Segitiga Emas (Asia Tenggara)

Segitiga Emas adalah kawasan di bagian utara Asia Tenggara yang meliputi Burma, utara Laos dan bagian utara Thailand. Disebut 'emas' karena kekayaan kawasan ini berasal dari emas hitam atau opium. Kawasan ini merupakan pengeluar candu serta heroin yang paling utama di Asia Tenggara. Dahulu selama ratusan tahun komoditas utama yang diperdagangkan di Segitiga emas adalah teh, giok dan jati. Obat bius diperkenalkan oleh penjajah Inggris untuk mendorong budidaya poppy yang menghasilkan opium untuk pasar Cina, keuntungan yang memperkaya British East India Company dan pemerintah Inggris saat itu.

Peta kawasan produksi heroin
Segitiga Emas

Jadi segita emas ini juga sering disebut sebagai titik panas.

Kawasan Segitiga Emas seluas 950.000 km 2 di antara pertemuan Sungai Ruak dan sungai Mekong. Daerah terpencil bergunung-gunung dan hutan lebat ini didiami oleh suku Shan, Tai Lu dan Hmong, Akha, Lisu, Yao, dan suku-suku lain yang lebih kecil. Sebagian besar kawasan tersebut, sampai baru-baru ini, sangat sulit dicapai. Hampir tertutup dari pusat pemerintahan di Bangkok, Vientiane, dan sampai sekarang pun Rangoon sangat sedikit mengontrol mereka.

Kekuatan politis dan militer di daerah yang menjadi bagian Laos dan Thailand dikendalikan oleh komandan gerilyawan yang hidup dari perdagangan obat-obatan terlarang. Hal ini masih berlaku di timur laut Burma. Setelah perang saudara di Cina, unit tentara Republik (Kuomintang) bergerak ke utara Thailand, berebut wilayah dengan Tentara Pemerintah Shan di bawah komando Khun Sa. Sementara itu tentara Negara Bagian Wa yang kuat semakin menjadi pemain utama, di saat memudarnya pengaruh Kuomintang dan Khun Sa mulai pensiun.

Pranala luar sunting