnya diberikan pada tahun 1948 namun negara masih merupakan sebuah Dominion dari Kerajaan Inggris sampai tahun 1972.

Pada tahun 1972, Sri Lanka menerima status sebagai sebuah Republik. Sebuah konstitusi diperkenalkan pada tahun 1978 yang menjadikan Presiden Eksekutif sebagai kepala negara. Perang Saudara Sri Lanka dimulai pada tahun 1983, termasuk pemberontakan pemuda bersenjata pada tahun 1987-1989, di mana perang sipil yang berlansung selama 25 tahun berakhir pada tahun 2009.

Prasejarah sunting

Bukti kolonisasi manusia di Sri Lanka muncul di situs Balangoda. Manusia Balangoda tiba di pulau sekitar 34.000 tahun yang lalu dan telah diidentifikasi sebagai pemburu Mesolitikum yang tinggal di gua-gua. Beberapa gua ini, termasuk Batadombalena yang terkenal dan Gua batu Fa-Hien, telah menghasilkan banyak artefak dari orang-orang ini yang sekarang diketahui merupakan penghuni pulau pertama.

Referensi sunting

  1. ^ Geiger, W. (1930). "The Trustworthiness of the Mahavamsa". The Indian Historical Quarterly. 6 (2): 228. 
  2. ^ Gunasekara, B. (1995) The Rajavaliya. AES reprint. New Delhi: Asian Educational Services. p iii ISBN 81-206-1029-6
  3. ^ "Wh124 — Buddhism in South India — Unicode". www.bps.lk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2016-04-07. 
  4. ^ Holmstrom, Lakshmi (1996-01-01). Maṇimēkalai (dalam bahasa Inggris). Orient Blackswan. ISBN 9788125010135. 
  5. ^ Geiger, W. (1930). "The Trustworthiness of the Mahavamsa". The Indian Historical Quarterly. 6 (2): 208. 
  6. ^ Ancient Kings and Rulers of Sri Lanka (Ceylon)

Pranala luar sunting